ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

INILAH ATURAN YANG DIPEGANG OLEH WARREN BUFFETT

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: FOREX FOR FUN
Published : November 20, 2020
Dilihat: 2719 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


zoom

CEO sekaligu pengendali Berkshire Hathaway, Warren Buffett, bisa dibilang merupakan investor saham terbesar di dunia. Warren Buffett membagi ide-ide investasinya menjadi beberapa bagian yang mudah diingat, terutama mengenai aturan yang dipegang oleh dirinya selama ini. 

 

"Aturan nomor 1: Jangan pernah kehilangan uang. Aturan nomor 2: Jangan pernah melupakan aturan nomor 1”:

Secara pribadi, Warren Buffett pernah kehilangan dana sekitar $23 miliar dalam krisis keuangan tahun 2008. Perusahaannya, Berkshire Hathaway, kehilangan peringkat AAA yang bergengsi. Dengan kenyataan seperti itu, bagaimana Warren Buffett malah memberikan aturan-aturan yang menyarankan yntuk tidak pernah kehilangan uang? Warren Buffett mengacu paa pola pikir investor yang bijaksana, yaitu jangan bertindak sembrono, jangan berjudi, jangan melakukan investasi dengan sikap angkuh bahwa tidak apa-apa jika mengalami kehilangan, selalu mendapatkan informasi yang jelas, hingga selesaikan tugas-tugas yang ada. Warren Buffett hanya berinvestasi di perusahaan yang dia teliti serta pahami secara menyeluruh dan dia tidak berinvestasi dalam keadaan siap untuk rugi. Warren Buffett percaya bahwa kualitas terpenting bagi seorang investor adalah temperamen, bukan kecerdasan. Seorang investor yang sukses tidak fokus untuk bersama orang banyak atau bahkan melawan orang banyak. Pasar saham akan mengalami swing. Namun, di saat-saat yang baik dan buruk, Warren Buffett tetap fokus pada tujuannya dan begitu juga dengan semua investor di mana mereka jarang mengubah strategi investasi jangka panjangnya terlepas dari apa pun yang dilakukan oleh pasar. 

 

‘Jika suatu bisnis berjalan dengan baik, maka saham pada akhirnya akan menyusul’:

Buku ‘the Intelligent Investor’ oleh Benjamin Graham meyakinkan Warren Buffett bahwa berinvestasi di saham sama dengan memiliki sebagian dari bisnis tersebut. Jadi, ketika mencari saham untuk diinvestasikan, Warren Buffett mencari bisnis yang menunjukkan prospek jangka panjang yang menguntungkan. Beberapa pertanyaan akan memenuhi benaknya, seperti apakah perusahaan tersebut memiliki riwayat operasional yang konsisten? Apakah perusahaan tersebut memiliki bisnis waralaba yang dominan? Apakah bisnis tersebut menghasilkan profit margin atau margin laba yang tinggi dan berkelanjutan? Jika harga saham perusahaan diperdagangkan di bawah ekspektasi untuk pertumbuhannya di masa depan, maka seperti itulah saham yang mungkin ingin dimiliki oleh Warren Buffett. Faktanya, Warren Buffett tidak pernah membeli apa pun kecuali dia bisa menuliskan alasannya mengapa dia harus membayar harga tertentu per saham untuk perusahaan tertentu. 

 

"Periode holding favorit kami adalah selamanya.":

Coba pikirkan pertanyaan ini: Berapa lama Anda harus memegang saham yang Anda miliki? Warren Buffett mengatakan jika Anda merasa tidak nyaman memiliki saham selama 10 tahun, Anda tidak boleh memilikinya selama 10 menit. Bahkan selama periode yang disebutnya "Financial Pearl Harbor", Buffett dengan loyal mempertahankan sebagian besar portofolionya. Jangka waktu penahanan yang lama akan membuat investor tidak bertindak terlalu manusiawi, kecuali jika perusahaan sudah mengalami perubahan besar dalam prospek, seperti masalah tenaga kerja atau produk usang.  Menjadi terlalu takut atau terlalu rakus dapat menyebabkan investor menjual saham di bawah atau membeli di puncak dan menghancurkan apresiasi portofolio untuk jangka panjang.

 

Kesimpulan:

  • CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett, terus-menerus digolongkan sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
  • Warren Buffett dipandang sebagai pemilih saham terbaik di dunia di mana filosofi serta pedoman investasinya memengaruhi banyak investor
  • Salah satu aturannya yang paling terkenal adalah ‘Aturan nomor 1: Jangan pernah kehilangan uang’. Aturan nomor 2: “Jangan pernah melupakan aturan nomor 1’. Aturan lainnya adalah ‘Jika suatu bisnis berjalan dengan baik, maka saham pada akhirnya akan menyusul’. Yang ketiga adalah ‘Jauh lebih baik membeli perusahaan yang bagus dengan harga yang wajar daripada perusahaan yang adil dengan harga yang bagus. 

 

Happy investing!


Artikel Terkait