ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

IDENTIFIKASI OVERBOUGHT DAN OVERSOLD DENGAN RSI

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Teknikal
Published : January 10, 2020
Dilihat: 2485 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Relative Strength Index, atau RSI, adalah indikator populer yang dikembangkan oleh seorang analis teknis bernama J. Welles Wilder, yang membantu trader menganalisa kekuatan market saat ini. RSI mirip dengan Stochastic dalam hal mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold di market.

RSI diskalakan dari 0 hingga 100. Angka RSI 30 atau lebih rendah menunjukkan kondisi Oversold dan kemungkinan akan ada penguatan harga (naik). Dapat diartikan bahwa mata uang yang Oversold adalah indikasi bahwa tren turun cenderung berbalik naik, yang berarti ini merupakan peluang untuk membeli atau mengambil posisi BUY.

Angka RSI 70 atau lebih tinggi menunjukkan kondisi Overbought dan kemungkinan akan menyebabkan pelemahan harga (turun). Dapat diartikan bahwa mata uang yang overbought adalah indikasi bahwa tren kenaikan harga kemungkinan akan berbalik, yang berarti ini merupakan peluang untuk menjual atau mengambil posisi SELL.

Cara lain menggunakan indikator RSI adalah mencari crossover garis tengah, seperti pada gambar di bawah ini.

Pergerakan dari garis tengah (50) ke bawah menunjukkan tren turun. Crossover canterline bearish terjadi ketika nilai RSI melintasi DI BAWAH garis 50 pada skala, bergerak turun menuju garis 30. Ini menunjukkan tren harga melemah, dan dipandang sebagai sinyal bearish sampai RSI mendekati garis 30. Selama angka RSI ada dibawah 50, pergerakan harga memiliki kemungkinan untuk melanjutkan trend Bearishnya.

Sebaliknya, pergerakan dari garis tengah (50) ke atas menunjukkan tren naik. Crossover centerline bulish terjadi ketika nilai RSI melintasi DI ATAS garis 50 bergerak menuju garis 70. Ini menunjukkan tren harga semakin kuat, dan dipandang sebagai sinyal bullish hingga RSI mendekati garis 70. Selama angka RSI ada di atas 50, pergerakan harga memiliki kemungkinan untuk melanjutkan trend Bullishnya.

Menentukan Tren menggunakan RSI

RSI adalah alat yang sangat populer karena juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi arah pergerankan harga (trend harga). Untuk membacanya anda cukup lihat RSI dengan perhatikan apakah pergerakan indikator RSI berada di atas atau di bawah 50. Jika Anda melihat RSI di atas 50, maka kemungkinan besar trend adalah UPTREND. Jika Anda melihat RSI di bawah 50, maka kemungkinan besar trend adalah DOWNTREND.

Pada chart ini bisa anda bisa melihat dua trend, yaitu Downtrend kemudian dilanjutkan dengan Uptrend. Indikator RSI awalnya hanya bergerak dibawah angka 50, menunjukkan pergerakan candle stick Downtrend (Lingkaran Kuning). Lalu setelah itu Indikator RSI menembus center lint 50 dan tidak kembali lagi ke bawah 50, menunjukkan adanya perubahan trend pergerakan harga menjadi Uptrend (Lingkaran Biru). Demikianlah aplikasi penggunaan Indikator RSI dalam menentukan trend harga (Bearish / Bullish) dan menentukan pembalikan Arah Harga (Trend Reversal).

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

Jika dimanfaatkan dengan baik, indikator RSI ini bisa banyak memberikan informasi untuk para trader seperti untuk menentukan Trend Harga dan kondisi titik jenuh harga (Overbought & Oversold), termasuk juga pembalikan arah trend (Trend Reversal).

Terus belajar dan jangan menyerah, dapatkan FREE Edukasi di Live Trading School MRG Premiere
Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
CALL atau Whatsapp dan cari Indra silahkan hubungi di +62 838.96.96.96.39


Artikel Terkait