JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

BELAJAR STRATEGI TRADING POWER CANDLE

Story by : Hadi J
Category at: Analisa Teknikal
Published : November 02, 2020
Dilihat: 3033 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Hingga saat ini, banyak trader yang masih mempertanyakan analisa mana yang paling baik digunakan dalam trading. Bagi trader fundamental, tentu analisa fundamental yang paling tepat digunakan untuk mengetahui kondisi pasar. Para fundamentalis akan memperhitungkan penting tidaknya suatu informasi terhadap fluktuasi nilai tukar suatu mata uang. Sebaliknya, para trader teknikal menganggap analisa teknikal jauh lebih menguntungkan dan lebih teliti dalam mengamati pergerakan harga, sehingga memudahkan ketika akan entry.

Terlepas dari perbedaan kedua analisa di atas, penggunaan analisa futures sebaiknya ditentukan dari tujuan yang ingin Anda capai. Jika ingin melakukan trading jangka panjang, ada baiknya Anda lebih berfokus pada analisa fundamental untuk mengukur sentimen pasar. Sementara jika ingin trading jangka pendek, maka analisa teknikal lebih sesuai digunakan unuk mengetahui momentum entry yang tepat.

Nah, salah satu metode analisa teknikal yang banyak dipakai trader, baik pemula maupun profesional, adalah analisa dengan pola candlestick. Ada banyak sekali pola candlestick yang umum digunakan oleh trader. Inside Bar, Doji, Hammer, Pin Bar, adalah beberapa pola candlestick populer dalam trading. Namun, tahukah Anda tentang pola lain dalam candlestick yang disebut dengan Power Candle? Bagaimana sih pola ini bisa terbentuk, serta seperti apa cara menggunakannya untuk trading? Ikuti ulasannya berikut ini.

Mengenal Power Candle

Power Candle adalah salah satu pola candle tunggal (single) dengan anatomi body yang panjang dan besar seperti pola candle Marubozu. Jenis candle ini mudah ditemukan dalam chart karena perbedaan bentuk body-nya di antara candle lain. Untuk mengetahui apakah suatu candle merupakan Power Candle, maka dapat dilihat dari ciri-ciri berikut:

Jika harga Close jauh lebih tinggi daripada harga Open, hampir sama dengan High, serta tidak ada Upper Shadow yang panjang, maka disebut Bullish Power Candle. Jika ada pola candle yang demikian, maka dapat dipastikan tren yang akan terbentuk adalah tren naik (Uptrend).

Lihat Contoh Gambar Bullish Power Candle di bawah ini: 

Sementara jika harga Close jauh lebih rendah daripada harga Open, hampir sama dengan Low, serta tidak ada Lower Shadow yang panjang, maka disebut Bearish Power Candle. Jika ada pola candle yang demikian, maka dapat dipastikan tren yang akan terbentuk adalah tren menurun (Downtrend)

Lihat Contoh Gambar Bearish Power Candle di bawah ini:

Cara Trading Dengan Power Candle

Sebagaimana yang sudah diajarkan, 3 hal berikut ini perlu Anda catat ketika memutuskan trading menggunakan Power Candle:

Gunakan cara trading dengan Power Candle pada time frame harian. Pola candle ini banyak terbentuk dari kondisi pasar yang terdampak berita berdampak tinggi, sehingga cukup riskan jika Anda berpedoman pada time frame rendah. Untuk itu, mengandalkan Power Candle di time frame harian akan lebih memberikan kejelasan dan stabilitas.
 
Ketahui momentum yang terjadi ketika Power Candle muncul. Hal ini akan membantu Anda untuk mengetahui kelanjutan pergerakan harga berikutnya, apakah akan bergerak sesuai sinyal Bullish atau Bearish Power Candle, atau justru sebaliknya.
 
Gunakan "Stop Order" untuk konfirmasi breakout. Stop Order ada 2 macam, yaitu Buy Stop (buy di atas harga sekarang) dan Sell Stop (Sell di bawah harga sekarang). Dengan menggunakan bantuan Stop Order, Anda bisa menentukan level Entry yang lebih terkonfirmasi. Jika hendak memasang Entry buy dari setup Bullish Power Candle, maka gunakan High pola candle tersebut sebagai acuan Buy Stop. Apabila Anda ingin membuka posisi sell dari setup Bearish Power Candle, maka cari patokannya dari Low pola.
Dalam menggunakan Power Candle sebagai salah satu komponen dalam strategi trading, Anda perlu memiliki penguasaan manajemen risiko yang mumpuni, mengingat trading menggunakan pola candle tersebut cukup berisiko. Meskipun demikian, strategi ini menawarkan jumlah Reward yang cukup besar, karena Power Candle biasanya menandai pergerakan tren kuat yang bisa dimaksimalkan untuk memanen profit.

Berhasil atau tidaknya trading Anda dengan menggunakan strategi ini, ditentukan dari bagaimana Anda menentukan setup trading. Jadi, perhatikan dengan baik kapan Anda Entry serta berapa Stop Loss dan Take Profit yang diinginkan. Apabila pengaturan Entry Anda mengikuti tips trading breakout di atas, maka untuk pemasangan SL dan TP dapat disesuaikan dengan batas toleransi risiko dan Money Management Anda sendiri.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Jadi, diharapkan artikel ini dapat memberikan kemudahan anda dalam trading. Temukan informasi mengenai analisa fundamental dan teknikal yang lain yang mudah dan cocok untuk anda dalam segala kondisi market.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TRADING ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait