Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..
Tips Memahami Support dan Resistance (Sumber: Freepik/chajamp)
Sering salah trading karena support & resistance? Pelajari cara menentukan level ini dengan tepat menggunakan trendlines, pivot point, MA, & Fibonacci!
Support dan resistance adalah dua konsep fundamental dalam analisis teknikal yang wajib dipahami trader. Banyak pemula sering keliru dalam menentukan level ini, sehingga menyebabkan entry yang tidak tepat, keputusan trading tergesa-gesa, atau keluar pasar di waktu yang kurang menguntungkan.
Agar strategi trading lebih efektif, penting untuk memahami cara menentukan support dan resistance secara akurat. Support dan resistance yang akurat tidak hanya membantu meningkatkan peluang profit, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan trading. Berikut penjelasan selengkapnya!
Baca Juga: Tips Mudah Untuk Menentukan Support Dan Resistance Bagi Pemula
Apa Itu Support dan Resistance dalam Trading?
Untuk mendapatkan hasil trading optimal, trader perlu memahami konsep support dan resistance dengan baik. Dua area ini menjadi acuan utama dalam menentukan titik entry dan exit yang ideal.
Area support adalah level harga di mana tekanan beli cukup kuat untuk menghentikan penurunan harga lebih lanjut. Misalnya, jika harga XAUUSD beberapa kali turun ke $2.623 dan selalu naik kembali, maka level tersebut dianggap sebagai support kuat.
Area resistance adalah level harga di mana tekanan jual cukup tinggi untuk menghentikan kenaikan lebih lanjut. Jika harga XAUUSD beberapa kali naik ke $2.650 dan selalu berbalik turun, maka ini bisa dianggap sebagai resistance utama.
Memahami support dan resistance bukan hanya sekadar mengetahui di mana harga bisa berhenti, tetapi juga memahami situasi pasar di baliknya. Level ini sering digunakan oleh trader profesional dan institusi besar sebagai acuan untuk mengambil keputusan beli atau jual. Adapun memahami situasi pasar berarti:
Support dan resistance mencerminkan psikologi pasar, menunjukkan di mana trader cenderung mengambil posisi beli atau jual. Area support menunjukkan di mana mayoritas trader percaya harga sudah cukup murah untuk dibeli, sedangkan area resistance menunjukkan di mana harga dianggap cukup tinggi untuk dijual.
Level support dan resistance juga dapat memberikan sinyal potensi perubahan tren. Jika harga berhasil menembus level resistance, ini bisa menjadi indikasi tren naik yang lebih kuat. Sebaliknya, jika harga menembus support, tren turun kemungkinan akan berlanjut.
Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan trader untuk menentukan support dan resistance, yaitu:
Ilustrasi Menentukan Support dan Resistance
dengan Trendlines (Sumber: Freepik/baivector)
Garis tren atau trendlines membantu mengidentifikasi support dan resistance dinamis berdasarkan pergerakan harga sebelumnya. Trader menggambar garis tren dengan menghubungkan titik-titik harga tertinggi atau terendah dalam suatu periode tertentu.
Misalnya, jika harga XAUUSD mengalami kenaikan secara bertahap dengan titik-titik terendah yang terus meningkat, maka garis tren naik dapat ditarik dengan menghubungkan level-level terendah tersebut. Dalam hal ini, garis tren berfungsi sebagai support dinamis, di mana harga cenderung memantul ke atas saat mendekati garis tersebut.
Sebaliknya, jika harga XAUUSD mengalami penurunan dengan titik-titik tertinggi yang semakin rendah, maka garis tren turun bisa digambar dengan menghubungkan titik-titik tertinggi tersebut. Dalam skenario ini, garis tren berfungsi sebagai resistance dinamis, di mana harga cenderung mengalami tekanan jual saat mendekati garis tersebut. Trader sering menggunakan trendlines ini sebagai referensi dalam menentukan titik masuk dan keluar pasar, terutama dalam strategi trading berbasis tren.
Ilustrasi Menentukan Support dan Resistance
dengan Pivot Point (Sumber: Freepik/foxelle)
Pivot point adalah metode yang sering digunakan oleh trader harian untuk menentukan level support dan resistance berdasarkan harga tertinggi, terendah, dan penutupan dari periode sebelumnya. Misalnya, jika harga XAUUSD memiliki harga tertinggi $2.680, harga terendah $2.620, dan harga penutupan $2.650, maka pivot point dapat dihitung dengan rumus:
Pivot Point (PP) = (High + Low + Close) / 3
PP = ($2.680 + $2.620 + $2.650) / 3 = $2.650
Dari pivot point ini, level support dan resistance dapat dihitung lebih lanjut:
Support 1 (S1) = (2 × PP) - High = (2 × $2.650) - $2.680 = $2.620
Support 2 (S2) = PP - (High - Low) = $2.650 - ($2.680 - $2.620) = $2.590
Resistance 1 (R1) = (2 × PP) - Low = (2 × $2.650) - $2.620 = $2.680
Resistance 2 (R2) = PP + (High - Low) = $2.650 + ($2.680 - $2.620) = $2.710
Dengan menggunakan pivot point, trader dapat menentukan level support dan resistance utama yang bisa menjadi acuan dalam mengambil keputusan trading.
Ilustrasi Menentukan Support dan Resistance
dengan Moving Average (Sumber: Freepik/baivector)
Moving average (MA) dapat berfungsi sebagai level support atau resistance dinamis yang mengikuti pergerakan harga secara lebih halus. MA bekerja dengan meratakan harga dalam periode tertentu untuk mengidentifikasi tren utama dan titik potensial pembalikan harga.
Trader sering menggunakan MA 21, 34, atau 90 untuk menentukan area penting di mana harga mungkin memantul. Sebagai contoh, dalam grafik XAUUSD, jika harga bergerak di atas MA 50 dan terus memantul dari level tersebut, maka MA 50 berfungsi sebagai support dinamis. Sebaliknya, jika harga berada di bawah MA 50 dan terus mengalami penolakan ketika mencoba menembus ke atas, maka MA 50 menjadi resistance dinamis.
Selain itu, kombinasi beberapa MA, seperti MA 21 dan MA 50, juga digunakan untuk menentukan titik persilangan (golden cross dan death cross). Golden cross terjadi ketika MA jangka pendek (misalnya MA 21) melintasi MA jangka panjang (misalnya MA 50) dari bawah ke atas, mengindikasikan potensi tren naik. Sebaliknya, death cross terjadi saat MA jangka pendek melintasi MA jangka panjang dari atas ke bawah, menandakan kemungkinan tren turun.
Dengan memahami penggunaan MA dalam berbagai kondisi pasar, trader dapat lebih efektif menentukan level entry dan exit berdasarkan support dan resistance yang terbentuk secara dinamis.
Fibonacci retracement membantu mengidentifikasi level support dan resistance berdasarkan rasio matematika yang ditemukan dalam deret Fibonacci. Metode ini bekerja dengan menarik garis antara titik tertinggi dan terendah suatu tren untuk mengidentifikasi area potensial di mana harga mungkin berbalik arah.
Sebagai contoh, jika harga XAUUSD mengalami kenaikan dari $2.500 ke $2.700, maka level Fibonacci retracement yang umum digunakan dapat dihitung sebagai berikut:
Level 38.2% = $2.700 - (($2.700 - $2.500) × 0.382) = $2.624
Level 50% = $2.700 - (($2.700 - $2.500) × 0.50) = $2.600
Level 61.8% = $2.700 - (($2.700 - $2.500) × 0.618) = $2.576
Dalam skenario ini, jika harga mengalami koreksi dari level tertinggi $2.700, trader dapat mengamati apakah harga bertahan di salah satu level Fibonacci sebagai area support sebelum melanjutkan tren naik. Sebaliknya, jika harga menembus level ini, ada kemungkinan tren turun akan berlanjut hingga level Fibonacci berikutnya. Oleh karena itu, Fibonacci retracement menjadi alat yang berguna dalam menentukan titik potensial entry dan exit berdasarkan support dan resistance.
Menentukan support dan resistance secara akurat adalah keterampilan penting dalam trading. Dengan metode yang tepat, trader dapat meningkatkan peluang profit dan mengurangi risiko kesalahan analisis. Jangan hanya mengandalkan feeling gunakan strategi yang sudah terbukti!
Mau belajar lebih dalam tentang support dan resistance? Akses video pembelajaran gratis dan tingkatkan strategi trading Anda sekarang!