Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.
Tanpa disadari, alat pemuas kebutuhan yang tersedia di bumi ini berjumlah terbatas. Oleh karena itu, manusia harus selalu bertindak ekonomis dalam melakukan kegiatan ekonomi, baik yang berkaitan dengan usaha menghasilkan barang dan jasa (produksi), maupun menggunakan alat pemuas kebutuhan (konsumsi). Artinya, setiap penggunaan sumber daya alam dan alat pemuas kebutuhan harus dapat menghasilkan kepuasan atau keuntungan secara maksimal bagi pelakunya.
Dalam kehidupan serta tindakan ekonomi, manusia harus selalu mempertimbangkan perbandingan antara pengorbanan dan hasil yang akan dicapai. Salah satu contohnya, seorang investor dihadapkan antara dua deposito yang sama-sama berjangka waktu 1 tahun, tetapi dengan pilihan bunga 5% dan 10%. Mana yang akan ia pilih? Jika kita pertimbangkan pengorbanan waktu sama (1 tahun), maka tentu deposito berbunga 10% menjadi lebih baik ketimbang alternatif yang lain. Pada dasarnya, prinsip ekonomi merupakan pedoman bagi manusia atau pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk mencapai hasil yang secara maksimal. Konsumen dan produsen yang membangun fondasi ekonomi negara juga bertindak beradasarkan prinsip-prinsip yang sama. Berikut ini contohnya
Peran Konsumen dalam Perekonomian
Anda pasti pernah merasa bingung pada saat memilih barang di pasar. Dengan jumlah uang yang terbatas di dalam dompet, Anda harus cermat menentukan pilihan barang yang akan dibeli. Misalnya, Anda diberi uang jajan sebesar Rp44,000 per hari. Dalam satu hari, Anda dapat menabung sebesar Rp 2,000. Setelah satu bulan berlalu, tabungan Anda sudah mencapai Rp60,000. Pada awal bulan berikutnya, Anda berkeinginan membeli buku tulis, tas, pulpen, dan buku pelajaran. Tak semua kebutuhan tersebut dapat dipenuhi sekaligus, mengingat terbatasnya dana yang Anda miliki. Jadi, Anda harus dapat memilih kebutuhan apa yang harus lebih diprioritaskan.
Produsen menyediakan beragamnya barang dan jasa, sehingga setiap konsumen dapat memilih secara lebih selektif. Umpama Anda menyeleksi barang berdasarkan harga daripada kualitas, maka Anda akan membeli pulpen dan buku yang murah. Apabila konsumen dalam sebuah perekonomian secara agregat cenderung memilih barang-barang murah saja, maka produsen akan memprioritaskan produksi barang murah daripada barang berkualitas (yang kemungkinan hanya bisa dijual dengan harga lebih mahal).
Sebagai konsumen, tentunya Anda memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan suatu pilihan terhadap barang atau jasa. Secara lebih terperinci, peran konsumen memiliki peran antara lain:
Peran Produsen dalam Perekonomian
Dalam model ekonomi klasik, produsen merupakan salah satu dari empat pelaku kegiatan ekonomi penting. Peran produsen amat penting, karena mereka merupakan penyedia barang atau jasa yang dibutuhkan oleh tiga pelaku ekonomi lainnya: konsumen, pemerintah, dan luar negeri. Selain itu, mereka juga berperan sebagai pemberi upah bagi karyawan, pembeli bahan baku (SDA), penentu arah pemanfaatan lingkungan, dan lain sebagainya. Di sisi lain, produsen sangat responsif terhadap perubahan-perubahan yang bersumber dari ketiga pelaku ekonomi lain. Jika konsumen menghadapi paceklik dan tak mampu menyerap hasil produksi, maka produsen akan merasakan penurunan penjualan. Jika pemerintah menentukan pajak terlalu tinggi hingga konsumen enggan berbelanja, maka produsen juga akan menghadapi penurunan penjualan. Atau jika terjadi krisis di luar negeri, maka permintaan ekspor yang diterima produsen pasti akan menurun.
Apabila produsen merasa iklim bisnis sehat dan optimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi di masa depan, maka mereka akan membuat pabrik-pabrik baru, merekrut karyawan baru, menaikkan gaji karyawan, dan seterusnya. Pada gilirannya, optimisme produsen secara berjamaah di sebuah negara akan menggairahkan perekonomian dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sebaliknya, jika produsen merasa iklim bisnis buruk, maka mereka akan memangkas ekspansi bisnis. Seiring dengan memburuknya kondisi ekonomi, mereka akan enggan menaikkan gaji karyawan, menghentikan rekrutmen karyawan baru, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), atau bahkan hingga menutup pabrik satu persatu lalu gulung tikar. Kondisi ekonomi yang makin lama makin memburuk seperti ini disebut sebagai resesi.
Tentunya, pemahaman mengenai peran konsumen dan produsen merupakan salah satu dasar dalam analisis fundamental untuk berbagai aset di pasar keuangan. Contohnya jika dihubungkan dengan pengaruh kebijakan suku bunga terhadap produsen dan konsumen: Penurunan suku bunga akan mengurangi biaya pinjaman bagi produsen maupun konsumen. Produsen akan giat membuat pabrik baru berkat pinjaman dana berbunga rendah dari bank, sedangkan konsumen akan terdorong untuk memanfaatkan kartu kredit mereka.
RECOMMENDATION FROM EXPERT :