JURUS FUNDAMENTAL

JURUS FUNDAMENTAL

KORELASI DALAM FOREX

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : August 28, 2020
Dilihat: 2839 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


zoom

Ada banyak faktor di dunia forex yang harus diperhatikan oleh para trader, salah satunya adalah bagaimana instrumen-instrumen pasar keuangan berinteraksi satu sama lain. Secara sederhana, kondisi seperti itu disebut sebagai korelasi, yaitu suatu kondisi yang menggambarkan seberapa banyak atau seberapa sedikit dua pasar bergerak bersama selama periode waktu tertentu. Sebagai trader, ingatlah selalu bahwa pasar keuangan tidak melakukan trading secara terpisah. Contohnya adalah pasangan mata uang biasanya saling terkait hingga bagaimana pengaruh komoditas, obligasi dan ekuitas pada pasar forex.

Ada berapa korelasi yang dapat membantu para trader untuk menentukan langkah atau strategi trading, seperti berikut ini:

Korelasi antar pasangan mata uang:

  • EUR / USD dan GBP / USD (Euro / Dollar AS dan Pound sterling / Dollar AS): kedua pasangan mata uang ini biasanya saling mengikuti satu sama lain. Bahkan bisa dikatakan mereka selalu beriringan hingga lebih dari 80% sepanjang waktu. Ini berarti bahwa ketika EUR/USD berada pada titik tertinggi, GBP/USD pun juga berada pada posisi yang sama. 
  • AUD/USD dan NZD/USD (Dollar Australia / Dollar AS dan Dollar Selandia Baru / Dollar AS): kedua pasangan mata uang ini hampir mirip satu sama lain dengan tepat. Mereka pun sering bergerak bersama hingga lebih dari 70% sepanjang waktu.  
  • EUR/USD dan USD/CHF (Euro / Dollar AS dan Dollar AS / Swiss Franc): kedua pasangan mata uang ini memiliki korelasi terbalik dan cenderung berlawanan satu sama lain hingga hampir 90% sepanjang waktu.   
  • AUD/USD dan USD/CAD (Dollar Australia / Dollar AS dan Dollar AS / Dollar Canada): kedua pasangan mata uang ini umumnya bergerak berlawanan satu sama lain sekitar 80% sepanjang waktu. Sebagai tambahan info, dollar Australia dan dollar Canada merupakan mata uang komoditas yang memiliki keterkaitan husus dengan emas dan minyak.  

Korelasi antar pasar keuangan:

Trader sebaiknya juga memahami bagaimana saham, obligasi dan komoditas bisa mempengaruhi pasar mata uang, seperti:

  • Jika gold (emas) naik, maka dollar AS turun: selama masa ekonomi yang tidak stabil, investor cenderung ‘membuang’ dollar demi mendapatkan emas. Perlu diingat bahwa nilai intrinsic emas selalu bertahan.  
  •  Jika gold naik, AUD/USD naik: Australia merupakan negara yang memproduksi emas ke-3 terbesar di dunia yang mampu menjual hingga $5 milyar per tahun.
  • Jika gold naik, maka NZD/USD naik: semua ini terhubung dengan fakta banwah Selandia Baru merupakan negara penghasil emas ke-25 di dunia.
  • jika gold naik, maka USD/CHF turun: hal ini berhubungan dengan fakta bahwa 25% cadangan negara Swiss didukung oleh emas. Ketika harga emas naik, pasangan mata uang USD/CHF turun dikarenakan CHF dalam posisi dibeli)..
  • Jika gold naik, maka USD/CAD turun: negara Canada merupakan negara penghasil emas terbesar ke-5 di dunia. Ketika harga emas naik, maka pasangan mata uang USD/CAD cenderung bergerak turun dikarenakan CAD dalam posisi dibeli.
  • Jika minyak naik, maka USD/CAD turun: negara Canada juga merupakan salah satu penghasil minyak terbesar di dunia. Negara ini mampu mengekspor 2 juta barel minyak ke Amerika dalam sehari.
  • Jika gold naik, maka EUR/USD naik: karena gold dan Euro dianggap sebagai ‘anti dollar’, maka jika harga emas naik, maka pasangan mata uang EUR/USD naik juga. 
  • Jika obligasi naik, maka mata uang lokal naik: Perekonomian yang menawarkan pengembalian yang lebih tinggi atas obligasi tentunya akan menarik lebih banyak investasi. Hal ini membuat mata uang lokal negara tersebut lebih menarik daripada ekonomi lain yang menawarkan pengembalian obligasi yang lebih rendah.
  • Jika indeks Dow Jones  turun, maka indeks Nikkei turun: hal ini dikarenakan kinerja ekonomi AS terkait erat dengan Jepang. 
  • Jika indeks Nikkei turun, maka USD/JPY turun: para investor menganggap Yen Jepang sebagai ‘tempat berlindung yang aman’ dan cenderung mencarinya selama periode tekanan ekonomi. 

 

 


Artikel Terkait