SEMUA ARTIKEL

SEMUA ARTIKEL

STRATEGI TRADING SEDERHANA UNTUK ANDA

Story by : Geraldo Kofit
Category at: Artikel Baru
Published : November 18, 2022
Dilihat: 522 kali

Geraldo Kofit adalah Seorang Profesional Trader yang sudah lama berkecimpung di dunia trading kurang lebih 2 tahun. Dengan 2 teknik sederhana Trend Line dan Moving Average, Gerald siap untuk membantu anda sebagai Trading Advisor handal..


zoom

Order Posisi atau entry trading adalah sebuah isyarat atau tanda kita akan memulai trading futures. Atau umumnya dikatakan dengan open posisi. Sesuai dengan artinya, order sama dengan pesan, trader harus pesan posisi terlebih dahulu agar bisa masuk pasar. Entah itu buka posisi Buy atau Sell pada harga yang diinginkan, begitu juga saat posisi trading akan ditutup, dan seterusnya. Kebanyakan para trader yang sering mengalami margin call dan atau sring mengalami floating minus terlalu lama karena tidak sabar bahkan melakukan kesalahan saat entry trading. Kali ini kita akan membahas mengapa trader jangan melakukan salah entry dan mengapa pentingnya memasang entry yang tepat saat ingin memulai trading. Ketika anda memasukan posisi entry dengan presisi hal ini akan menentukan hasil trading anda dalam jangka panjang. Dengan entry yang tepat pula maka akan membentuk risk/reward yang baik.

Manfaatkan Pending Order

Fitur pending order memberikan kemudahan tak terkira bagi mereka yang benar-benar ingin menghindari kesalahan entry trading forex. Pada dasarnya, pending order memungkinkan Anda menentukan suatu level entry yang baru akan tereksekusi di masa mendatang. Dengan demikian, open trade baru akan benar-benar terlaksana ketika harga menyentuh level yang sudah Anda targetkan. Ada 2 jenis pending order yang paling umum digunakan untuk membantu trader menghindari kesalahan entry trading, yaitu limit dan stop.

Penerapan Limit Order

Limit order cocok digunakan untuk para pengguna strategi reversal, karena pada dasarnya memfasilitasi trader untuk entry trading buy di bawah harga saat ini, atau merencanakan level sell di atas harga sekarang.

 

Dalam hal ini, target level yang dipasang dalam order buy ataupun sell limit bisa disesuaikan dengan level kunci yang menjadi katalis pembalikan harga. Tentunya, diperlukan analisa terlebih dulu untuk mendapatkan level kunci seperti itu. Support resistance, level-level pivot, atau batas psikologis adalah contoh level yang biasanya diamati sebagai katalis. Katakanlah EUR/USD saat ini sedang merosot dan mendekati support kunci 1.1210. Karena prediksi pasar mengisyaratkan pair tersebut akan beralih bullish, Anda bisa mengantisipasi peluang buy dengan menempatkan buy limit di 1.1210.

Penerapan Stop Order

Stop order paling bermanfaat untuk trader yang gemar "berselancar dengan trend". Order buy stop nyatanya memungkinkan trader untuk entry trading, hanya ketika harga sudah menyentuh level yang lebih tinggi dari harga saat ini. Sementara itu, sell stop hanya akan mengaktifkan open trade sell ketika harga sudah menyentuh level yang lebih rendah dari harga sekarang.

Dalam hal ini, target level dari stop order adalah yang diperkirakan sebagai konfirmator penerusan trend. Sebagai contoh, ketika EUR/USD menguat dan berpotensi menembus (breakout) resistance 1.1250, maka Anda bisa menjadikan 1.1250 sebagai target level dalam buy stop order. Dengan demikian, Anda tak perlu khawatir seumpama harga gagal menguat sampai ke 11250 dan justru selanjutnya menurun, karena tak ada satupun order yang tereksekusi dan menimbulkan floating minus pada akun Anda.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Jadi, diharapkan artikel ini dapat memberikan kemudahan anda dalam trading. Temukan informasi lain yang mudah dan cocok untuk anda dalam segala kondisi market.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TRADING ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau whatsapp dan cari GERALD silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait