INFORMASI UMUM

INFORMASI UMUM

Ini Dia 4 Hal Yang Merubah Dunia Trading Forex Dunia

Story by : Danuh Nuraga
Category at: TIPS & TRICK TRADING
Published : July 09, 2020
Dilihat: 3069 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Jauh sebelum saat ini, sebelum perkembangan dunia trading memasuki level yang serba canggih. Trading online sudah melalui beberapa tahapan yang sudah banyak dilewati. Mungkin bagi para trader terdahulu, trading tidaklah semudah yang kita lakukan saat ini, penuh lika liku dan tidakmudah. Orang orang pada saat itu lebih mengenalnya dengan sistem trading konvensional, dimana untuk bisa mendapatkan akses ke market mereka harus melewati beberapa tahapan yang cukup melelahkan.

 

Konvensional Trading

Sedikit flashback. Untuk pertama kalinya pada tahun 1969 dunia trading memasuki era digital, melalui sistem yang dikenal dengan Electronic Communications Networks atau ECNs. Namun tahukah Anda bahwa proses trading pada saat itu belumlah se-simple saat ini (full online). Masih terkesan merepotkan dan sangatlah menyusahkan. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat beberapa cara trading konvensional sesuai dengan perkembangan zamannya.

Seiring dengan perkembangan teknologi, telah banyak revolusi trading yang membuat para pelaku pasar harus siaga dan terus belajar. Baik dari sisi internal maupun eksternal, revolusi trading forex terjadi setiap hari. Mulai dari kebijakan kecil yang dibuat satu broker hingga peraturan baru yang mengubah aktivitas trading secara keseluruhan.Di bawah ini adalah daftar4 hal yang membuat trading dunia berubah hingga saat ini.

1. Kebijakan Moneter oleh Bank Sentral  dan Aturan Margin serta Leverage Baru

Trading forex era modern ditentukan oleh peristiwa dan kejadian yang insidental dan jarang terjadi di masa lampau. Pola kehidupan manusia yang semakin berubah, membuat bank sentral menjadi lebih aktif dalam melakukan intervensi pasar. Salah satunya terjadi ketika pandemi COVID-19 pada peralihan tahun 2019 ke 2020. Bank-bank sentral seluruh dunia berlomba-lomba mengeluarkan pelonggaran moneter untuk menolong perekonomian mereka.

Dari Quantitative Easing hingga pemotongan suku bunga, kebijakan-kebijakan bank sentral menjadi katalis yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan pasar terutama pada kerangka waktu jangka pendek. Selain itu dinamika penggunaan margin dan leverage menjadi salah satu revolusi trading forex yang seru untuk diikuti. Di akhir tahun 2015, National Futures Association (NFA) AS telah memperketat persyaratan margin untuk membatasi leverage yang diperbolehkan.

Aksi ini diikuti oleh regulator forex lain yang tersebar di seluruh dunia. Perubahan regulasi ini adalah akibat dari kerugian yang diderita pada Januari 2015, ketika Swiss National Bank (SNB) secara tak terduga melepas pegging mata uangnya terhadap Euro. Hal ini secara langsung menunjukkan risiko yang tinggi pada margin trading.

Sejak saat itu, NFA dan regulator forex kelas elite lainnya membatasi penggunaan margin menjadi sekitar 50:1, dan mewajibkan broker forex menuliskan maklumat risiko trading pada materi promosi mereka. Meskipun masih ada broker-broker luar wilayah AS yang menawarkan leverage 200:1 bahkan lebih, langkah tegas NFA dalam membatasi penggunaan margin membuat trader forex lebih hati-hati dalam memilih broker.

 

2. Faktor Geopolitik

Tak dapat dipungkiri, tensi geopolitik, ekonomi global, dan dampak krisis finansial masa lalu hingga saat ini telah membuat trader dan investor semakin tidak tenang. Akibatnya, perubahan harga di semua pasar makin sensitif terhadap rilis berita fundamental. Volatilitas dan risiko geopolitik yang diakibatkan oleh terorisme, perubahan kebijakan ekonomi, peluang perdagangan dari kemelut Brexit, dan retorika politik yang memecah belah saat ini terjadi silih berganti.

Berita dan geopolitik sekarang menjadi katalis utama yang menggerakkan pasar setiap hari. Bahkan di tahun 2020, seluruh dunia dihantam oleh pandemi COVID-19 yang merontokkan sektor ekonomi dengan masif. Banyak trader yang terhenyak ketika indikator teknikal mereka "nge-prank" alias menunjukkan banyak fake signal, dan terpaksa mengakui bahwa analisa fundamental dan intermarket juga dibutuhkan pada momen ini.

3. Penetrasi Internet

Trading forex dulu sangat ribet dan bikin deg-degan. Bukan cuma karena harga, tapi juga karena infrastruktur tradingnya belum secanggih saat ini. Pada masa pra-internet, Anda harus telepon dulu ke broker ketika ingin membuka dan menutup posisi.

Sangat tidak praktis. Lalu ketika masa-masa internet baru ditemukan, platform trading mendadak nge-freeze saat akan mengeksekusi harga gara-gara koneksi lemot. Kita dicekam rasa ketakutan karena tidak yakin posisi yang dipasang meleset atau sudah tepat.

Itulah sebabnya, koneksi internet merupakan revolusi trading forex yang menggebrak dunia. Berkat Internet seperti yang kita kenal sekarang, trading forex jadi jauh lebih mudah untuk diakses dan tidak lagi menjadi monopoli segelintir orang.

4. Akses Trading Lewat Smartphone

Perkembangan internet membuat beragam aplikasi trading bermunculan, cara-cara analisa dan indikator baru diciptakan setiap hari. Saat ini, tidak perlu lagi duduk di depan telepon, membawa lembaran kertas yang rawan hilang, atau dandan rapi untuk jadi seorang trader forex.

Jam trading pun jadi makin fleksibel, karena kita bisa memasang pending order dan tidur nyenyak ketika pasar New York buka. Nanti ketika bangun tidur, kita sudah bisa cek hasil trading semudah baca SMS. Hal ini sungguh luar biasa, karena hanya melalui beberapa ketukan, saldo kita bisa bertambah (jika memasang posisi yang benar), atau sebaliknya.

Meski dengan segala kemudahan itu, realitanya masih banyak trader yang mengeluhkan sulitnya untuk bisa memahami bisnis ini. Nah, menanggapi permasalahan tersebut, perkembangan dunia trading saat ini menawarkan sesuatu yang jauh lebih sederhana, mudah dipahami dan lebih bermasyarakat.                                                                                            

Era Baru Trading Online

Bulan berganti bulan tahun berganti tahun. Semakin kedepan apa yang menjadi keinginan para trader untuk tetap membuat mereka nyaman dalam ber-trading perlahan mulai terpenuhi. Perkembangan trading online dari masa kemasa membuatnya lebih bermasyarakat.

Dengan semakin meningkat pengguna internet, maka semakin banyak pula trader yang mulai mencari dan berbagi informasi dengan sesamanya melalui media online. Sosial media dan berbagai keunggulannya saat ini, merupakan sarana terbesar yang bisa dimanfaatkan oleh para trader untuk mengembangkan dan mendapatkan ide ide cemerlang dalam mensiasati pasar yang memang sulit untuk ditaklukan.

Social Trading 

Jika dahulu kita mengenal Friendster, MySpace, beralih ke facebook, Twitter hingga Google +, sebagai media yang sering digunakan para trader untuk bertukar informasi ataupun berbagi pengalaman dalam bertrading, Trading online dalam perkembangannya kembali berevolusi dengan menyediakan wadah khusus sebagai tempat berkumpulnya para trader dalam satu media yang sama, yaitu sosial trading.

Dengan perpaduan media sosial yang dirancang khusus, para trader bisa saling berbagi dan mempelajari jejak para trader sukses lainnya, hingga kemudian mereka bisa menemukan strategi trading mereka sendiri dll.

 

Keunggulan sosial trading

Dengan terbentuknya komunitas online trading / social trading, kedepannya penyebaran suatu informasi dalam ruang lingkup media online akan sangat cepat dan mudah diterima oleh trader dimanapun secara real time.

 

Bagaimana  penggunaan fitur yang terdapat di social trading

Melalui konsep jaringan sosial trading, para trader bisa melakukan apa yang dinamakan copy trading. Tidak ubahnya seperti penggunaan sebuah media sosial yang begitu mudah untuk dioperasikan oleh siapapun, maka begitu juga dengan fitur yang terdapat pada sosial trade. Dengan menjadi follower dari trader trader professional, seorang trader  bisa menduplikasi account trading trader lainnya yang mereka inginkan dan menerapkannya kedalam account mereka.

Menghubungkan satu  account trading ke account lainnya (follower to leader), secara otomatis seluruh transaksi baik open/ close posisi, hingga penetuan TP pada account akan sama dengan settingan account trader yang di ikuti. Sistem ini bekerja secara bersamaan, yaitu apabila trader yang di ikuti melakukan entry posisi, maka account trader yang mengikuti juga akan melakukan hal yang sama secara real time.


Artikel Terkait