JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

3 Hal Keliru Dalam Menentukan Support Serta Resistance

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Teknikal
Published : September 15, 2020
Dilihat: 935 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Memahami adalah sebuah acuan yang penting dalam analisa trading forex. Seperti diketahui, harga dalam pasar forex terbentuk sesuai dengan mekanisme kekuatan buy serta sell. Pada suatu waktu, kekuatan buy mampu menjadi lebih besar dibanding kekuatan sell yang sebelumnya sudah mendorong harga turun dalam tren bearish.

Sebaliknya, ada tatkala disaat kekuatan sell sukses mengungguli kekuatan buy yang sebelumnya mendominasi. Andai itu berlangsung, maka akan muncul titik yg dinamakan pembalikan harga. Ini dia yang lantas disebut selaku titik support dan resistance dalam dunia trading.

Banyak trader forex di luar sana yang masih sering dibingungkan dalam penentuan level-level support dan resisten di grafik trading forex mereka. Entah kekeliruan itu karena belum paham atau memang tidak sengaja, menentukan level support dan resisten adalah kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh seorang trader karena pengaruhnya sangat krusial bagi performa trading.

Tidak memahami chart adalah hal dasar yang menyebabkan trader salah dalam menganalisis. Namun, banyaknya poin-poin data di grafik harga di metatrader juga menjadi faktor yang sering berujung pada perbedaan metode penentuan support dan resisten, serta pendekatan yang digunakan untuk menemukan titik support dan resisten tersebut.

Ini dia hal-hal keliru yang sering dilakukan oleh para trader saat menandai titik support dan resisten sehingga mengacaukan trading mereka.

  1. Terlalu Menghindari Pasar

Pada dasarnya menentukan level support dan resisten adalah tentang periode waktu pengamatan. Seberapa jauh periode waktu pengamatan yang dianggap valid, apakah jika kita mundur makin ke belakang akan semakin valid?

Realitanya, pasar memang merekam level-level penting yang pernah dibuat di waktu lalu namun tidak bisa dipastikan sampai seberapa jauh periode waktu pengamatan yang dianggap valid. Yang pasti, semakin sering diuji sebuah level, maka akan semakin valid level tersebut, baik sebagai support maupun resistance.

  1. Garis-Garis Horizontal Terkadang Dibuat Tanpa Tujuan

Banyak anggapan bila membuat garis-garis horizontal itu di grafik trading adalah sebagai penanda level support dan resisten. Namun, menurut Dale Woods, penulis di The Forex Guy, menarik garis support dan resisten seharusnya tidak perlu terlalu banyak, artinya tidak perlu menarik garis di setiap level support dan resisten yang kita temukan dalam perhitungan kita.

Woods sendiri cenderung melihat chart tradingnya dari sudut pandang medium dengan jarang yang sedang antara garis support resisten satu dengan garis support resisten lainnya. Supaya apa? Supaya candlestick yang ada tetap terlihat dengan jelas.

  1. Menggambar Garis Seperti Benang Kusut

Pernah melihat benang kusut? Pastinya akan membuat pusing dan sulit diubah kembali. Ini juga lah yang terjadi pada chart seorang trader yang terlalu berlebihan dalam membuat garis support dan resisten.

Mungkin dia memang seorang intraday trader dan memang hanya dia yang memahami garis-garis dalam grafiknya, namun untuk beberapa orang, grafik seperti ini bisa membuat pusing. Jika kita memilih strategi intraday, ada baiknya level support dan resisten kita rancang seperti ini: Cukup tandai satu atau dua level intraday lalu gerakkan ke atas dan ke bahwa sesuai dengan progres harga melalui tren-nya.

Terlalu berlebihan menganalisis pasar bisa membahayakan trading Anda. Selalu ingat untuk menandai level-level yang mempunyai siginfikansi dengan chart harian atau mingguan kita.



 


Artikel Terkait