Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..
Sumber: Freepik
Dari namanya saja, bisa ditebak berasal dari bahasa Jepang, yang artinya kepala botak, sehingga candle ini memiliki bentuk balok tanpa sumbu. Marubozu merupakan salah satu pola candlestick yang paling dasar. Ciri-ciri yang paling mencolok dari candlestick marubozu adalah absennya jarum di tubuh candlestick, karena harga pembukaan (open price) sama dengan harga terendah (candle putih) dan harga penutupan (close price) sama dengan harga level tertinggi (candle hitam). Singkatnya, untuk menggunakan pola candlestick Marubozu ini, trader tinggal memperhatikan ada atau tidaknya warna pada tubuh candle.
Apa Itu Marubozu Candlestick
Secara lengkap, Marubozu candlestick merupakan suatu pola candlestick yang dapat dikenali karena tidak adanya upper maupun head shadow, sehingga memang paling mudah untuk diidentifikasi oleh para trader. Bentuk candlestick ini memiliki arti bahwa sebuah harga aset dibuka di titik tertinggi dan bakal ditutup di titik rendah.
Walaupun begitu, pola candle ini ternyata sangat berguna bagi mereka yang sedang menganalisis secara teknikal. Hal ini karena pembentukannya akan menunjukkan suatu aset berhasil diperdagangkan secara kuat dalam satu arah, baik bullish maupun bearish.
Selain itu, juga dapat dijadikan pola yang dapat memberikan sejumlah wawasan bermanfaat dalam memprediksi masa depan pasar. Oleh karena itu, pola candlestick ini penting untuk dipahami dalam mendukung aktivitas trading.
Bullish dan Bearish Dalam Marubozu Candle
Sumber: Freepik
Saat Marubozu candle tampak pada suatu chart, maka kemungkinannya jelas berhubungan dengan bullish atau bearish.
Pada bullish Marubozu candle, harga dibuka di titik lebih rendah dan kemudian akan ditutup di titik lebih tinggi. Hal ini terjadi karena pembeli sedang mengendalikan harga dari suatu aset.
Sementara untuk bearish Marubozu candle, harga suatu aset dibuka di titik lebih tinggi, lalu akan ditutup di tingkat lebih rendah. Dalam hal ini, penjual mengendalikan harga dari suatu aset.
Perlu diketahui untuk memahami pola ini karena warna pola dapat berubah sewaktu-waktu tergantung bagaimana trader mengatur chart yang sedang dianalisa.
Jenis-Jenis Marubozu Candle
Sumber: Freepik
Marubozu candle sendiri terdiri dari tiga jenis bentuk yang berbeda-beda. Selain itu, trader dapat mengartikan ketiga jenis bentuk ini berdasarkan aksi yang ingin dilakukan. Adapun beberapa jenis candlestick ini di antaranya:
Bagaimana Cara Menggunakannya
Setelah kamu memahami penjelasan lengkap di atas, maka bisa mulai untuk menggunakannya dengan beberapa cara. Selain itu, Marubozu sendiri tidak sering terjadi di pergerakan grafik pasar.
Namun, jika pola ini terjadi, maka akan menunjukan kekuatan. Misalnya saja, saat pola bullish terjadi yang berarti kondisi bull masih kuat untuk menahan tekanan dari para short seller.
Oleh karena itu, Marubozu yang bullish bisa saja cenderung mengarah ke kelanjutan suatu tren naik di pasar. Sedangkan untuk Marubozu bearish, biasanya akan muncul untuk memberikan tanda bahwa adanya kekuatan dari bear. Saat hal itu terjadi, maka ini bisa jadi pertanda adanya bearish tren yang akan berlanjut.
Akan tetapi, tidak ada prinsip standar yang bisa digunakan pada Marubozu candle karena terkadang pola ini justru mengarah ke sebuah konsolidasi dari tren di pasar. Oleh karena itu, pola ini juga harus dipadukan dengan sinyal menggunakan alat lainnya.
Cara Membaca dan Menerapkan
Sumber: Freepik
Pada dasarnya, untuk membaca Marubozu candle tidak begitu sulit dilakukan. Adapun ringkasan dari cara untuk membaca pola Marubozu seperti berikut:
Ketika Marubozu Putih terjadi pada akhir tren naik, maka kemungkinan akan terus berlanjut. Begitu juga sebaliknya saat Marubozu Putih terjadi pada akhir tren turun, maka kemungkinan akan terjadi pembalikan.
Ketika Marubozu Hitam terjadi pada akhir tren turun, maka kemungkinan akan terus berlanjut. Sedangkan saat Marubozu hitam terjadi pada akhir tren naik, maka kemungkinan akan terjadi pembalikan.
Walaupun gambaran untuk membacanya seperti ini, namun perlu diketahui bahwa dugaan ini sering kali gagal. Oleh karena itu, kamu juga perlu memastikan dengan melihat pola candlestick selanjutnya yang muncul setelah Marubozu. Selain itu, kamu dapat menerapkan strategi untuk mengatasi kendala tersebut dengan beberapa cara.
Mulai dari menggunakan indikator Marubozu candle lainnya seperti pola grafik segitiga, persegi panjang, serta fibonacci retracement. Selain itu, multi-time frame juga bisa menjadi pilihan strategi dalam mengatasi kendala tersebut.
Pada dasarnya, Marubozu candle merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam menganalisa teknikal untuk mengetahui pergerakan harga aset di pasar. Mengingat, ada banyak cara dan strategi yang bisa diterapkan saat melakukan analisa teknikal untuk mendukung aktivitas trading. Jika kamu merasa trading belum begitu menguasainya, maka investasi dalam jangka panjang bisa menjadi pilihan.
RECOMMENDATION FROM EXPERT :
- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan
ke Sekolah Forex Gatis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI