Geraldo Kofit adalah Seorang Profesional Trader yang sudah lama berkecimpung di dunia trading kurang lebih 2 tahun. Dengan 2 teknik sederhana Trend Line dan Moving Average, Gerald siap untuk membantu anda sebagai Trading Advisor handal..
Dalam trading, ada banyak jenis strategi yang bisa dimanfaatkan untuk meraup lebih banyak untung, salah satunya adalah strategi Hedging yang konon dipercaya sebagai "strategi pelindung risiko". Dengan demikian, tentu tak heran bila strategi satu ini sangat dielu-elukan oleh banyak trader.
Seperti yang kita tahu, ada dua jenis Hedging yaitu Hedging terencana dan Hedging tidak terencana. Sesuai namanya, Hedging terencana hanya bisa dilakukan oleh trader profesional yang sudah paham betul situasi dan kondisi pasar saat itu.
Sementara itu, Hedging tidak terencana justru banyak dilakukan oleh para pemula. Minimnya pengetahuan soal kondisi pasar, ditambah pemilihan strategi yang "belum" seharusnya, tentu tak heran jika Hedging tidak terencana justru menghasilkan risiko lebih besar. Untuk itu, kita akan mengulas lebih detail mengenai risiko strategi Hedging tidak terencana, kesalahan yang kerap terjadi dalam melepas posisi Hedging, berikut cara mengatasinya.
Ketika menerapkan strategi Hedging, maka seorang trader harus membuka posisi Buy dan Sell dalam waktu bersamaan atau relatif singkat. Mayoritas trader menganggap bahwa metode ini tidak akan menimbulkan kerugian; tergantung kapan waktu yang tepat untuk membuka posisi Hedging.
Namun di sisi lain, Anda juga harus tahu bahwa membuka posisi satu pair secara bersamaan adalah hal yang tidak mungkin. Dalam kondisi pasar tenang sekalipun, selisih bid dan ask bisa terpaut 1 hingga 10 poin. Bagaimana jika kondisi pasar sedang ramai? Belum lagi risiko penggunaan Pending Order atau robot trading (Expert Advisor / EA).
Risiko Hedging juga bisa terjadi ketika Anda terjebak "Hedging yang telah di-Hedging dalam posisi Hedging". Kondisi seperti itu dikenal dengan istilah endless Hedging.
Seringkali, newbie mempelajari strategi Hedging dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Itulah yang menyebabkan kerugian Hedging bagi newbie. Dengan iming-iming kerugian tidak akan bertambah, biasanya oknum akan meminta trader untuk menambah posisi Hedging dan menambah transaksi dalam setiap Hedging. Alhasil, strategi trading pun berubah menjadi Martingale.
Saat melepas posisi Hedging, diperlukan timing yang tepat. Akan tetapi, timing juga menjadi kesalahan yang sering dilakukan oleh trader saat membuka Hedging. Biasanya, kondisi ini terjadi ketika trader panik menghadapi harga yang tiba-tiba melawan posisi. Kepanikan tersebut bisa berlanjut sampai posisi Hedging dilepas. Jika Hedging dilakukan pada timing yang pas, setidaknya keuntungan dan kerugian berakhir impas.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh trader newbie saat Hedging adalah tidak mengetahui dengan baik cara melepas Hedging. Padahal, posisi dan timing adalah dua hal yang sangat penting. Sekalipun posisi yang dilepas benar arahnya, tetapi timing yang dipilih tidak tepat, maka akan menimbulkan kerugian yang besar. Parahnya lagi, kesalahan tersebut bisa menyebabkan Margin Call atau Stop Out.