ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

YANG PERLU ANDA KETAHUI TENTANG CADANGAN DEVISA

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : February 17, 2021
Dilihat: 1039 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


zoom

Memasuki pemahaman mengenai ekonomi dunia, Anda mungkin akan terbiasa mendengar istilah ‘cadangan devisa’ yang dalam bahasa Inggris disebut dengan ‘Foreign Exchange Reserves’. Sederhananya, cadangan devisa merupakan mata uang asing yang dipegang oleh bank sentral suatu negara. Cadangan devisa ini juga sering disebut sebagai ‘cadangan mata uang asin’ (foreign currency reserves) atau cukup disingkat dengan ‘foreign reserves’. Ada beberapa alasan mengapa bank menahan cadangan mata uang asing tersebut. Alasan yang terpenting adalah agar bank bisa mengatur nilai mata uang mereka. 

Anda mungkin bertanya bagaimana cara kerja cadangan devisa ini. Garis besarnya, eksportir negara menyimpan mata uang asing di bank lokal mereka, lalu mereka melakukan transfer mata uang ke bank sentral. Mitra dagang membayar eksportir dalam dolar AS, Euro atau mata uang lainnya. Eksportir kemudian menukar mata uang asing tersebut dengan mata uang lokal yang digunakan di negaranya. Eksportir menggunakan uang yang telah ditukar tersebut untuk membayar pekerja dan pemasok lokal lainnya.

Bank lebih suka menggunakan uang tunai untuk membeli hutang negara (sovereign debt) karena mereka akan mendapatkan tingkat bunga yang kecil. Salah satu contoh yang paling populer adalah Treasury  Bills di mana sebagian besar perdagangan luar negeri dilakukan dalam dolar AS karena statusnya sebagai mata uang global dunia.

Bank meningkatkan kepemilikan aset dalam mata uang Euro. Sebagai contoh adalah obligasi korporasi berkualitas tinggi. Meskipun terjadi krisis zona Euro, hal itu masih terus berlanjut. Mereka juga memegang emas dan SDR (Special Drawing Rights). Aset ketiga adalah saldo cadangan yang telah disetorkan ke Dana Moneter Internasional (IMF / International Monetary Fund). 

Ada beberapa cara bagi bank sentral dalam menggunakan cadangan devisa negara, yaitu:

#1 -  Negara menggunakan cadangan devisa untuk menjaga nilai mata uang mereka pada kurs tetap. Sebagai contoh adalah negara Cina yang mematok nilai mata uang Yuan terhadap dolar AS. Ketika negara Cina menimbun dolar AS, hal itu meningkatkan nilai dolar AS dibandingkan dengan Yuan dan membuat ekspor Cina lebih murah daripada barang buatan Amerika sehingga meningkatan penjualan. 

#2 – Negara  yang menerapkan sistem nilai tukar mengambang (floating exchange rate system) menggunakan cadangan untuk menjaga nilai mata uang mereka lebih rendah dari dolar AS. Negara melakukan ini dengan alasan yang sama seperti negara yang memiliki sistem tarif tetap (fixed-rate system). Sebagai contoh, meskipun mata uang Yen Jepang adalah mata uang dengan sistem nilai tukar mengambang, bank sentral Jepang membeli US Treasury (obligasi AS) untuk menjaga nilai Yen Jepang lebih rendah dari dolar AS. Seperti negara Cina, cara ini membuat ekspor Jepang relatif lebih murah serta meningkatkan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi. Perdagangan mata uang semacam ini terjadi di pasar forex. 

#3 – Cadangan devisa menjaga likuiditas jika terjadi krisis ekonomi. Sebagai contoh, bencana alam seperti banjir dan gunung berapi dapat menghentikan sementara kemampuan eksportir lokal untuk memproduksi barang. Hal itu tentunya memotong pasokan mata uang asing negara untuk membayar impor. Dalam hal ini, bank sentral bisa menukar mata uang asing yang dimilikinya dengan mata uang lokal mereka sehingga memungkinkan mereka untuk membayar serta menerima impor. Selain itu, investor asing akan berpikir ulang jika suatu negara mengalami kudeta militer, perang atau pukulan lain terhadap kepercayaan luar negeri. Jika investor asing menarik simpanan mereka dari bank negara, maka hal tersebut bisa menciptakan kekurangan mata uang asing yang parah. Akibatnya nilai mata uang lokal akan tertekan karena lebih sedikit orang yang menginginkannya. Keadaan tersebut membuat impor lebih mahal dan menciptakan inflasi. Untuk menjaga pasar tetap stabil, maka bank sentral memasok mata uang asing. Bank sentral juga membeli mata uang lokal untuk mendukung nilainya dan mencegah inflasi dengan tujuan untuk meyakinkan investor asing agar bisa kembali ke perekonomian. 

#4 – Posisi cadangan devisa yang kuat dapat mencegah terjadinya krisis ekonomi yang disebabkan oleh suatu peristiwa yang memicu pelarian mendadak atas investasi negara ke tempat aman serta hilangnya modal bagi negara. Bank sentral memberikan keyakinan pada investor asing  bahwa bank sentral siap mengambil tindakan untuk melindungi investasi mereka.

#5 – Cadangan devisa selalu dibutuhkan untuk memastikan suatu negara memenuhi kewajiban eksternalnya, seperti kewajiban pembayaran internasional, termasuk hutang pemerintah serta hutang komersial, pembiayaan impor dan kemampuan untuk menyerap setiap pergerakan modal yang tidak terduga.

#6 -  Beberapa negara menggunakan cadangan devisa untuk mendanai sektor-sektor infrastruktur. Sebagai contoh, negara Cina menggunakan sebagian cadangan devisanya untuk rekapitalisasi beberapa bank milik negara. 

 

Happy learning!


Artikel Terkait