JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

Memahami Indikator Stochastic Oscillator Dalam Trading

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Teknikal
Published : June 16, 2022
Dilihat: 1907 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Sumber: Freepik

Prinsip dasar stochastic adalah bahwa ketika sebuah mata uang berada dalam tren naik, maka harga akan menutup di dekat level harga tertinggi sebelumnya dan jika sebuah mata uang berada dalam tren turun, maka harga akan menutup di dekat level harga terendahnya.

Indikator stochastic sangat sensitif terhadap pergerakan harga di pasar dan lebih sering berayun naik dan turun dibandingkan indikator momentum lainnya. Meskipun akurasi tidak bisa 100%, trader masih bisa meningkatkan akurasi indikator tersebut dengan cara mengkombinasikannya dengan indikator yang lain, atau dengan manajemen modal (money management) yang tepat.

Cara menggunakan indikator stochastic adalah?

Kegunaan utama indikator stochastic adalah untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold) pada trading. Pada indikator ini, Anda bisa melihat adanya dua garis dalam osilator yang sering disebut sebagai garis %K untuk warna biru dan garis %D untuk warna merah yang biasanya ditampilkan sebagai garis putus-putus.

Berbeda dengan Fibonacci yang hanya bisa digunakan pada posisi pasar sedang turun (downtrend) atau pada posisi pasar sedang naik (uptrend). Stochastic juga bisa digunakan pada saat kondisi pasar dalam kondisi sideway.

Sideway adalah kondisi pasar saat sedang datar, dimana terjadi keraguan dalam pasar. Bullish (harga naik) dan bearish (harga turun) sama-sama kuat sehingga menyebabkan kondisi sideway.

Indikator stochastic dalam trading forex biasanya digunakan dengan berdasarkan tiga acuan, yaitu level overbought dan oversold, titik perpotongan garis (crossover), dan divergensi. Berikut penjelasannya.

 

1. Sebagai penanda overbought dan oversold

belajar Memahami Indikator Stochastic Oscillator Dalam Trading1
Sumber: Freepik

Indikator stochastic adalah indikator yang mengukur pergerakan naik turun harga dengan kisaran angka 0-100. Jika berada pada angka 80 atau lebih besar, maka artinya suatu aset telah mengalami overbought, sehingga kemungkinan besar harga akan berbalik turun atau terkoreksi. Bagi trader ini artinya waktu untuk melakukan sell.

Namun, jika berada pada angka 20 atau lebih kecil, maka artinya suatu aset telah mengalami oversold, sehingga kemungkinan besar harga akan berbalik naik. Bagi trader ini artinya waktu untuk melakukan buy. Akan tetapi, sinyal ini tidak bisa diandalkan apabila tren harga berada pada posisi yang kuat. Oleh karena itu, trader forex harus memastikannya dengan dua acuan lain berikut.

 

2. Melihat jeli titik perpotongan garis (crossover)

belajar Memahami Indikator Stochastic Oscillator Dalam Trading2
Sumber: Freepik

Berbeda dengan indikator RSI yang hanya memiliki satu garis sinyal, pada indikator stochastic, trader bisa melihat dua garis yang sering disebut sebagai garis %K untuk warna biru dan garis %D untuk warna merah yang biasanya ditampilkan sebagai garis putus-putus. Dua garis komponen indikator stochastic ini ditampilkan secara bersamaan di bawah grafik harga.

Garis %K mengukur tingkat perubahan harga saat ini dan sering disebut dengan fast stochastic, sedangkan garis %D merupakan nilai rata-rata (moving average) dari garis %K dan disebut dengan slow stochastic.

Apa perbedaan stochastic slow dan fast? Fast stochastic adalah garis indikator stochastic yang bereaksi lebih cepat karena menggunakan perhitungan dengan data harga terbaru namun bisa menghasilkan sinyal yang salah.

Sedangkan stochastic slow adalah garis indikator stochastic yang bereaksi lebih lambat dan menggunakan perhitungan nilai rata-rata (moving average), meskipun membutuhkan lebih banyak waktu untuk menghasilkan sinyal, namun hasilnya akan lebih akurat.

 

3. Sebagai penanda divergensi

belajar Memahami Indikator Stochastic Oscillator Dalam Trading3
Sumber: Freepik

Seperti indikator oscillator lain yang berguna sebagai penunjuk momentum, stochastic adalah salah satu indikator andalan dalam analisis divergence. Oleh karena itu, cara membaca dan menggunakan indikator stochastic adalah dengan mengandalkan puncak (high) dan dasar (low) yang terbentuk dari garis-garis sinyal.

Ketika grafik stochastic menunjukkan high atau low yang semakin menurun, maka hal itu menandakan terjadinya pelemahan momentum. Sebaliknya, cara membaca indikator stochastic saat momentum sedang menguat adalah dengan memperhatikan peningkatan high atau low dari garis sinyal.

Penguatan harga biasanya memang ditandai dengan high yang semakin meningkat. Namun, sebenarnya momentum justru sedang melemah, karena high stochastic akan menurun. Hal ini menunjukkan bahwa bullish harga tidak didukung oleh momentum sesungguhnya. Jadi, bisa disimpulkan jika kondisi pasar ada di posisi uptrend, harga akan berbalik mengikuti penurunan momentum.

 

Cara setting stochastic yang akurat

Bagi trader pemula melakukan setting indikator stochastic mungkin terlihat rumit, Anda bisa  mengikuti cara berikut ini.

 

1. Buka platform Metatrader Anda

Pilih tampilan grafik pasangan mata uang dan timeframe. Indikator stochastic bisa digunakan pada semua timeframe.

 

2. Setting indikator stochastic adalah?

 Pertama buka ‘Menu Chart/Grafik’ pada platform trading Anda, lalu klik ‘Insert’, pilih ‘Indicators’, kemudian ‘Oscillators’, setelah itu pilih ‘Stochastic Oscillator’.

 

3. Mengubah setting Parameter 

Setelah muncul tampilan pengaturan indikator stochastic, trader bisa mengubah angka parameter stochastic oscillator. Parameter standar adalah 5, 3, 3 dan yang sering digunakan untuk stochastic adalah 14, 3, 3 dan 21, 5, 5. Stochastic sering disebut sebagai fast stochastic jika menggunakan parameter 5, 4. Sedangkan slow stochastic dengan parameter 14, 3, dan full stochastic dengan parameter 14, 3, 3.

Fast stochastic merespon perubahan harga di pasar dengan cepat, sementara slow stochastic mengurangi jumlah sinyal palsu. Trader bisa memilih parameter sesuai kebutuhan.

 

Kelebihan Trading Menggunakan Indikator Stochastic

Seperti yang telah ditulis sebelumnya, stochastic adalah salah satu indikator yang sering digunakan oleh para trader. Selain teori dan praktiknya yang terbilang sederhana, indikator satu ini juga memiliki berbagai kelebihan. Kelebihan stochastic adalah:

 

Beri Sinyal Ketika Terjadi Pelemahan Harga

Indikator stochastic akan memberikan sinyal pada saat terjadinya pelemahan harga di bursa. Dengan demikian, trader bisa menjadikan suatu sinyal indikator stochastic sebagai salah satu tumpuan dalam pengambilan keputusan dalam trading.

 

Indikator Stochastic Lebih ‘’Sensitif’’

Indikator stochastic juga memiliki ciri khas yang lain yaitu sifatnya yang ‘’sensitif’’. Tentu saja hal ini jadi salah satu kelebihan juga. Sayangnya, kelebihan ini juga bisa menjadi suatu kekurangannya. Dengan sifat ‘’sensitif’’, indikator ini akan menunjukkan sinyal lebih awal, juga akan berpotensi menangkap sinyal palsu. Untuk menghindari sinyal palsu tersebut, karena sifatnya yang sensitif, maka kalian memerlukan lebih dari sekedar %D untuk menghaluskannya.

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
  Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan
  ke Sekolah Forex Gatis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI

 

 


Artikel Terkait