Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..
Sumber: Freepik
Rilis data ekonomi penting bagi trader forex. Indikator ekonomi sangat penting karena akan menciptakan volatilitas pergerakan harga, dan banyak spekulasi ketika data di rilis.
Laporan GDP
Gross domestik product adalah total nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara tertentu. Dalam negara Amerika Serikat, jumlah ini dapat dibagi menjadi empat kategori utama : konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor bersih.
Jumlah angka-angka ini adalah total gross domestic product Amerika Serikat, yang dapat dibandingkan dengan kinerja data dari tahun lain dalam rangka untuk memperoleh persentase dari pertumbuhan GDP atau kontraksi dalam periode tertentu.
Membuat Perbandingan
Sumber: Freepik
Angka gross domestic product dapat dikeluarkan secara bulanan atau kuartalan. Di Amerika Serikat, Biro Analisis Ekonomi (BEA), sebuah sub dari Departemen Perdagangan AS , merilis angka kuartalan GDP pada awal atau menjelang akhir setiap bulan. Laporan ini juga dapat dirilis dengan kondisi nyata atau nominal yang disesuaikan dengan dampak inflasi.
BEA juga mengeluarkan indeks harga GDP yang telah digunakan dalam dengan kedua indeks harga konsumen (CPI) dan pengeluaran deflator pada konsumsi pribadi sebagai ukuran inflasi konsumen.
Perdagangan Pasar Forex
Laporan gross domestic product memegang banyak peranan bagi trader forex dimana laporan ini berfungsi sebagai bukti bahwa pertumbuhan ekonomi sedang produktif atau sedang berada dalam sinyal kontraksi dengan memberikan indikasi pertumbuhan melambat. Akibatnya, trader forex akan cenderung mencari data GDP yang lebih tinggi atau pertumbuhan kepercayaan pada suku bunga dengan arah yang sama.
Jika ekonomi sedang mengalami tingkat pertumbuhan yang baik akan bermanfaat kepada konsumen dengan kemungkinan akan ada peningkatan pengeluaran dan ekspansi. Pada gilirannya, pengeluaran yang lebih tinggi menyebabkan kenaikan harga, dan bank sentral berusaha untuk menjinakkan harga melalui kenaikan suku bunga.
Menganalisis Data GDP Untuk Menginformasikan Keputusan Trading
Rilis awal GDP adalah empat minggu setelah kuartal berakhir sedangkan rilis final dilakukan tiga bulan setelah kuartal berakhir. Keduanya dirilis oleh Bureau of Economic Analysis (BEA) pada 08:30 ET. Biasanya, pelaku pasar mengharapkan PDB AS tumbuh antara 2,5% hingga 3,5% per tahun.
Tanpa momok inflasi dalam ekonomi yang tumbuh sedang, suku bunga dapat dipertahankan di sekitar 3%. Namun, jika GDPdi atas 6% akan menunjukkan bahwa ekonomi AS berada dalam bahaya overheating yang pada gilirannya dapat memicu kekhawatiran inflasi.
Konsekuensi dari hal ini adalah, Federal Reserve mungkin harus menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi dan ‘memperlambat’ ekonomi yang terlalu panas.
Menjaga stabilitas harga adalah salah satu tugas Federal Reserve. PDB harus tetap dalam ‘kisaran goldilocks’: tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
GDP seharusnya tidak cukup tinggi untuk memicu inflasi atau terlalu rendah yang dapat menyebabkan resesi. Resesi ditentukan oleh inflasi yang negatif selama dua kuartal berturut-turut dari pertumbuhan GDP. ‘Sweet spot’ PDB bervariasi dari satu negara ke negara lain. Misalnya, China memiliki GDP dalam dua digit.
Trader forex paling tertarik pada GDP karena ini adalah kartu laporan lengkap kondisi ekonomi suatu negara. Sebuah negara ‘dihargai’ untuk GDP yang tinggi dengan nilai mata uang yang lebih tinggi.
Biasanya ada ekspektasi positif untuk kenaikan suku bunga di masa depan karena ekonomi yang kuat cenderung menguat sehingga menciptakan inflasi yang lebih tinggi. Pada gilirannya, ini menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga untuk memperlambat pertumbuhan dan menahan momok inflasi yang semakin meningkat.
Di sisi lain, negara dengan GDP yang lemah memiliki ekspektasi kenaikan suku bunga yang turun drastis. Faktanya, bank sentral sebuah negara yang memiliki GDP negatif dua kuartal berturut-turut bahkan dapat memilih untuk merangsang perekonomian mereka dengan memangkas suku bunga.
- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan
ke Sekolah Forex Gatis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI