Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.
Milenial dan gen Z merupakan dua generasi berbeda dalam hal tahun lahir mereka. Generasi Milenial merupakan generasi yang lahir antara tahun 1981 hingga 1995, sedangkan gen Z atau generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1996 hingga 2010. Ketika kita memikirkan seperti apa dampak investasi yang terjadi dalam 25 hingga 50 tahun ke depan, maka jelas bahwa masa depan terletak pada generasi Milenial dan generasi Z. Kedua generasi inilah yang nantinya akan menentukan apakah investasi menjadi lebih etis dan berkelanjutan atau sekadar mengisi kantong para pebisnis kaya.
Jika dihitung hingga tahun ini, mereka yang berusia antara 25 tahun hingga 39 tahun masuk dalam generasi Milenial. Dan mereka yang masuk dalam gen Z adalah mereka yang berusia antara 10 tahun hingga 24 tahun. Saat ini, generasi Milenial mengisi sebagian besar angkatan kerja. Mereka terhubung secara digital dan suka segala hal serba instan, menginginkan kehidupan kerja yang seimbang, pengalaman baru serta kolaborasi sosial. Sedangkan generasi Z menghargai keragaman dan berwirausaha, pragmatis serta paham teknologi. Pada tahun 2020, demografis kedua generasi ini merupakan sepertiga dari populasi global. Mereka merupakan generasi dengan daya beli dan pengaruh yang besar di tempat kerja.
Kedua generasi tersebut mungkin mendapatkan ‘reputasi buruk’ karena dianggap berpikiran pendek dan egois. Namun, sebuah penelitian menyatakan sebaliknya. Generasi Milenial dan generasi Z memiliki kecenderungan untuk berperilaku lebih berkelanjutan. Contohnya: mereka makan daging lebih sedikit, lebih memperhatikan masalah-masalah lingkungan seperti masalah plastic dan penggundulan hutan hingga membeli produk organik.
Sepertinya kehidupan mereka begitu mengesankan dengan gaya hidup hijaunya, namun apakah semua itu membawa pengaruhi bagi kedua generasi tersebut untuk terlibat dalam investasi etis? Jawabannya: ya.
Ada beberapa temuan yang mendukung tren baru tersebut:
Sederhananya, investasi berkelanjutan adalah investasi yang dilakukan dengan maksud untuk menghasilkan dampak sosial dan lingkungan bersama dengan keuntungan finansial.
Penting untuk dicatat bahwa banyak penelitian telah menunjukkan dampak positif di mana investor bisa mendapatkan keuntungan yang sama atau bahkan lebih besar dari harga pasar.
Investasi berdampak (impact investing) juga penting karena menjembatani kesenjangan antara filantropi (uang yang diberikan tanpa mengharapkan keuntungan finansial) dan investasi tradisional (uang yang diinvestasikan dengan sedikit kepedulian pada dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan-perusahaan ini terhadap dunia). Investasi berdampak tentunya mengarah pada hasil nyata untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Growth). Sebagai contoh, beberapa perusahaan yang membuat perbedaan pada lingkungan adalah Tesla dan Xylem. Tesla mendorong industri mobil untuk menangani kendaraan listrik dengan serius, sedangkan Xylem mendanai sistem baru untuk memurnikan dan mengangkut air guna membantu masyarakat miskin dunia.
Faktanya, investasi berdampak adalah suatu kerja keras. Secara historis, hanya nasabah kaya dari bank swasta yang mampu berinvestasi. Bagi orang lain, investasi berkelanjutan berarti mengasumsikan risiko sangat tinggi atau pengembalian rendah. Untungnya, investasi berkelanjutan sedang meningkat pada saat yang sama dengan generasi Milenial yang mencapai titik di mana mereka memiliki tabungan untuk diinvestasikan dan Generasi Z pertama memasuki dunia kerja.
Happy investing!
Ini Dia Penyebab Loss Ini Saat Trading Gold
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Tips Trading Dengan Pivot Point
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Mengenal Apa Itu Gartley Pattern
Seputar Forex
Danuh Nuraga