JURUS FUNDAMENTAL

JURUS FUNDAMENTAL

Wahai Investor Pemula, Berikut Metode Analisis Fundamental Saham yang Harus Diketahui

Story by : Indri Dwi
Category at: Analisa Fundamental
Published : May 05, 2022
Dilihat: 486 kali

Indri Dwi adalah Seorang Trading Coach dan Profesional trader yang memiliki lebih dari 8 tahun pengalaman dalam perdagangan Emas & Forex. Keahliannya dalam trading khususnya saat menggunakan Exponential Moving Average. Indri ada disini untuk membimbing Anda dalam trading dan membantu Anda menemukan broker yang tepat dan terpercaya..


zoom

Analisis fundamental adalah metode yang mempelajari situasi dan keadaan fundamental suatu perusahaan, termasuk rasio keuangan yang umum dipakai untuk menentukan kelayakan saham. Dari hasil analisis, para investor tahu dan bisa mengambil langkah untuk membeli atau menjual saham mereka. 

Nah, bagaimana cara melakukannya? Apakah ada cara tertentu yang dipakai menghitung dan menarik kesimpulan rasio keuangan perusahaan? Agar lebih jelas, Anda bisa menyimak informasi berikut. Kami akan membahas secara singkat tentang analisis fundamental saham untuk pemula.

Alasan Harus Melakukan Analisis Fundamental Saham

Alasan_Harus_Melakukan_Analisis_Fundamental_Saham_belajar_trading

sumber gambar: google image 

 

Dalam berinvestasi, Anda harus tahu prinsip dasar ini, “membeli yang diketahui, dan ketahuilah apa yang dibeli”. Dalam artian bahwa Anda tidak boleh asal membeli instrumen investasi tanpa mengetahui perkiraan nilai, bahkan tidak mengenai produknya. Supaya terjauhkan dari risiko kerugian investasi saham, maka Anda perlu mengetahui keadaan perusahaan sebelum membeli sahamnya. 

Nah, itulah saatnya teknik analisis fundamental digunakan. Pada teknik ini, ada berbagai hal terkait kondisi dasar sebuah perusahaan (fundamental), baik secara kualitatif maupun kuantitatif (non-keuangan dan keuangan) yang akan dipelajari.

Analisis Fundamental dan Macam-Macam Pendekatannya

Analisis_Fundamental_dan_Macam-Macam_Pendekatannya_belajar_trading
sumber gambar: google image 

Top Down Approach

Merupakan pendekatan yang sering dipakai, diawali dari keadaan industri perusahaan, ekonomi makro, baru selanjutnya menganalisis keadaan perusahaan. Pada praktiknya ada tiga tahap Top Down Approach yang perlu dilakukan:

  • Keadaan makro dunia usaha yang disebabkan keputusan pemerintah terhadap sektor ekonomi. Contohnya suku bunga, apabila sedang tinggi maka investor lebih suka mengalokasikan uangnya pada bank. Hal ini memberikan dampak pada perkembangan bisnis perusahaan yang jadi terhambat. Harga saham juga ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi.
  • Keadaan sektor dan industri, keduanya dapat menaik turunkan nilai saham perusahaan.
  • Keadaan vital perusahaan berhubungan dengan manajemen, etika pengelola, dan sebagainya.

Intrinsic Value dan Rasio Keuangan

Intrinsic_Value_dan_Rasio_Keuangan_belajar_trading

sumber gambar: google image 

 

Hal selanjutnya yang penting dilakukan setelah Top Down Approach adalah mengukur fair price atau intrinsic value sebuah saham. Pihak investor akan melakukan perbandingan harga, kemudian mengambil keputusan berdasarkan hasil analisis. Untuk mengukur fair price ini, Anda perlu menaksir cash flow yang akan diperoleh perusahaan dari saat ini sampai seterusnya.

Singkatnya, nilai saham bisa diperkirakan dengan menguraikan data-data keuangan. Dalam hal ini Anda bisa memanfaatkan laporan keuangan karena memberi gambaran terkait keadaan perusahaan tersebut dalam beberapa periode. Seperti laporan laba rugi dan laporan neraca. Setidaknya dalam analisis fundamental, ada 6 rasio keuangan yang penting dilakukan:

  •  EPS (Earning Per Share) merupakan profit bersih per lembar saham. Anda disarankan untuk menemukan perusahaan yang mempunyai EPS positif.
  • PBV (Price to Book Value), ratio yang mendeskripsikan bagaimana pasar mengukur nilai sebuah perusahaan daripada kekayaan bersihnya. Umumnya investor direkomendasikan untuk menemukan saham yang memiliki  PBV di bawah rata-rata PBV industri.

  • PER (Price to Earning Ratio) merupakan rasio yang melambangkan profit sebuah perusahaan daripada harga sahamnya.

  • DY (Dividend Yield), ratio yang menggambarkan jumlah pembagian dividen yang diterima investor dari perusahaan terhadap harga sahamnya di pasar.

  • ROE (Return On Equity) yakni rasio penghasilan keuntungan bersih yang dibukukan perusahaan dibandingkan jumlah harta bersih milik perusahaan.

  • DER (Debt to Equity Ratio) yakni rasio yang menggambarkan seberapa banyak kewajiban atau hutang perusahaan dibandingkan dengan modal bersihnya.

Bukan hanya menganalisis rasio keuangan EPS, PER, PBV, ROE, DY, dan DER, para investor juga bisa menganalisis secara non-keuangan. Caranya adalah mencari tahu kelebihan perusahaan dalam bersaing, manajemennya, bagaimana perusahaan mendapatkan laba, kemudian model bisnis yang digunakan.

Recommendation From Expert :

  • Mau belajar investasi dan belajar trading lebih detail sekaligus dengan prakteknya? yuk langsung ke Sekolah Forex Gratis 
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • Ingin tau bagaimana cara menggunakan menggunakan Fibonacci? CALL atau whatsapp dan cari INDRI silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait