ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

KENAPA SWING TRADING BANYAK PEMINATNYA ?

Story by : Geraldo Kofit
Category at: MONEY MANAGEMENT
Published : February 11, 2022
Dilihat: 1027 kali

Geraldo Kofit adalah Seorang Profesional Trader yang sudah lama berkecimpung di dunia trading kurang lebih 2 tahun. Dengan 2 teknik sederhana Trend Line dan Moving Average, Gerald siap untuk membantu anda sebagai Trading Advisor handal..


zoom

Swing Trading dalam forex merupakan satu dari beberapa gaya trading yang diterapkan oleh trader guna memaksimalkan keuntungan. Pelaku Swing Trading ini disebut sebagai Swing Trader. Biasanya, mereka akan menahan posisi trading dalam tempo sehari sampai seminggu, bahkan bisa lebih dari itu. Strategi trading yang biasa dilakukan Swing Trader adalah menempatkan entry Buy atau Sell di titik-titik pembalikan harga. Alhasil, keuntungan yang optimal akan bisa diperoleh ketika harga bergerak ke arah tertentu. Gaya trading ini dilandaskan pada variasi-variasi ayunan harga yang terjadi di pasar forex, sehingga membuat trader harus cepat bereaksi pada saat terjadinya perubahan. Bagi Anda yang berminat melakukan Swing Trading dalam Forex, Anda bisa menemukan sejumlah keuntungan menarik berikut ini. 

1. Mengurangi Keterlibatan Emosi Dalam Trading

Pada dasarnya, Swing Trader menerapkan metode set and forget dalam tradingnya, atau buka posisi trading, kemudian tinggalkan. Jadi mereka tidak harus selalu berada di depan layar monitor, yang mana bisa memicu keterlibatan emosi dalam trading. 


Emosi pada dasarnya merupakan sifat alami manusia. Namun dalam bertrading, kerap kali timbul emosi negatif yang harus dihindari. Hal ini bisa lebih mudah dilakukan oleh Swing Trader, karena mereka hanya memantau pergerakan chart di platform trading pada saat-saat tertentu saja. Jika tidak trading dalam beberapa pasangan mata uang, Swing Trader tidak perlu harus setiap hari masuk pasar. Mereka cukup menganalisa pasar dua atau tiga kali dalam seminggu. Time Frame yang digunakan Swing Trader biasanya lebih tinggi dibanding Day Trader, tetapi lebih rendah dibanding Long-Term Position Trader atau trader jangka panjang.
Pahami pula, tidak ada satu pun trader mengetahui apakah entry yang dilakukan akan menyentuh Take Profit atau malah bergerak ke Stop Loss. Karena itu, seorang Swing Trader biasanya cuma menggunakan strategi entry yang sudah benar-benar teruji untuk memastikan tingkat keuntungannya.  

2. Jika Analisa Tepat, Profit Besar Siap Menanti

Salah satu penyebab Swing Trading dalam forex sangat disukai oleh trader adalah besarnya profit yang bisa dihasilkan dari Swing Trading, terutama ketika pasar cenderung stabil. Bagaimana tidak, Anda bisa memanfaatkan entry di awal tren lalu menutupnya di penghujung tren, sehingga pips yang terkumpul akan lebih signifikan ketimbang sekedar menggunakan peluang dari Pullback harga.
Untuk trading jangka menengah-panjang ini, Anda bisa menggunakan beberapa indikator teknikal guna mempertajam analisa. Guna mengidentifikasi trend, Anda bisa memakai indikator Moving Average. Sementara saat ingin mengetahui kekuatan trend saat ini, silahkan menggunakan ADX. Agar bisa mengetahui harga dalam kondisi  oversold atau overbought , serta kemungkinan terjadinya divergensi, Anda bisa memakai indikator Oscillator (RSI atau Stochastics).

3. Bisa Diterapkan Dengan Beragam Strategi

 Jika Anda membayangkan strategi trading yang harus diterapkan untuk Swing Trading itu rumit, maka hal tersebut salah besar. Nyatanya, Swing Trader bebas menentukan secara fleksibel mana strategi trading yang akan dipakai, apakah mengenali awal trend harga dari level-level jenuh (overbought dan Oversold), konfirmasi Price Action, pola chart, ataupun sinyal divergensi.

  • Swing Trading
    Dengan Price Action Pertama, jika Anda menggunakan Price Action, maka carilah pola candlestick yang menunjukan adanya potensi reversal di ujung sebuah trend, seperti misalnya Pin Bar. Pola ini memiliki  body yang kecil tapi sumbu atas atau bawahnya sangat panjang. Ini menunjukan adanya penolakan harga untuk melanjutkan trend sebelumnya. 
    Yang perlu diperhatikan, ada pula pola-pola dua candle dan tiga candle yang sebenarnya lebih valid untuk bisa dijadikan sebagai acuan trading dengan strategi reversal. Beberapa contohnya adalah formasi Engulfing dan Three Inside Down.
  • Swing Trading Dengan Pola Chart
    Kedua Price Pattern (pola chart) juga mampu dipakai untuk mengidentifikasi potensi reversal, contohnya pola head and shoulders. Pola ini ditandai dengan terbentuknya tiga titik yang melambangkan bahu kiri (left shoulder), kepala (head), dan bahu kanan (right shoulder) pada suatu uptrend. Munculnya pola head menandakan upaya Buyer untuk mendorong harga ke level yang lebih tinggi. Ini ditandai dengan pola head yang lebih tinggi dari left shoulder. Tanda-tanda Reversal bisa Anda temukan di bahu selanjutnya, yakni right shoulder.
    Apabila terbentuk right shoulder yang lebih rendah lagi dari head dan left shoulder, maka ini menjadi pertanda kekuatan Buyer mulai melemah. Tapi jangan terburu-buru entry Sell dulu, untuk benar-benar mengkonfirmasi trend bearish ini, sebaiknya tunggu sampai harga turun menembus  neckline. 
  • Swing Trading Dengan Sinyal Divergensi
    Ketiga, adanya pola Divergensi juga bisa menjadi pertanda terjadinya Reversal. Bagi para teknikalis yang ingin mendeteksi adanya Divergensi, mereka akan memasang sejumlah indikator momentum dalam platform tradingnya. Beberapa indikator yang bisa dipakai dalam strategi trading divergensi antara lain Stochastic, RSI, CCI, MACD, atau Momentum.
    Lalu bagaimana cara mendeteksi Divergensi melalui indikator teknikal? Misal Anda menggunakan indikator MACD. Divergensi ditandai dengan terjadinya ketidaksesuaian antara pola pada chart trading dengan pola yang ditunjukan oleh indikator MACD. Perbedaan antara momentum dan harga itulah yang disebut sebagai Divergensi. Hal ini bisa menjadi pertanda akan terjadinya trend reversal. Namun, sebelum melakukan entry Buy atau Sell ke arah yang berlawanan dengan trend, pastikan sejumlah syarat telah terpenuhi. Contohnya, rejection pada level Support Resistance atau terbentuknya Pin Bar atau formasi Price Action Reversal lain.

Tips Dan Persiapan Menjadi Swing Trader

Seperti penjelasan sebelumnya, Swing Trading dalam Forex cukup populer karena fleksibilitas yang ditawarkannya. Singkat kata, Swing Trading dalam forex berpotensi memberi keuntungan besar karena dapat memaksimalkan analisa pembalikan trend. Karena itu, tak heran bila keuntungan Swing Trader bisa mencapai 200 pips atau bahkan lebih.

1. Mampu Mengidentifikasi Awal Dan Akhir Trend
Istilah follow the trend (mengikuti trend) memang cukup populer dan banyak diterapkan oleh trader dalam melakukan entry posisi. Namun, seorang Swing Trader yang bertrading dalam jangka menengah-panjang harus mengetahui kapan suatu trend akan berakhir, dan kapan suatu trend akan bermula. Tentu akan menjadi malapetaka jika Swing Trader melakukan entry Buy saat trend Bullish berakhir.

2. Asah Pengetahuan Fundamental
Seorang Swing Trader harus mempunyai pengetahuan fundamental juga, karena pergerakan trend harga biasanya tidak hanya dipicu oleh faktor teknikal, tapi juga oleh katalis fundamental. Swing Trader harus benar-benar paham cara menganalisa pergerakan harga di pasar finansial, mengacu pada data ekonomi dan berita-berita yang menjadi pusat perhatian pelaku pasar.

3. Atur Money Management Sebaik Mungkin
Memang terlihat menyenangkan saat memiliki target profit tinggi antara 200 pips bahkan lebih. Belum lagi, Swing Trading dalam Forex terlihat mudah karena Anda tidak perlu sering-sering memonitor pergerakan harga. Namun konsekuensinya, Anda memerlukan modal yang lebih besar dibandingkan trading jangka pendek biasa, karena target Stop Loss yang ditentukan biasanya juga tak boleh ketat untuk memberikan ruang koreksi pada harga.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari GERALD silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait