JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

Bolinger Bands

Story by : Indri Dwi
Category at: Analisa Teknikal
Published : January 25, 2022
Dilihat: 735 kali

Indri Dwi adalah Seorang Trading Coach dan Profesional trader yang memiliki lebih dari 8 tahun pengalaman dalam perdagangan Emas & Forex. Keahliannya dalam trading khususnya saat menggunakan Exponential Moving Average. Indri ada disini untuk membimbing Anda dalam trading dan membantu Anda menemukan broker yang tepat dan terpercaya..


zoom

Sebelum masuk ke pembahasan lebih dalam, saya akan menjelaskan kepada Anda, apa sih sebenarnya Bollinger Band

Bollinger Bands dibuat oleh pakar Analisa Teknikal bernama John Bollinger pada tahun 1980-an. Indikator ini merupakan derivat dariMoving Averages yang dikembangkan menjadi 2 (dua) garis, yaitu Garis Atas (atau disebut Upper Band), dan Garis Bawah (atau disebut Lower Band). Kedua garis ini membatasi pergerakan saham, dengan lebih dari 90% berada di dalamnya.

Parameter standar yang direkomendasikan oleh John Bollinger adalah 20 – 2. Artinya menggunakan MA-20 dengan 2 Standar Deviasi (2SD). Dengan demikian, Garis Atas (Upper Band) adalah hasil MA-20 ditambah 2SD, sementara Garis Bawah (Lower Band) adalah hasil MA-20 dikurang 2SD. Standar Deviasi adalah istilah untuk menunjukkan volatilitas harga, misalnya dengan mengukur perbedaan nilai harga penutupan dengan nilai rata-rata.

Semakin tinggi nilai Standar Deviasi maka menunjukkan volatilitas yang semakin tinggi, yang tercermin pada semakin lebar (renggang) jarak antara kedua garisnya (Upper Band dan Lower Band). Sebaliknya, semakin rendah nilai Standar Deviasi maka menunjukkan volatilitas yang semakin rendah, yang tercermin pada semakin sempit (dekat) jarak antara kedua garisnya.

Sekarang saya akan sharingkan kepada Anda, fungsi dari indicator Bollinger bands, berikut ini saya akan jelaskan kepada Anda:

  1. Overbought and Oversold
    Salah satu fungsi pokok Bollinger Bands adalah untuk mendeteksiOverbought dan Oversold. Pergerakan saham di luar Garis Atas menandakan kondisi Overbought, sedangkan pergerakan saham di luar Garis Bawah menunjukkan kondisi Oversold. 

    Sinyal Beli terjadi apabila saham sedang berada dalam kondisi Oversold. Sebaliknya, sinyal Jual terjadi apabila saham dalam kondisi Overbought.

    sumber gambar: google image 
  2. Strong Trend
    Bollinger Bands juga dapat digunakan untuk menandakan tren kuat yang sedang berlangsung. Hal ini apabila pergerakan harga berada pada bagian paruh atas dari Bollinger Bands, dimana MA-20 (garis tengah Bollinger Bands) bertindak Support dari tren pergerakan harga.
    sumber gambar: google image 
  3. Breakouts
    Bollinger Bands juga menghasilkan sinyal Beli apabila harga menembus keluar (ke atas) Upper Band disertai dengan penembusan Resistance; dan sebaliknya, sinyal Jual terjadi apabila harga menembus keluar (ke bawah) Lower Band dengan disertai penembusan Support, dimana sebelumnya terjadi fase konsolidasi (Sideways). Saat konsolidasi tersebut Bollinger Bands mengalami penyempitan (squeezing, shrinking) atau volalitasnya menurun.

    sumber gambar: google image 
  4. Sinyal W-Bottoms
    Bollinger Bands dapat digunakan sebagai alat identifikasi sinyal Beli dengan pola W-Bottoms.
    Terdapat empat langkah untuk menentukan pola tersebut: (1) Terjadi tren turun, yang level terendahnya (Low) umumnya berada di bawahLower Band; (2) lalu terbentuk rebound (kenaikan) setelahnya yang menembus Middle Band; (3) kemudian terjadi penurunan kedua dimana level terendahnya (Low) lebih rendah dibandingkan dengan pada poin pertama, namun masih berada di atas Lower Band; (4) dan selanjutnya harga mampu menembus (breakout) level tertinggi dari rebound pada poin kedua.

    sumber gambar: google image 
  5. Sinyal M-Tops
    Sebagai kebalikan dari sinyal di atas, Bollinger Bands juga dapat dijadikan alat identifikasi sinyal Jual dengan pola M-Tops. Ada empat langkah untuk menentukan sinyal tersebut yang juga merupakan kebalikan dari langkah sebelumnya: (1) Terjadi tren naik dimana level tertingginya (High) umumnya berada di atas Upper Band; (2) lalu terbentuk koreksi yang menembus ke bawah Middle Band; (3) kemudian terjadi kenaikan kedua dimana level tertingginya (High) lebih tinggi dibandingkan dengan pada poin pertama, namun masih berada di bawah Upper Band; (4) dan selanjutnya harga mampu menembus ke bawah (brakdown) level terendah dari penurunan pada poin kedua.

Sekilas sharing tentang Indikator Bollinger Bands dari saya, semoga tulisan ini bisa membantu Anda untuk mencari tambahan informasi mengenai teknik trading. Memperkaya pengetahuan bisa banyak jalannya, bisa dari mulai belajar secara offline ataupun online, banyak sekali jalan dan caranya. 

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Mau belajar investasi dan belajar trading lebih detail sekaligus dengan prakteknya? yuk langsung ke Sekolah Forex Gratis 
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
  • Ingin tau bagaimana cara menggunakan menggunakan Fibonacci? CALL atau whatsapp dan cari INDRI silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait