ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

PROFIT BESAR PADA SAAT MARKET JATUH

Story by : Danuh Nuraga
Category at: STRATEGI TRADING
Published : April 01, 2020
Dilihat: 3002 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Seperti diketahui, pada tahun 2008 lalu ekonomi dunia mengalami guncangan yang kuat karena dipicu krisis finansial yang terjadi di Amerika Serikat. Indonesia dan seluruh dunia ikut terguncang akibat krisis ekonomi di negeri Paman Sam. Sepuluh tahun setelah itu, tepatnya di tahun 2018, ekonomi dunia kembali mengalami guncangan yang serupa, khususnya setelah Bank Sentral AS, yaitu Federal Reserve (The Fed) melakukan kenaikan suku bunga acuan beberapa kali. Ini memberikan tekanan kepada mata uang di sejumlah negara termasuk Indonesia. 

Tahun lalu, rupiah tertekan hingga menembus level Rp 15.000/US$. Bank Indonesia (BI) harus menaikkan suku bunga acuan beberapa kali untuk menahan pelemahan rupiah. Siklus sepuluh tahunan guncangan ekonomi ini memang dipercayai terjadi. Karena sepuluh tahun sebelum 2008, tepatnya di 1998, krisis ekonomi juga terjadi, termasuk di Indonesia.

Sementara lesunya perokonomian hari ini adalah buntut dari penyebaran massif virus corona COVID-19 yang membuat ekonomi dunia ambruk. Hingga hari ini IHSG masih turun terus. Ini adalah penurunan terparah selama 3 tahun terakhir dalam waktu yang relatif sangat singkat. Nah apa yang bisa kita lakukan saat pasar jatuh seperti sekarang ini?

Market Crash? Pilih saham-sama ini kalau mau untung

Turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) mengindikasikan harga saham kini semakin murah. Peluang ini harus diambil oleh investor untuk memburu saham-saham pilihan berkinerja baik. Sejumlah pakar menilai, IHSG kembali tertekan karena investor cemas dengan wabah virus corona yang semakin banyak menyebar di Indonesia. 

Apalagi dengan himbauan pembatasan aktivitas oleh pemerintah, disertai instruksi serupa oleh sejumlah kepala daerah. Pelaku pasar menilai sejumlah perusahaan dan pabrik akan mengurangi aktvitasnya. Tentunya hai ini bisa mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Dalam menghadapi keadaan seperti sekarang ini investor harus lebih bijak untuk memburu saham-saham pilihan berkinerja baik yang sedang murah harganya. Karena tren penurunan IHSG akibat pandemi virus corona ini hanya bersifat sementara dan suatu saat pasti akan rebound.

Lirik saham-saham emiten consumer goods seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Selain itu Anda juga bisa memilih saham-saham bank BUMN seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) Tbk juga layak jadi pilihan. Rekomendasi lain adalah saham - saham emiten BUMN konstruksi dan properti seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) serta dari migas, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). 

 

Hindari saham asuransi dan komoditas

Di tengah kondisi pasar yang cenderung lesu dalam beberapa perdagangan terakhir, investor harus cermat untuk memilih saham agar tidak jatuh di lubang yang salah. Bukan untung malah jadinya buntung. Untuk keadaan saat sekarang ini, Saham asuransi tentu harus dihindari terlebih dahulu untuk sementara. Selain itu, saham yang juga akan tertekan cukup dalam adalah saham di sektor komoditas, kecuali emas. Hal ini dikarenakan harga komoditas yang juga tengah dalam tekanan, akibat proyeksi penurunan permintaan dari China, akan sangat mempengaruhi prospek kinerja emiten tersebut pada tahun ini. Tekanan kinerja tentunya berimbas mengganggu laju sahamnya.

Selain itu Anda juga mungkin harus menghindari sementara saham yang kinerja bisnisnya sangat bergantung oleh ekspor dan saham sektor pelayaran. Hal tersebut mengingat penyebaran virus Corona telah membuat kedua lini bisnis itu ikut melemah.

 


Saat Saham Anjlok karena COVID-19, lalukan hal ini

Ketika pasar saham menurun, mungkin sulit untuk mengukur dan menilai portofolio, sementara Anda tidak melakukan apa-apa. Namun, jika Anda berinvestasi untuk jangka panjang, tidak melakukan apa-apa seringkali merupakan jalan terbaik.

Melakukan investasi jangka panjang lebih baik dilakukan sebab, jika Anda menjual seluruh investasi saat mengalami kerugian, Anda justru mengunci tingkat kerugian. Berikut adalah tips yang dapat Anda lakukan saat saham tengah anjlok.


1. Jangan panik

Meskipun Anda mungkin takut dan mempertimbangkan untuk mengambil investasi, ada kemungkinan ini bukan ide yang bijaksana. Jangan panik dan ambil keputusan dengan seksama. Diam sementara sampai menunggu pasar mulai bergairahadalah langkah yang tepat.

 

2. Kurangi pengeluaran

Cek kembali anggaran Anda dan evaluasi anggaran tersebut. Pasalnya, jika pasar saham ambruk, Anda mungkin perlu sedikit lebih berhemat sambil menunggu rebound. Setelah menetapkan anggaran, Anda dapat melihat area-area yang tidak penting dan mulai mengurangi anggaran untuk area tersebut. Dari sana, Anda bisa mengetahui berapa banyak yang harus Anda keluarkan dan berapa banyak yang bisa Anda hemat.

 

3. Tingkatkan tabungan

Melemahnya pasar saham dapat memiliki efek riak pada area lain seperti inflasi dan lain-lain. Sangat disarankan untuk menghemat tiga hingga enam bulan pengeluaran dalam dana darurat.Meskipun ini membutuhkan waktu, tidak ada salahnya mulai menabung lebih banyak sesegera mungkin. Dengan meningkatkan tabungan, Anda akan terbantu dalam menghadapi masalah keuangan jika pasar saham hancur.

 

4. Nilai toleransi risiko Anda

Berinvestasi tidak pernah merupakan upaya yang bebas risiko. Saat Anda baru memulai, penting untuk menentukan toleransi risiko serta strategi untuk menumbuhkan uang seiring waktu. Toleransi risiko adalah seberapa besar risiko yang ingin Anda tangani saat berinvestasi.


5. Beli dan tahan

Strategi yang baik di pasar yang tidak pasti adalah dengan membeli dan menahan investasi. Beli dan tahan adalah ketika Anda membeli saham. Tujuan akhir dengan berinvestasi adalah untuk membangun kekayaan, dan ini membutuhkan waktu. Pikirkan investasi Anda sebagai permainan jangka panjang dan dengan cara ini Anda tidak akan begitu tertekan tentang kemungkinan volatilitas sehari-hari.

6. Ubah perspektif

Ubah perspektif Anda, lihatlah dari sisi lain bahwa jatuhnya pasar sebagai 'penjualan' dan investasi lebih banyak. Jika Anda merasa nyaman, Anda dapat menggunakan waktu ini untuk berinvestasi dengan harga murah dan memetik manfaatnya dalam jangka panjang.



 


Artikel Terkait