ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

Ekonomi Sedang Lesu, Pilih Emas Untuk Hedging

Story by : Danuh Nuraga
Category at: STRATEGI TRADING
Published : February 18, 2020
Dilihat: 2765 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Tahun 2020 ini ekonomi dunia dibuat luluh lantah dengan sebuah pandemi yang menyebar hampir keseluruh dunia termasuk Indonesia. Virus Covid-19 yang menyerang saluran pernapasan manusia ini memang menjadi momok yang menakutkan dan berdampak baik dari segi kesehatan, sosial, hingga ekonomi global.

Selain telah menelan banyak korban jiwa, pandemi COVID-19 juga sukses membuat pasar keuangan global terguncang. Beberapa bank sentral dunia bahkan memutuskan untuk melakukan pemotongan suku bunga darurat demi menopang perekonomian.

Kondisi tersebut lantas melambungkan harga emas hingga hampir menyentuh angka $1,700 per troy ons karena diburu oleh investor. Tak hanya berfungsi sebagai aset safe haven, para pelaku pasar juga bisa memanfaatkan emas sebagai hedging (lindung nilai) saat kondisi pasar sedang berfluktuatif tinggi seperti saat ini.

Apa itu hedging? Hedging adalah sebuah investasi untuk mengurangi resiko dari perubahan harga yang dapat membuat rugi investor. Biasanya dalam hedging, kamu akan mengambil posisi bertolak belakang dari investasi yang kamu pegang saat ini.

Untuk lebih lengkapnya, kita akan membahas pengertian hedging dan contohnya dibawah, dimana merupakan salah satu teknik dan strategi investasi tingkat lanjut dalam trading. Jika perlu, baca artikel-artikel kami sebelumnya untuk memperdalam ilmu trading kamu sebelum masuk ke bahasan topik tentang hedging kali ini.

Pengertian Hedging

Hedging artinya sama dengan lindung nilai. Jika diartikan lebih luas, dalam dunia investasi definisi hedging yaitu instrumen investasi yang melindungi keuangan kamu dari situasi yang tidak menentu. Di saat tersebut hedging mampu untuk melawan resiko kerugian saat portofolio kamu mengarah ke negatif dalam siklus tertentu. Hedging mirip secara prinsip layaknya diversifikasi walaupun keduanya bisa berbeda bergantung dari manajemen portofolio masing-masing investor.

Hedging berlaku untuk meminimalisir kemungkinan merugi dari portofolio kamu secara keseluruhan. Jika pun tetap rugi, kamu tidak bangkrut. Itu intinya. Instrumen ini berprinsip selayaknya manajemen resiko atau bahkan asuransi bagi portofolio mu.

Apa itu hedging bisa mudah dipahami layaknya asuransi. Dalam asuransi, Anda diharuskan membayar premi dalam jumlah tetap setiap bulannya. Jika apayang Anda asuransikan terkena masalah, bisa klaim dengan jumlah sesuai dengan kesepakatan awal. Dalam hedging cukup mirip. Walaupun Anda akan merugi dalam aset yang sudah ada, hedging mampu mengurangi kerugian tersebut karena memang diprediksi mampu untuk bergerak berlawanan arah dari turunnya nilai aset awal, sehingga tidak merugi total.

Karena itu banyak investor yang menggunakan instrumen ini saat pasar sedang tidak menentu, dengan membeli emas.

Alasan memilih Hedging emas lebih cocok dipilih untuk situsi sekarang ini bisa Anda simak di bawah ini.

 

Strategi manajemen resiko

Hedging dalam dunia finansial merupakan salah satu bentuk strategi manajemen resiko. Fungsi utama hedging adalah untuk mengurangi resiko atau ketidakpastian. Kerugian dapat diprediksi arahnya dalam fluktuasi harga aset dan melihat pengaruh instrumen lain yang saling bertolak belakang. Jika saham misalnya punya potensi jatuh, maka harga emas akan cenderung naik.

Prinsipnya dengan mengaplikasikan resiko dengan potensi keuntungan di instrumen lain walaupun ada dua keputusan berbeda saat itu. Jika saham tetap naik maka hasilnya sangat baik. Namun jika saham jatuh, maka hasilnya juga bisa diimbangi dengan hedging pada instrumen emas yang sudah kita persiapkan sebelumnya, dimana nilainya naik.

Mudahnya, arti hedging adalah satu investasi dengan mengambil potensi pendekatan untuk hasil yang bertolak belakang.

Kamu tetap akan rugi saat resiko yang sudah diprediksi terjadi. Dan hedging tidak mampu untuk menanggulangi hal ini. Namun kamu tidak akan terpapar kerugian total atas kejadian tersebut. Bukan hanya investor individual yang mengaplikasikan hedging. Manajer investasi juga tidak jauh dari instrumen ini. Hedging sangat berguna meminimalisir ekspos terhadap berbagai macam resiko dan mengurangi dampak pada resiko tersebut.

Contoh hedging

Komoditas emas bisa menjadi contoh hedging yang mudah dipahami. Emas memiliki fundamental yang kuat karena itu di masa inflasi tinggi, nilai tetap walaupun mata uang jatuh. Emas adalah aset lindung nilai yang baik karena bertentangan dengan deflasi mata uang atau inflasi.

Emas memiliki nilai hedging bagi mata uang yang tinggi karena sebab ini. Dengan pergerakan emas yang lebih stabil, emas menjadi pilihan untuk mengurangi resiko dari perdagangan forex.

Karena itu pula emas bisa bertahan terhadap inflasi tinggi, seperti saat krisis moneter 1998, banyak pengusaha yang menukarkan uang tunai mereka ke dalam bentuk emas batang. Nilainya yang tidak banyak berubah karena bernilai secara global, emas kemudian dijual kembali setelah Rupiah kembali stabil untuk menjadi modal usaha kembali.

Banyak orang berinvestasi dalam emas karena bisa menjadi hedging melawan nilai saham. Menariknya, berdasarkan penelitian dari Trinity College di Dublin, Jerman, rata-rata, harga emas meningkat sejak 15 hari pasar saham jatuh. Nilai emas naik dalam kasus ini karena permintaan yang meningkat pesat. Pun begitu saat IHSG turun nilainya pada awal September, emas menjadi alternatif investasi dan hedging bagi investor untuk menempatkan dana mereka secara efisien.

Namun praktik investasi langsung dalam aset emas karena nilainya akan naik, tidak bisa disebut hedging. Istilah hedging hanya dipakai untuk manajemen resiko dari portofolio yang sudah kita miliki.

 

Teknik Hedging

Teknik hedging adalah teknik yang diterapkan dalam dunia finansial untuk mengurangi efek dari resiko terukur dalam pergerakan di masa yang akan datang, bisa itu berupa komoditas, arus kas, saham, forex, aset dan pasiva. Dengan kata lain, teknik ini mampu mengurangi resiko dari pergerakan arah yang sudah diprediksi di awal.

Contohnya mata uang. Ada banyak resiko di dalamnya seperti resiko volatilitas, resiko mata uang sendiri, resiko ekspos mata uang, dan sebagainya. Arti hedging dalam forex dapat berupa manajemen resiko-resiko tadi untuk mendapatkan stabilitas nilai dalam durasi yang sudah ditentukan.

Beberapa instrumen yang dapat diaplikasikan dalam hedging forex berupa:

  • Resiko Hedging dengan Kontrak Serah.
  • Resiko Hedging dengan Kontrak Berjangka.
  • Resiko Hedging dengan Swap.
  • Resiko Hedging dengan Kontrak Opsi.
  • Resiko Hedging dengan Asuransi.

 

Strategi Hedging

Kebanyakan investor yang menggunakan strategi hedging, juga mengaplikasikan derivatif. Derivatif seperti namanya, berupa turunan dari aset utama di portofolio kamu. Bagaimana derivatif melindungi kamu dari resiko? Coba ambil contoh saat kamu membeli saham. Kamu memang memprediksi harganya akan meningkat, namun tetap ingin memproteksi dari kerugian saat nilainya turun. Derivatif dalam bentuk Kontrak Opsi menjadi pilihan.

Kontrak Opsi Saham akan menjadi produk lindung nilai dengan memastikan harga untuk kembali dijual di harga acuan yang sudah ditentukan dalam jangka waktu terbatas. Kamu akan mendapatkan hak jual atas suatu saham perusahaan sehingga walaupun harga saham jatuh, kamu mendapatkan hak untuk menjual saham tadi dengan nilai yang sama, walaupun kamu juga harus mengeluarkan komisi spekulasi. Sehingga kerugian hanya berupa komisi tersebut.

Diversifikasi merupakan salah satu strategi dalam hedging. Saat kamu memiliki portofolio aset, tidak semuanya naik atau turun dengan sekaligus. Jika satu aset jatuh, kamu tidak kehilangan segalanya. Contohnya banyak investor pemula cenderung memilih Obligasi ketimbang berinvestasi dalam saham. Saat saham jatuh, Obligasi (selain emas yang sudah kita bahas sebelumnya) meningkat nilainya. Hal ini karena tingkat keamanan dan jaminan pengembalian dari aset terkait.

Beberapa praktik hedging lain yang bisa kamu terapkan berupa: Alokasi aset yang beragam: rekomendasi kebanyakan adalah 70% dalam pasar modal dan 30% sisanya dalam aset yang lebih stabil.

Alokasi modal yang cukup: walaupun riskan untuk memegang uang tunai dalam jumlah besar untuk waktu yang lama, apalagi Rupiah dengan tingkat inflasi yang tinggi. Kamu bisa menggunakan aset dengan likuiditas tinggi, atau dengan memegang lebih banyak dolar Amerika ataupun emas batang dalam jumlah terbatas.


Artikel Terkait