JURUS FUNDAMENTAL

JURUS FUNDAMENTAL

MATA UANG EMERGING MARKET DI PASAR FOREX

Story by : Geraldo Kofit
Category at: Artikel Baru
Published : June 24, 2022
Dilihat: 523 kali

Geraldo Kofit adalah Seorang Profesional Trader yang sudah lama berkecimpung di dunia trading kurang lebih 2 tahun. Dengan 2 teknik sederhana Trend Line dan Moving Average, Gerald siap untuk membantu anda sebagai Trading Advisor handal..


zoom

Anda tentu pernah menemui istilah emerging market. Tak hanya dijumpai dalam berita, istilah ini juga digunakan untuk menjelaskan beberapa macam mata uang yang disebut sebagai mata uang emerging market. Sudah tahukah Anda apa yang dimaksud emerging market itu? Istilah Emerging Market biasanya digunakan untuk menjelaskan keadaan ekonomi suatu negara yang sedang berkembang atau berusaha maju. Secara lebih jelas, emerging market didefinisikan sebagai negara dengan ekonomi rendah menuju ke level menengah dalam hal pendapatan per kapita.

Namun, pengertian emerging market kini mulai mengalami perluasan makna. Tak hanya digunakan untuk menyebut negara berkembang sesungguhnya, emerging market juga bisa didefinisikan secara longgar untuk menyebut negara-negara yang muncul karena perkembangan industri dan perluasan ekonomi secara signifikan. Secara keseluruhan, ada 5 negara emerging market yang dikenal luas sebagai negara besar. Mereka disebut sebagai BRICS: Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa (Afrika Selatan). Yuk langsung saja kita bahas satu persatu!

  • Brazilian Real (BRL)

    BRL adalah mata uang yang masuk kedalam 20 besar mata uang yang paling sering ditradingkan dalam pasar forex. Sementara jika dibandingkan dengan emerging market currencies lainnya, BRL menempati posisi terakhir setelah Yuan China, Rubel Rusia, dan Rupee India. Biasanya, BRL ditradingkan berpasangan dengan Euro (EUR/BRL) atau Dolar AS (USD/BRL). Brazil masuk dalam kategori emerging market karena disokong oleh sektor ekspor yang kuat ke negara-negara mitra dagangnya, seperti China, Amerika Serikat, serta Argentina. Sementara komoditas ekspor utama Brazil yaitu bijih besi, kedelai, kopi, dan mobil. Dari sektor ekspor inilah GDP Brazil mencapai USD3.365 Triliun pada tahun 2018, mengingat ekspor menjadi kekuatan ekonomi utama bagi negeri samba tersebut. Kini, nilai tukar Real Brazil berada di angka 4.1 per USD1. Namun, siapa sangka bila mata uang ini ternyata pernah mencapai nilai 3.1 per USD1 pada Agustus 2016 silam. Krisis utang nasional, penurunan harga komoditas utama, serta situasi politik internal, menjadi penyebab ketidakpastian ekonomi yang akhirnya mendepresiasi nilai tukar BRL ke level saat ini.
     
  • Russian Ruble (RUB)

    Biasanya, Rubel diperdagangkan dalam pasar forex berpasangan dengan Euro atau Dolar AS (USD1= RUB65). Bagi para pemburu cuan, Rubel Rusia ini sangat diistimewakan karena sifatnya yang sulit diprediksi, bahkan menjadi mata uang paling fluktuatif di dunia. Sehingga bagi trader bernyali, mata uang ini bisa memberikan return yang besar jika bisa ditradingkan dengan tepat. Sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991 silam, ekonomi Rusia telah banyak mengalami "metamorfosis", terutama setelah sektor ekspor Rusia mulai menggeliat. Dikenal sebagai negara pengekspor minyak bumi dan gas alam ke Uni Eropa, China, dan Jepang, Rusia berhasil mencatatkan perolehan GDP sebesar USD4.213 Triliun pada 2018. Selain karena GDP, nilai tukar Rubel Rusia juga banyak dipengaruhi oleh isu harga minyak mentah, serta dampak sanksi ekonomi yang diberikan oleh AS dan Uni Eropa. Jika dua faktor tersebut mulai muncul, maka nilai tukar RUB akan bergerak secara dramatis. Kondisi ini dibuktikan setelah aksi jual global WTI Crude Oil berjangka 2015 silam mampu mendepresiasi RUB sebanyak 42% terhadap USD selama 4 bulan.
     
  • Indian Rupee (INR)

    Dalam konteks trading, Rupee India hanya diperdagangkan versus Dolar AS (USD/INR). Pemerintah India menerapkan kebijakan managed floating policy, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai tukar Rupee tidak hanya ditentukan oleh transaksi di pasar terbuka secara resmi, tetapi juga peran RBI. Angka GDP India juga turut menyokong fluktuasi nilai tukar Rupee. Diketahui, nilai GDP India pada pertengahan 2019 mencapai USD11.468 Triliun; sektor penyedia layanan dan jasa menyumbang 45%, sementara ketenagakerjaan di sektor jasa menyumbang 31%. Pun, perekonomian India juga disokong oleh sektor pertanian dan ekspor minyak bumi ke beberapa mitra dagangnya, seperti Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Hong Kong, serta Arab Saudi.
     
  • Chinese Yuan (CNY)

    Yuan China adalah mata uang kedelapan yang paling sering diperdagangkan dalam pasar forex, serta menempati posisi pertama di antara mata uang emerging market lain. Dalam pasar forex, Yuan kerap dipasangkan dengan Dolar AS. Meski tergolong sebagai emerging market, nyatanya China memiliki angka tenaga kerja terbesar serta menjadi eksportir mesin terbesar kedua di dunia. Sehingga, tak mengherankan bila GDP China berhasil menempati peringkat pertama, dengan total USD27.3 Triliun per 2018. Namun, China hingga kini tengah terlibat dalam perang dagang dengan AS sejak pertengahan Maret 2018 lalu. Dalam konteks perang dagang dengan AS, China sempat disinyalir membiarkan nilai tukar Yuan anjlok ke level terendah versus Greenback dalam satu dekade terakhir. Saat itu, Yuan merosot hingga 1.2 persen ke level 7.0275 terhadap Dolar AS, hanya beberapa saat setelah People's Bank of China (PBoC) memangkas referensi nilai tukarnya ke bawah 6.9 untuk pertama kali sejak Desember lalu. Namun, nilai tukar USD/CNY kini berada di level 7.15 per 1 Dolar AS.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Jadi, diharapkan artikel ini dapat memberikan kemudahan anda dalam trading. Temukan informasi lain yang mudah dan cocok untuk anda dalam segala kondisi market.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TRADING ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau whatsapp dan cari GERALD silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait