ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

STYLE TRADING APA YANG ANDA MILIKI? CEK DISINI

Story by : Hadi J
Category at: STRATEGI TRADING
Published : April 10, 2020
Dilihat: 2834 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Agar bisa profitable di Futures Market, pertama-tama Anda harus mengetahui tipe kepribadian Anda dan harus disesuaikan pula dengan gaya trading Anda. Pada dasarnya ada 4 tipe trader, yaitu Scalper, Position Trader, Swinger, dan Day Trader.

  • Scalper
    Scalper adalah trader yang trading dalam range waktu yang sangat singkat dengan take profit yang sangat tipis (5 sampai 10 pips). Tetapi, frekuensi trading seorang scalper sangatlah tinggi dan bisa dibilang paling besar diantara tipe lainnya.  Seorang Scalper tidak begitu memperhatikan trend, karena mereka "mencuri" momen yang sangat singkat dan dalam range yang begitu sempit sehingga tidak begitu memperhatian arah trend pada timeframe yang tinggi. Bagi seorang scalper, koneksi internet yang stabil dan broker yang reliable adalah kunci kesuksesan mendapatkan profit.
     
  • Day Trader
    Teknik ini merupakan level selanjutnya setelah scalper (jika dilihat dari range waktu trading), Seorang day trader biasanya hanya entry 1 kali di setiap sesi perdagangan dengan risk ratio 1:1. Pada prinsipnya, seorang day trader itu hampir mirip dengan scalper, hanya saja day trader berpatokan pada arah trend dan selalu trading mengikuti trend.
     
  • Swinger
    Swing trader atau biasa disebut swinger adalah trader yang trading dalam jangka waktu menengah, mereka biasanya mengambil titik take profit dan stop loss di support atau resistance pada arah trend. Timeframe yang digunakan oleh swing trader juga berubah-ubah, tergantung dari timeframe mana yang paling jelas memberikan informasi titik-titik entry (retracement, correction, atau break). Waktu trading swing trader tidak pasti, kadang bisa jangka pendek jika kriteria entry dan exitnya sudah terpenuhi, atau jangka panjang bila masih menunggu level targetnya. Pada umumnya swing trader menerapkan berbagai indikator teknikal termasuk fibonacci retracement, garis dan channel trend, serta pivot point.
     
  • Position Trader
    Jangka waktu trading seorang position trader jauh lebih panjang dari scalper atau trader harian. Pada umumnya, mereka menahan sebuah posisi hingga beberapa hari atau beberapa minggu. Sebagian position trader masuk pasar hanya berdasarkan analisa fundamental, namun pada umumnya mereka menggabungkan analisa teknikal dan fundamental. Sebagai contoh, seorang position trader akan masuk sell setelah memastikan bahwa pasar akan bearish berdasarkan suku bunga yang turun, keadaan ekonomi global yang sedang resesi dan faktor-faktor lainnya. Biasanya mereka menentukan level stop loss yang besar, bisa hingga ratusan pip dengan risk/reward ratio sebesar minimal 1:1.

Itulah tipe-tipe dari trader yang ada di Futures Market, tentunya masing-masing tipe punya strateginya sendiri. Punya indikator sendiri yang cocok untuk diterapkan pada saat entry posisi, menentukan tp dan sl, bahkan menentukan kapan harus menambah posisi. Tentunya kita harus mempertimbangkan berbagai aspek di dalam memilih style trading yang paling cocok dengan kita. Jangan pernah berhenti belajar dan mencari informasi, karena market itu sama seperti manusia, selalu bergerak dan fluktuatif.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Terus belajar dan jangan menyerah, dapatkan FREE Edukasi di Blog ini
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TEKNIK TRADING ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda
  • CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait