JURUS FUNDAMENTAL

JURUS FUNDAMENTAL

3 Indikator Makro Ekonomi yang Mempengaruhi Trading

Story by : Hadi J
Category at: Analisa Fundamental
Published : September 07, 2022
Dilihat: 473 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Setelah sebelumnya kita belajar mengenai ekonomi makro dan kebijakan ekonomi makro, kali ini kita akan membahas indikator ekonomo makro. Anda perlu mempelajari indikator makro ekonomi untuk mengamati volatilitas pasar. Ada 3 indikator makro ekonomi yang mempengaruhi trading. Apa saja? Simak ulasannya.

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Untuk menjelaskan tentang PDB, saya akan mengutip dari situs bps.go.id, “PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.”

Produk domestik bruto atau dalam bahasa Inggris gross domestic product adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. 

PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional. PDB dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi.

Lalu apa hubungannya dengan trading? Angka PBD itu dianggap sebagai salah satu indikator lagging. Indikator lagging merupakan indikator yang banyak digunakan oleh trader untuk mengonfirmasi tren harga aset sebelum mereka membuka posisi. 

Jika tren harga yang sedang berlangsung sesuai dengan asumsi yang dibuat, trader akan lebih percaya diri ketika memasuki pasar. 

Sebagian besar trader forex fokus pada dua laporan sebelum angka PDB resmi diumumkan. Dua laporan ini yaitu laporan awal dan laporan lanjutan. Perubahan yang signifikan antara laporan ini dapat menyebabkan volatilitas harga.

2. Suku Bunga

Suku bunga jelas jadi perhatian para trader forex. Market forex sendiri merupakan perdagangan valuta asing. Jadi pergerakan nilai suku bunga akan memainkan peran paling penting dalam menggerakan harga mata uang di pasar forex.

Bank sentral setiap negara merupakan aktor paling penting dalam penentapan kebijakan tingkat suku bunga. Dalam dunia trading forex, jika kamu bisa menebak kebijakan bank sentral ini, maka kamu bisa meningkatkan berpeluang untung.

3. Inflasi

Inflasi merupakan faktor penting dalam melihat perkembangan ekonomi suatu negara. Nilai tukar mata uang asing dan inflasi saling memiliki koneksi, mempengaruhi satu sama lain. Inflasi yang tinggi dapat mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga dalam upaya memperlambat perekonomian.

Inflasi yang rendah akan mendorong bank sentral untuk menurunkan suku bunga dalam upaya untuk menyadarkan ekonomi, secara fundamental membuat uang murah untuk mempromosikan pengeluaran dan investasi.

Tingkat inflasi diukur dengan dua cara. Pertama, Consumer price Index (CPI). CPI merupakan harga terkini dari sekumpulan barang dan jasa yang diperbaharui secara berkala. 

Kedua, Deflator PDB. Deflator PDB adalah rasio PDB nominal terhadap PDB riil. Kedua alat ukur ini cenderung bergerak ke arah yang sama dengan perbedaan nilai kurang dari 1%. Pembahasan lebih lanjut mengenai inflasi bisa saya jabarkan di artikel selanjutnya.

Apakah kamu sudah memahami ketiga hal tersebut? Jika kamu masih butuh bimbingan dan edukasi. Kamu bisa menghubungi saya. Saya akan membantumu dengan sepenuh hati. 

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.

CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait