JURUS FUNDAMENTAL

JURUS FUNDAMENTAL

MENGENAL BANK SENTRAL & KEBIJAKANNYA TERHADAP PEREKONOMIAN

Story by : Hadi J
Category at: Analisa Fundamental
Published : February 08, 2021
Dilihat: 948 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Sadar gak sadar, ketika Anda sedang membaca laporan keuangan suatu perusahaan, laporan tentang kebijakan moneter suatu negara dan lainnya Anda tentu pernah menjumpai istilah seperti reverse requirement, open market operation dan lainnya. Istilah-istilah tersebut berhubungan dengan kebijakan moneter bank sentral suatu negara yang akan memengaruhi pergerakan pasar forex. Sebagai trader di pasar forex, kita perlu mengetahui apa saja kebijakan moneter yang sering kali dilakukan bank sentral.

Beberapa Kebijakan Moneter Bank Sentral

Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah untuk memenuhi tugas bank sentral dalam menjaga kestabilan nilai tukar mata uang. Oleh sebab itu, kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang. Dalam menentukan sebuah kebijakan, bank sentral negara-negara industri maju tidak tergantung dari pemerintah pusat (independent). Independensi ini dapat disaksikan pada bank sentral-bank sentral terkemuka seperti Federal Reserve (The Fed), Bank of England (BoE), European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ). Meski begitu, ada juga bank sentral yang masih terkait dengan pemerintah pusat, misalnya People's Bank of China (PBoC).

Kali ini kita akan coba membahas salah satu bank sentral yang paling berpengaruh di dunia perdagangan, yaitu European Central Bank (ECB). Penentuan kebijakan moneter bank sentral menggunakan instrumen-instrumen tertentu, yaitu:

1. Open Market Operation

Operasi pasar terbuka adalah cara mengatur uang yang beredar di masyarakat dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government bond atau government securities). Bila ingin menambah jumlah uang yang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga. Sebaliknya, bila ingin mengurangi jumlah uang beredar, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Proses penjualan dan pembelian tersebut dilakukan secara terbuka melalui lelang yang diikuti oleh agen atau pialang surat berharga (securities dealers), seperti lelang penjualan bond yang sering dilakukan oleh pemerintah Jerman, Spanyol, Perancis dan Italia. Perlu Anda ketahui juga bahwa penghentian pembelian surat berharga atau justru penjualannya, termasuk kebijakan moneter ketat yang dapat mendongkrak nilai tukar Euro.

2. Standing Facility

Instrumen kebijakan moneter bank sentral ini mengatur penyediaan dana dari bank sentral kepada bank umum (lending facility), yaitu fasilitas bagi bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Pada prakteknya, untuk mendorong perbankan umum agar menyimpan atau menarik dana di bank sentral, maka bank sentral akan mengubah-ubah suku bunga. Atau dengan kata lain, pengaturan jumlah uang yang beredar bisa dilakukan dengan memainkan tingkat bunga bank sentral yang dikenakan pada bank umum. Untuk menambah jumlah uang beredar, bank sentral akan menurunkan tingkat suku bunganya; sedangkan untuk mengurangi jumlah uang beredar, bank sentral akan menaikkan suku bunganya.

Efek dari kebijakan moneter bank sentral ini pun bisa jadi ada dua. Apabila bank sentral menaikkan suku bunga, maka nilai tukar dapat menguat. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga, maka nilai tukar bisa melemah.

3. Reverse Requirement 

Instrumen kebijakan moneter ini mengatur jumlah uang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada bank sentral. Untuk menambah jumlah uang beredar, bank sentral menurunkan jumlah cadangan wajib minimum. Sebaliknya, untuk mengurangi jumlah uang beredar, bank sentral akan menaikkan cadangan wajib minimum. Hal ini dimaksudkan pula untuk menjaga kestabilan tingkat suku bunga dan ekspansi kredit perbankan.

Sebagai contoh, jika sebuah bank memiliki deposito 1 milyar Euro dan cadangan wajib minimum 1%, maka bank tersebut harus menempatkan dana minimum 10 juta Euro di ECB. Apabila cadangan wajib ditingkatkan menjadi 2%, maka penyaluran kredit bank tersebut akan berkurang; sebaliknya jika cadangan wajib dikurangi menjadi 0.5%, maka penyaluran kredit bank tersebut akan meningkat.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari HADI  silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait