BERITA FOREX

BERITA FOREX

Raih Peluang Di Pasar Saham Dengan Memanfaatkan Sentimen Pasar

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Fundamental
Published : March 26, 2020
Dilihat: 3212 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Trading forex berdasarkan sentimen pasar adalah salah satu bentuk strategi yang mampu menghasilkan keuntungan besar. Sentimen pasar adalah faktor penggerak harga paling utama. Seringkali, sentimen pasar disejajarkan dengan fundamental dan teknikal, sehingga bisa dianggap sebagai salah satu metode analisa. Hanya saja, sentimen tersebut sebenarnya bukanlah fundamental dan teknikal yang hanya menjadi instrumen analisa.

 


Apa Itu Sentimen Pasar?

Seperti dijelaskan di atas sentimen pasar adalah faktor penting dalam trading forex. Seringkali, sentimen pasar disejajarkan dengan fundamental dan teknikal, sehingga bisa dianggap sebagai salah satu metode analisa. Namun kenyataannya, sentimen pasar berada di level yang lebih tinggi dari fundamental dan teknikal. 

Hal itu karena sentimen pasar adalah faktor utama yang memicu tindakan buyer dan seller, sementara fundamental dan teknikal adalah alat bantu yang digunakan untuk memprediksi sentimen pasar. Bagaimana bisa demikian? Sebelum mempelajari hal itu lebih lanjut, mari mengenal lebih dulu istilah-istilah penting dalam sentimen pasar.

 

Bullish, Bearish, Dan Risk Appetite

Dalam mengenali sentimen pasar, istilah yang paling umum digunakan adalah bullish dan bearish. Bullish merupakan sentimen yang mencerminkan optimisme, sehingga para pelaku lebih cenderung melakukan buy. Sebaliknya, sentimen yang bearish dikuasai oleh pesimisme, sehingga para pelaku lebih cenderung melakukan sell ketimbang buy. 

Reli harga dalam suatu uptrend biasanya ditunjang oleh sentimen bullish, sedangkan penurunan harga tercipta karena dorongan sentimen bearish. Ada pula 2 istilah lain yang berkaitan dengan minat risiko, yakni high risk appetite dan low risk appetite. High risk appetite berkaitan dengan kondisi pasar yang didominasi oleh tingginya minat risiko di kalangan trader dan investor. 

Minat risiko tinggi artinya para pelaku pasar optimis dengan kondisi dan prospek ekonomi, sehingga mereka berani berinvestasi di aset-aset berisiko tinggi. Sebaliknya, low risk appetite mensinyalkan kondisi pasar yang sangat berhati-hati mengambil risiko. Biasanya, aset berisiko rendah seperti safe haven menjadi pilihan mayoritas di kondisi sentimen ini.

 

Arti Penting Sentimen Pasar

Sentimen pasar sangatlah penting dan wajib dipahami semua trader. Pada dasarnya, pergerakan harga di pasar forex merupakan akumulasi dari transaksi trader dan investor di seluruh dunia. Karena itu, bisa dikatakan bahwa harga sebenarnya digerakkan oleh ‘tangan-tangan manusia’ yang rentan dipengaruhi sentimen. 

Inilah hal yang membuat harga di pasar forex tidak bisa diperkirakan dengan benar-benar pasti. Contohnya, harga bisa melemah meski sinyal-sinyal dari 3 indikator bernada bullish. Setelah dikupas lebih lanjut, ternyata sentimen pasar sedang dikhawatirkan oleh risiko baru dari keputusan pemotongan suku bunga Bank Sentral.Contoh lainnya, harga malah bergerak menguat setelah penjualan ritel diketahui merosot lebih buruk dari ekspektasi. 

Meski biasanya berdampak tinggi, sentimen tersebut rupanya tidak terlalu menganggap serius penurunan retail sales. Hal ini karena dalam kerangka fundamental yang lebih besar, ekonomi diproyeksi tumbuh lebih baik setelah pemerintah menerapkan kebijakan pemotongan pajak. Itulah mengapa, para pelaku pasar yang sudah memperhitungkan dampak kebijakan baru memiliki alasan untuk bertahan dalam sentimen bullish. 

Dua contoh di atas membuktikan bahwa sentimen pasar memiliki peran terpenting untuk memperkirakan pergerakan harga. Sayangnya, sentimen tersebut lebih sulit dianalisa, karena mencerminkan konsensus pasar yang bisa terdiri dari beragam metode, opini, dan keputusan subjektif, Menanggapi kesulitan tersebut, Anda tak perlu berkecil hati dulu, karena terdapat cara-cara umum yang bisa diterapkan untuk memperoleh (setidaknya) garis besar dari sentiment yang sedang terbentuk.

 

Memperkirakan Sentimen Pasar

Cara paling umum untuk memperkirakan sentimen pasar adalah dengan melakukan analisa fundamental. Konsensus pasar memang berbeda-beda, tapi suara mayoritas biasanya cenderung mematuhi prinsip hubungan fundamental dan pergerakan harga. Kecuali terdapat konteks-konteks fundamental lain yang perlu diperhatikan dan bisa berdampak besar, Anda bisa fokus memperhatikan rilis data ekonomi atau event terbaru untuk menganalisa sentiment tersebut. 

Cara selanjutnya adalah dengan memperhatikan unsur teknikal, terutama saat pasar sedang tidak didominasi oleh isu fundamental berdampak tinggi. Beberapa konsep analisa teknikal yang bisa digunakan untuk mengukur sentimen pasar adalah: Analisa harga dengan SUpport Resistance High Low pergerakan harga Price Action, Pola Chart (triangle, head and shoulders, dsb.)

Anda juga bisa menggunakan tool-tool broker atau penyedia teknologi trading yang menampilkan data sentimen buyer dan seller. Namun cara analisa ini memiliki kelemahan karena hanya mengukur sentimen pasar dari kelompok trader tertentu. Misalkan Anda menggunakan tool sentimen di broker A, maka data sentimen pasar yang Anda dapatkan hanya merefleksikan sentimen di kalangan trader broker A.

Mari kita pelajari melalui contoh sederhana berikut ini. Misalkan terdapat 1.000 trader forex yang ada di dalam pasar dan sedang memperdagangkan mata uang EURUSD. Para trader forex secara bersamaan membaca rilis berita yang disampaikan oleh The Fed tentang adanya kebijakan perubahan suku bunga. The Fed menyampaikan bahwa dalam waktu dekat mereka akan menaikkan tingkat suku bunga berdasarkan kondisi ekonomi United State (US). 

Dan hampir semua trader forex (80%) menanggapinya dengan sikap yang optimis sehingga mereka berbondong-bondong membuka transaksi Sell EURUSD. Sehingga apa yang terjadi? Pasar merespon positif mata uang USD sehingga mereka berbondong-bondong membeli mata uang USD dan menjual EUR.

Sentimen bearish pun muncul terhadap pasangan mata uang EURUSD tersebut. Dan inilah yang kami maksud dengan istilah "Sentimen pasar forex", kejadian belum terjadi tetapi pelaku pasar sudah meresponnya terlebih dahulu. Kenapa mengetahui kekuatan sentimen pasar itu sangat penting? Karena ada sebuah istilah didalam dunia bisnis trading forex yaitu "Jangan pernah melawan pasar karena pasar tidak pernah salah". Sehingga kita sebagai trader forex bisa memanfaatkan kekuatan sentimen pasar ini sebagai alat untuk menentukan trend harga dan posisi trading forex.

Demikian penjelasan singkat tentang sentimen pasar. Jika Jangan bosan dan malas untuk rajin-rajin melakukan analisa fundamental, teknikal, dan melihat pergerakan harga dari price action-nya. Bagaimanapun juga, kemampuan trading bukanlah suatu hal yang bisa didapat dalam sekejap mata, melainkan hasil belajar dan berlatih yang telah diasah dalam periode waktu tertentu.
 


Artikel Terkait