JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

2 INTI DARI ANALISA TEKNIKAL

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Teknikal
Published : January 07, 2020
Dilihat: 3379 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Sistem dari analisa teknikal biasanya termasuk grafik harga, grafik volume, dan beberapa metode matematik lainnya dari pola dan perilaku pasar. Metode manipulasi matematik dari bermacam-macam jenis data pasar ini digunakan untuk menentukan kekuatan dan ketahanan dari tren tertentu. Jadi analis teknikal cenderung menggunakan berbagai macam cara sebelum melakukan transaksi daripada hanya mengandalkan grafik harga untuk mengestimasi nilai pasar di masa mendatang.

Grafik Harga

Pemakaian grafik atau chart adalah hal yang paling penting dalam memantau pergerakan harga berbagai aset di pasar finansial, termasuk untuk memonitor nilai tukar (kurs) dalam trading forex. Semua tipe analisa forex, baik teknikal maupun fundamental, akan menggunakan grafik untuk menilai kondisi pasar saat ini sekaligus menyusun proyeksi pergerakan harga masa depan. Karenanya, trader forex harus mengetahui bermacam-macam jenis grafik yang umum digunakan, agar bisa memilih mana yang paling cocok digunakan dalam aktivitas tradingnya. Bentuk-bentuk grafik harga adalah sebagai berikut :

  • Bentuk Grafik Batang: Terdapat banyak jenis grafik yang menunjukkan pergerakan harga, yang paling umum digunakan adalah grafik batang (bar chart). Tiap batang (bar) menandakan pergerakan harga di satu periode tertentu, satu menit, satu hari, atau satu bulan. Pergerakan harga dalam bentuk batang-batang ini akan membuat pola-pola tertentu pada suatu periode.
     
  • Bentuk Candlestick: Seperti grafik batang, pola candlestick dapat digunakan untuk memprediksi pasar. Karena bentuknya memiliki warna, candlestick lebih memiliki efek visual yang menarik dan mudah dianalisa daripada grafik batang.
     
  • Bentuk poin & figur: Pola dalam bentuk ini sebenarnya sama dengan pola yang dihasilkan oleh grafik batang, namun poin & figur tidak menggunakan skala waktu untuk mengindikasikan hari tertentu yang berhubungan dengan pergerakan harga tertentu.

Indikator Teknikal 

Indikator dalam forex diartikan sebagai alat utama dan paling penting bagi trader untuk menganalisa tren serta menentukan prospek arah harga di masa depan. Melalui indikator, trader dapat memperoleh gambaran atau prediksi mengenai kondisi pasar selanjutnya, sehingga memudahkan trader menentukan posisi open, baik itu buy maupun sell. Secara umum, indikator dalam forex memiliki dua fungsi: memberikan pemetaan informasi kondisi pasar kepada trader, sehingga dapat digunakan untuk menentukan strategi yang tepat pada kondisi tersebut, serta memberikan signal-signal untuk entry maupun exit, sehingga trader dapat masuk atau keluar market dengan tepat. Bentuk-bentuk indikator yang ada di market adalah sebagai berikut :

  • Indikator Tren ialah sebuah indikator yang dapat menggambarkan adanya pergerakan harga dalam satu arah kuat untuk beberapa waktu ke depan. Tren bergerak dalam 3 arah: naik, turun, dan menyamping. Indikator tren menghaluskan data harga yang bervariasi untuk menciptakan komposisi arah pasar. (contoh: Moving Average).
     
  • Indikator Kekuatan Pasar: Indikator ini menggambarkan intensitas dari opini pasar yang berhubungan dengan sebuah harga dengan melihat posisi pasar yang diambil oleh beragam pelaku pasar. Volume atau open interest adalah bahan dasar untuk indikator ini. Sinyal yang diberikan sifatnya coincident atau leading. (contoh: Volume).
     
  • Indikator Volatilitas:Indikator volatilitas adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kekuatan pergerakan atau ukuran dari fluktuasi harga. Umumnya, perubahan pada volatilitas cenderung mempengaruhi perubahan harga. (contoh: Bollinger Band).
     
  • Indikator Siklus: Digunakan untuk mengindikasikan adanya pola berulang dari pergerakan pasar, khusus untuk peristiwa berulang seperti musim, pemilihan umum, dan lainnya. Banyak pasar memiliki kecenderungan bergerak dalam pola siklus. Indikator siklus berguna untuk menentukan timing pola pasar tertentu. (contoh: Elliot Wave).
     
  • Indikator Support/Resistance: Support/Resistance menggambarkan level harga dari kenaikan dan penurunan berulang dalam range-range atas dan bawah tertentu. (contoh: pivot point).
     
  • Indikator Momentum: Indikator ini menggambarkan kecepatan pergerakan harga di periode tertentu, juga menentukan kekuatan atau kelemahan dari sebuah tren. Jika terjadi pergerakan harga ekstrim dengan momentum yang lemah, hal itu merupakan sinyal dari akhir pergerakan di arah tersebut. (contoh: RSI, Stochastic, MACD).

Tetapi, semuanya kembali ke dalam diri masing-masing, dalam penggunaan analisa teknikal harus disiplin. Seringkali seorang trader gagal melakukan transaksi, membeli atau menjual, ketika harga telah mencapai pola teknikal yang diidentifikasi sebagai sinyal masuk atau keluar pasar. Kesalahan umum yang sering dibuat oleh para trader adalah mengharapkan harga akan berbalik arah terhadap posisi yang merugi dan terlalu cepat melikuidasi posisi yang sedang mengalami keuntungan. Maka dari itu, dibutuhkan kedisiplinan tinggi dalam penggunaan analisa teknikal.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Apakah anda belum familiar dengan ANALISA TEKNIKAL? BACA dan PAHAMI artikel di atas.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari INDRI silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait