JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

Mengenal Indikator MACD

Story by : Geraldo Kofit
Category at: Artikel Baru
Published : October 26, 2022
Dilihat: 519 kali

Geraldo Kofit adalah Seorang Profesional Trader yang sudah lama berkecimpung di dunia trading kurang lebih 2 tahun. Dengan 2 teknik sederhana Trend Line dan Moving Average, Gerald siap untuk membantu anda sebagai Trading Advisor handal..


Indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) adalah indikator trading yang sangat sederhana dan mudah digunakan karena sangat berguna bagi seorang trader. Indikator MACD merupakan sebuah indikator yang berguna untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold) dengan melihat hubungan antara 2 indikator moving average untuk jangka panjang dan jangka pendek.

Menurut Thomas Aspray pada tahun1986, perbedaan antara MACD dan garis sinyal sering kali dihitung dan dinyatakan tidak dalam bentuk garis, tetapi berbentuk grafik bar histogram.

MACD sendiri memiliki 3 bagian, yang terdiri dari 2 garis, dan 1 histogram. Dimana ketiga bagian tersebut  adalah:

  1. Signal Line. 

Biasanya berwarna merah. Dihitung dari indikator EMA (Exponential Moving Average) dalam rentang waktu 9 hari. Dan periode dari Signal Line bisa dirubah.

  1. MACD Line. 

Garis ini dihitung dari pengurangan EMA selama 26 hari dan 12 hari (EMA 12 – EMA 26). Periode dapat dirubah sesuai preferensi

  1. MACD Histogram. 

Grafik Bar MACD histogram ini dihitung dari pengurangan dari nilai MACD Line dengan Signal Line (MACD Line – Signal Line).

Dari penjabaran di atas, maka MACD tersebut ditulis menjadi MACD (12,26,9). Untuk periode standar yang disarankan oleh Gerald Appel pada tahun 1960-an adalah dengan menggunakan periode 12 dan 26 hari.

Cara membaca indikator MACD divergence dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan strategi divergence pada umumnya. Ketika harga cenderung naik (membentuk higher high) tapi area MACD justru menurun (menciptakan formasi lower high), maka uptrend tak lama lagi akan berbalik menurun. Hal ini karena kenaikan harga tidak didukung oleh penguatan momentum.

Sebaliknya, ketika  posisi downtrend bisa berbalik ke atas apabila area MACD di zona negatif justru semakin meningkat (membentuk higher low). Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun seller masih berkuasa, momentum bullish terus menguat. Pada akhirnya, downtrend harga akan berubah menjadi uptrend ketika area MACD benar-benar menyebrang ke zona positif

Ada pun fungsi dan kegunaan dari indikator MACD antara lain:

1. Mengidentifikasi tren harga

2. Mengetahui pembalikan arah tren, dan mendeteksi momentum

3. Mengidentifikasi overbought dan oversell.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Pastikan Anda BACA dan PAHAMI artikel ini.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Geraldo untuk mengenal trading lebih detail.
  • CALL atau whatsapp dan cari GERALDO silakan hubungi di SINI.

Artikel Terkait