JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

INILAH INDIKATOR YANG TEPAT JIKA INGIN JADI SCALPER

Story by : Indri Dwi
Category at: Analisa Teknikal
Published : April 07, 2020
Dilihat: 10470 kali

Indri Dwi adalah Seorang Trading Coach dan Profesional trader yang memiliki lebih dari 8 tahun pengalaman dalam perdagangan Emas & Forex. Keahliannya dalam trading khususnya saat menggunakan Exponential Moving Average. Indri ada disini untuk membimbing Anda dalam trading dan membantu Anda menemukan broker yang tepat dan terpercaya..


zoom

“Trend is Friend” Tentunya tidak ada trader yang ingin ketinggalan trend trading. Biasanya, trend trading ini hanya identik dengan trading jangka swing trade, bukan untuk scalping. Namun benarkah begitu? Pada dasarnya trader scalping ingin mendapatkan profit dengan cepat, betul?

Para trader pengguna teknik scalping selalu berusaha mendapatkan profit dari pergerakan harga kecil-kecilan di pasar yang selalu terjadi sepanjang hari. Metode trading dan indikator forex untuk scalping pun khas. Analisa fundamental bermacam-macam dan berita ini itu jarang berpengaruh bagi scalper. Karenanya, scalper berpengalaman biasanya sudah memiliki sistem-nya sendiri yang ampuh dan bisa diandalkan, terdiri dari indikator-indikator teknikal dengan setting default maupun telah dikustomisasi.

Nah, berikut ini beberapa indikator forex untuk scalping yang banyak digunakan, dan bisa dinilai sebagai beberapa "alat" terbaik guna menyusun sistem trading Anda.

1. Moving Average

Sebagai salah satu indikator paling simpel dan tersedia di semua platform trading, Moving Average merupakan indikator favorit bagi banyak scalper. Penempatan dan penggunaannya pun sangat mudah bagi para pemula. Trader cukup menentukan timeframe untuk bertrading, menaruh kombinasi beberapa garis Moving Averages, menguji kehandalannya, lalu dioperasikan. Beberapa trader menyarankan kombinasi SMA 5-8-13 pada chart 2 menit untuk mengidentifikasi tren yang cukup kuat untuk buy maupun sell, sekaligus meninjau kapan tren kira-kira akan berbalik arah.

Pasang Moving Averages pada chart, Anda akan melihat garis-garis SMA naik-turun. Saat tren masih kuat, ia akan menempel pada SMA 5 atau SMA 8, sedangkan jika mendekati SMA 13 maka artinya momentum sudah memudar dan reversal akan terjadi (waktunya close position). Berikutnya, tunggu hingga garis-garis itu menyatu kembali sebelum buka posisi lagi. Pakai salah satu rumus klasik Moving Averages: Kalau MA yang lebih rendah melintas MA tinggi ke arah atas, open buy; sedangkan kalau MA yang lebih rendah melintas MA tinggi ke arah bawah, maka open sell.

2. Bollinger Bands

Bollinger Bands di timeframe rendah juga populer sebagai indikator forex untuk scalping. Cukup terapkan Bollinger Bands dengan period 12 dan Deviation 2 (default) pada timeframe 5 menit, lalu jalankan. Jika harga menyentuh lower band, maka buy; kemudian kalau harga mencapai upper band, maka sell. Pasang celah stop loss dan TP yang tipis-tipis saja, antara SL:TP = 10:5 pip.

Namun, tak ada sistem tanpa kelemahan, termasuk indikator Bollinger Bands. Indikator forex yang satu ini hanya akan efektif di pasar ranging/sideways, dan bisa membawa petaka kalau dipakai ketika harga trending. Masalahnya, Bollinger Bands seringkali gagal mendeteksi penembusan salah satu band, padahal itu bisa dengan mudah membuat posisi kita kena SL karena level SL yang rendah.

3. Stochastic

Penggunaan Stochastic sebagai indikator forex untuk scalping agak berbeda dengan Moving Averages atau Bollinger Bands. Kebanyakan trader menggunakan Stochastic bukan sendirian (indikator tunggal), melainkan sebagai pelengkap dalam satu sistem. Jadi, Anda bisa jadi sering melihat rekomendasi sistem dimana Stochastic dikombinasikan dengan Moving Averages, atau Bollinger Bands, dan lain-lain.

Fakta yang menarik. Melacak statistik dalam perdagangan tidak lebih sulit daripada di online poker. Misalnya, di poker akan ada distribusi peluang untuk mendapatkan satu atau beberapa kombinasi kartu dari dek untuk bermain poker: Konektor terhubung secara seri - 1,31% untuk straight dan 10,45% untuk straight draw Konektor dengan satu lubang - 0, 98% untuk straight dan 8,08% untuk straight draw Dengan dua hole - 0,65% dan 5,22%, masing-masing Dengan tiga hole - 0,33% dan 2,61%

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

  • Jadikanlah market sebagai sahabat Anda dan juga terus menambah pengetahuan Anda serta tips trading yang baik dari artikel saya agar trading Anda lebih tertata.
  • Share artikel ini ke teman Anda dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau whatsapp dan cari INDRI silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait