ARTIKEL BARU

ARTIKEL BARU

Psychology of Money, 5 Pelajaran Mengelola Keuangan

Story by : Hadi J
Category at: Artikel Baru
Published : August 03, 2022
Dilihat: 644 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Saya ingin menjelaskan sebuah dasar pengelolaan keuangan berdasarkan buku Psychology of Money. Mengapa saya merasa perlu membahas buku ini? Apakah berhubungan dengan trading? 

Buku ini memang bukan buku tentang trading. Tapi buku ini mengajarkan kita cara untuk mengelola keuangan. Eits, ini bukan buku “praktikal” yang berisi cara-cara teknis atau pedoman berinvestasi.

The Psychology of Money lebih menekankan pada mindset dan psikologis manusia ketika berhadapan sama uang, serta gimana hubungannya sama kebahagiaan.

Sebelum saya membahas lebih jauh mengenai buku ini, saya ingin menjelaskan sedikit mengenai latar belakang buku ini.

Psychology of Money merupakan buku non-fiksi karya penulis Morgan Housel. Sejak dirilis pada 2020, Psychology of Money berhasil mencetak rekor penjualan terbaik di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. 

Buku buku yang terdiri dari 262 halaman ini memiliki kumpulan cerita pendek tentang perilaku manusia yang berkaitan dengan uang. Buku ini banyak mendapatkan respons positif dari pembaca melalui platform Goodreads. 

5 Pelajaran Keuangan Menurut Buku Psychology of Money

1. Pelajaran Pertama: Setiap Orang Punya Keputusan Berbeda

Pelajaran pertama yang Anda perlu ketahui bahwa setiap orang berbeda karena punya latar belakang berbeda. Perbedaan ini membentuk cara mereka memandang dan memperlakukan uang. 

Oleh karena itu, setiap orang memiliki tujuan keuangannya masing-masing sehingga punya keputusan berbeda mengenai keuangannya.

Ketika Anda sudah mengetahui perspektif ini, sudah semestinya Anda lebih mampu menghargai keputusan orang lain terkait keuangannya. Jangan melabel orang lain berdasarkan pandangan sendiri.

2. Pelajaran Kedua: Hoki 

Apakah Anda percaya adanya hoki? Buku ini mengatakan Anda perlu percaya.

Dalam buku ini, si penulis nyontohin Bill Gates. Kalau dilihat dari sejarahnya, salah satu orang terkaya di dunia ini punya keberuntungan. Dia kebetulan murid di salah satu sekolah di Amerika yang bisa beli komputer. 

Jadi, jangan terlalu memandang role model kita atau orang lain terlalu tinggi. Bahkan, menuruti tips mereka tanpa mikir keadaan kita. Bisa aja mereka adalah bagian dari “keberuntungan.”

Dengan keddasaran bahwa hoki itu ada, Anda bisa lebih bijak memandang keberhasilan dan kegagalan. Anda tidak tahu apakah seseorang itu sedang beruntung aja atau apakah kegagalan kita “hanya” bagian dari risiko dari keputusan/keadaan kita.

Apapun itu, pesannya saya tetap rendah hati ketika segala sesuatu yang kita kerjakan dan rencanakan berjalan baik. Kalau pun segala sesuatu berjalan tidak semestinya bahkan buruk, jangan pernah menyalahkan diri sendiri.

3. Pelajaran Ketiga: Konsisten dan Sabar!

Anda tau salah satu resep dari orang-orang kaya seperti Bill Gate dan Warren Buffett? Konsisten dan sabar.

Banyak orang berpikir menjadi kaya itu seperti tiba-tiba mendapatkan lotre. Bill Gate membangun microsoft butuh waktu berapa tahun. Contohnya lainnya Apple dan Google.

Kedua perusahaan ini bisa bikin produk keren karena hasil dari banyak eksperimen dan proses panjang. Lihat juga the people behind the experiments. Mereka juga bisa menghasilkan produk keren dari rangkaian pengalaman kerja mereka.

Bagi Anda yang seorang investor cobalah untuk lebih konsisten dan sabar. Ketika investasi kamu baru naik dikit, jangan buru-buru dijual kalau emang enggak butuh-butuh banget. Tunggu sampai bunganya berbunga-bunga. Ketahui juga seringkali kesuksesan didapat dari perjalanan yang panjang.

There are books on economic cycles, trading strategies, and sector bets. But the most powerful and important book should be called Shut Up and Wait.

Ini konsep yang sebenarnya banyak orang tau tapi enggan melakukannya. Konsisten dan sabar itu seperti membentuk compounding. Anda tentu sering mendengar istilah compounding? Secara sederhana compounding diartikan sebagai akumulasi. 

4. Pelajaran Keempat, Siapkan Ruang untuk Kegagalan

Apakah semua yang Anda rencanakan akan berhasil 100%? Tentu tidak. Sedetail apapun Anda membuat perencanaan dan sengotot apapun Anda mengeksekusinya, peluang gagal tetap terbuka lebar. Oleh karena itu, siapkan ruang untuk kegagalan. 

Semisal Anda mengikuti trading, Anda tidak bisa all-in dalam satu kali atau beberapa kali open posisi. Anda harus siap untuk loss setiap saat.

Aiming, at every point in your working life, to have moderate annual savings, moderate free time, no more than a moderate commute, and at least moderate time with your family, increases the odds of being able to stick with a plan and avoid regret than if any one of those things fall to the extreme sides of the spectrum.

5. Pelajaran Kelima: Merasa Cukup 

Apakah Anda tahu kalau menjadi kaya dan tetap kaya merupakan dua hal berbeda. Untuk menjadi kaya Anda butuh Skill untuk mendapatkan kekayaan. Sementara agar Anda tetap kaya, Anda butuh skill untuk mempertahankan kekayaan. Nah, cara buat tetap kaya adalah mengkombinasikan:

Frugality (sederhana dan hemat). Merasa cukup dan enggak perlu beli-beli yang enggak kita butuh.

Paranoia. Rasa takut kalau uang kita bisa aja hanya bagian dari kebetulan, jadi disimpan-simpan ajalah daripada buat hura-hura. Bisa aja sesuatu terjadi di masa depan (kayak korona yang datangnya tiba-tiba ini).

Itu tadi 5 pelajaran penting dari buku Psychology of Money. Apakah kamu suka saya eksplore materi tentang psikologi lainnya? 
 

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.

CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait