Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.
Pernah mendengar rating obligasi? Istilah rating obligasi sering terdengar ketika sebuah lembaga Moody's Investors Service memberi pemeringkatan obligasi pemerintah Indonesia.
Tahukah kamu kalau peratingan ini tidak hanya berefek terhadap obligasi tersebut, tetapi juga berimbas ke pasar forex.
Apa itu rating obligasi? Bagaimana sejarah rating obligasi? Bagaimana pengaruh rating obligasi terhadap pasar forex dan dunia trading.
Rating obligasi adalah penilaian risiko kredit atau kemampuan suatu perusahaan atau pemerintah untuk membayar kembali pinjaman yang diberikan melalui penerbitan obligasi.
Penilaian tersebut dilakukan oleh lembaga pemeringkat seperti Standard & Poor's, Moody's, dan Fitch Ratings.
Rating obligasi ini dapat membantu investor dalam menilai risiko investasi dan menentukan tingkat bunga yang sesuai dengan risiko tersebut.
Semakin tinggi rating obligasi, semakin rendah risiko investasi dan semakin rendah pula tingkat bunga yang harus dibayar oleh penerbit obligasi untuk mendapatkan dana dari investor.
Sebaliknya, semakin rendah rating obligasi, semakin tinggi risiko investasi dan semakin tinggi pula tingkat bunga yang harus dibayar oleh penerbit obligasi.
Sejarah rating obligasi dimulai pada awal abad ke-20, ketika investor mulai membutuhkan informasi tentang risiko kredit yang terkait dengan obligasi yang mereka beli.
Pada masa itu, para investor hanya dapat memperoleh informasi dari prospektus penerbit obligasi, yang biasanya ditulis oleh penerbit obligasi sendiri dan mungkin tidak objektif.
Pada tahun 1909, John Moody, seorang pengusaha dan penulis buku keuangan, memperkenalkan konsep pemeringkatan obligasi dengan mengeluarkan publikasi yang berisi daftar obligasi dengan rating berbeda.
Rating obligasi ini didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu seperti kemampuan penerbit obligasi untuk membayar kembali pinjaman dan kesehatan keuangan perusahaan atau pemerintah yang menerbitkan obligasi tersebut.
Publikasi Moody's Manual of Industrial and Miscellaneous Securities ini menjadi acuan bagi investor dan memulai industri rating obligasi.
Pada tahun 1916, Standard & Poor's juga mulai memberikan rating obligasi, yang didasarkan pada kriteria yang serupa dengan Moody's.
Fitch Ratings juga bergabung dalam memberikan rating obligasi pada tahun 1920-an.
Sejak saat itu, industri rating obligasi terus berkembang dan menjadi semakin penting bagi investor dan penerbit obligasi.
Rating obligasi menjadi alat yang sangat penting bagi investor dalam menilai risiko investasi dan menentukan tingkat bunga yang sesuai dengan risiko tersebut.
Rating obligasi dapat mempengaruhi trading forex karena obligasi merupakan salah satu instrumen keuangan yang sering diperdagangkan di pasar forex.
Hubungan antara rating obligasi dan trading forex terutama terkait dengan faktor risiko dan kepercayaan investor.
Rating obligasi dapat memberikan indikasi tentang tingkat risiko kredit yang terkait dengan penerbit obligasi.
Semakin rendah rating obligasi, semakin besar risiko kredit yang terkait dengan obligasi tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi harga obligasi dan memicu pergerakan volatilitas pada pasar forex.
Jika penerbit obligasi memiliki rating rendah atau di bawah investment grade, investor mungkin akan menuntut tingkat bunga yang lebih tinggi sebagai kompensasi atas risiko yang lebih besar.
Hal ini dapat meningkatkan biaya pinjaman dan mengurangi permintaan untuk obligasi tersebut, sehingga harga obligasi turun dan dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang negara yang terkait dengan penerbit obligasi.
Sebaliknya, jika penerbit obligasi memiliki rating yang tinggi, investor mungkin akan merasa lebih percaya diri untuk membeli obligasi tersebut, karena risiko kreditnya lebih rendah.
Hal ini dapat meningkatkan permintaan untuk obligasi tersebut dan menurunkan tingkat bunga, sehingga memperkuat nilai tukar mata uang negara yang terkait dengan penerbit obligasi.
Namun, penting untuk diingat bahwa rating obligasi bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi trading forex.
Ada banyak faktor lain yang memengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang, seperti kondisi ekonomi, politik, dan sosial negara-negara yang terkait dengan mata uang yang diperdagangkan.
Selain itu, rating obligasi juga tidak selalu akurat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, investor harus mempertimbangkan berbagai faktor lain dan melakukan analisis yang lebih menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi dalam trading forex.
Dalam trading forex, investor biasanya menggunakan analisis fundamental dan teknikal untuk mengambil keputusan trading.
Analisis fundamental melibatkan evaluasi kondisi ekonomi, politik, dan sosial negara-negara yang terkait dengan mata uang yang diperdagangkan, sedangkan analisis teknikal melibatkan penggunaan grafik dan indikator untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.
Kesimpulan
Hubungan antara rating obligasi dan trading forex adalah kompleks dan tergantung pada banyak faktor. Rating obligasi dapat mempengaruhi harga obligasi, yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang negara yang terkait dengan penerbit obligasi. Namun, investor harus mempertimbangkan berbagai faktor lain dan melakukan analisis yang lebih menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi dalam trading forex.
RECOMMENDATION FROM EXPERT:
Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI