JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

KESALAHAN DALAM PENGGUNAAN INSIDE BAR

Story by : Geraldo Kofit
Category at: Analisa Teknikal
Published : August 12, 2020
Dilihat: 5069 kali

Geraldo Kofit adalah Seorang Profesional Trader yang sudah lama berkecimpung di dunia trading kurang lebih 2 tahun. Dengan 2 teknik sederhana Trend Line dan Moving Average, Gerald siap untuk membantu anda sebagai Trading Advisor handal..


zoom

Meskipun dianggap sebagai pola paling mudah dibaca dan diterapkan dalam trading, rupanya beberapa trader masih sering keliru memahami cara menggunakan Inside Bar dengan tepat. Menurut Nial Fuller dalam learntotradethemarket[dot]com, ada 3 kesalahan umum yang sering dilakukan trader saat menggunakan pola ini. Apa saja? 

Inside bar juga merupakan sekumpulan bar yang berisi range konkrit bar yang berjalan, dan sering disebut sebagai bar induk. Inside bar umumnya punya titik tertinggi paling tinggi dan titik terendah paling atas daripada bar sebelumnya. Strategi inside bar akan menghasilkan sinyal keberlanjutan atau pembalikan akan segera terjadi. Inside bar akan mengidentifikasi waktu terjadinya konsolidasi. Sebagai tambahan, inside bar umumnya terjadi saat market mengalami konsolidasi sendiri mengikuti arah perubahan besar yang terjadi.

Agar Lebih Jelas, Sebuah Pola Dapat Disebut Sebagai Inside Bar Apabila:

Terdiri dari dua formasi candlestick. Candle pertama lebih besar dan berperan sebagai candle induk (Mother Bar), sedangkan candle kedua adalah candle turunan (Inside Bar itu sendiri).
Candle pertama memiliki volume yang besar. Bisa berupa satu candlestick bullish panjang atau bearish panjang.
Inside bar atau bar yang kedua, memiliki volume yang lebih kecil daripada volume candle yang kedua, bisa berupa candle bearish atau bullish.
Berikut adalah Contoh Inside Bar yang Terbentuk dalam Chart 

Apabila Anda menemukan pola candle dengan ciri-ciri di atas dalam chart, maka bisa jadi pola tersebut adalah Inside Bar. Jika demikian, maka Anda harus berhati-hati dan ekstra waspada. Mengapa? Meskipun dianggap sebagai pola paling mudah dibaca dan diterapkan dalam trading, rupanya beberapa trader masih sering keliru memahami cara menggunakan Inside Bar dengan tepat.

Ada 3 Kesalahan Umum yang Dilakukan Trader Saat Menggunakan Inside Bar: 


Tidak Mempertimbangkan Inside Bar Pada Chart Daily

Jika Anda trading dengan metode Price Action, sinyal-sinyal yang dihasilkan pada timeframe rendah biasanya banyak mengandung noise. Akibatnya, sinyal yang ditunjuk oleh Inside Bar boleh jadi menipu; tampaknya valid, tapi ternyata gagal menghasilkan profit (Failed Signals). Di samping risiko adanya Failed Signals, trading Inside Bar pada timeframe lebih kecil juga memicu overtrading.

Untuk itu, Inside Bar akan sangat tepat digunakan dalam chart Daily. Selain dapat menunjukkan gambaran yang lebih lengkap tentang keadaan pasar guna menghindari overtrading, Anda juga bisa membaca pergerakan tren secara lebih luas. Hal ini dapat membantu Anda dalam setiap pengambilan keputusan entry, mengingat Inside Bar dapat membantu Anda mengetahui apakah tren masih berlanjut atau justru berbalik arah.

Tidak Digunakan Untuk Trend Following

Secara praktis, trading yang searah dengan pergerakan tren (Trend Following) dianggap lebih mudah dalam menggapai profit. Pun, dalam jangka panjang, trading dengan mengikuti tren bisa sangat menguntungkan bagi trader yang tahu cara mengelola emosi juga posisi dengan baik. Begitu pula dengan Inside Bar yang sebaiknya digunakan untuk strategi Trend Following. Meskipun pola ini cenderung menandai terjadinya Reversal, tetapi kemunculannya dalam penerusan tren akan sangat bermanfaat.

Munculnya Inside Bar pada serangkaian reli tren panjang, dapat menjadi penanda terjadinya penerusan tren (continuation). Pola ini dapat digunakan sebagai rambu-rambu penanda Breakout, serta dapat memberikan peluang Risk Reward Ratio yang lebih besar. Tentunya kedua manfaat tersebut bisa diperoleh apabila Anda menggunakan Inside Bar untuk trading mengikuti tren.

Berikat "Jeda" untuk Penempatan Stop Loss agar Tidak Terlalu dekat dengan Mother Bar 

Bagi sebagian trader, memasang level Stop Loss saat entry berarti telah siap dengan kerugian yang akan diterima. Di sisi lain, ada pula trader yang tidak menggunakan Stop Loss sama sekali. Tapi kembali lagi, Mengingat pentingnya memasang Stop Loss saat entry pada strategi trading yang digunakan adalah hal yang perlu dipertimbangkan.

Dalam kaitannya dengan Inside Bar, ada banyak trader yang memasang Stop Loss terlalu dekat dengan candle induk, padahal untuk entry, trader juga menggunakan Mother Bar sebagai acuan. Pemasangan level Stop Loss yang terlalu dekat dengan titik entry sangat tidak disarankan, karena potensi "terusir" dari pasar dengan segera juga semakin besar.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Jadi, diharapkan artikel ini dapat memberikan kemudahan anda dalam trading. Temukan informasi mengenai analisa fundamental dan teknikal yang lain yang mudah dan cocok untuk anda dalam segala kondisi market.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TRADING ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau whatsapp dan cari GERALD silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait