JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

Peluang Cuan dengan Indikator Moving Average: Pengertian dan Fungsi

Story by : Hadi J
Category at: Analisa Teknikal
Published : December 05, 2022
Dilihat: 272 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Indikator Moving Average – Indikator Moving Average merupakan salah satu indikator yang paling banyak digunakan untuk menganalisa pergerakan aset. Indikator Moving Average banyak digunakan oleh para trader pemula maupun trader professional. 

Jadi bagi para trader pemula, Indikator Moving Average merupakan analisa teknikal paling mudah yang bisa dipelajari. Indikator Moving Average bisa digunakan untuk semua jenis aset, seperti saham, forex, gold, index, dan crypto.

Apa itu Moving Average?

Moving Average adalah indikator yang menghitung harga rata-rata suatu aset dalam kurun waktu tertentu, kemudian menghubungkannya dalam bentuk garis. 

Nilai rata-rata bisa berasal dari harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high), terendah (low), ataupun pertengahan (median). 

Kurun waktu pengukuran nilai rata-rata contohnya seperti 15 menit, 20 menit, 30 menit, 60 hari, 1 jam, 1 hari, 5 hari (1 minggu), 20 hari (1 bulan), 60 hari (3 bulan berturut-turut) atau 120 hari (6 bulan).

Moving Average merupakan bagian dari indikator lagging. indikator lagging adalah sebuah indikator yang berlandaskan peristiwa sebelumnya. 

Artinya, indikator ini  menerangkan informasi mengenai data riwayat pasar. Jadi indikator ini berguna sebagai alat memberi konfirmasi, bukan alat prediksi.

Jadi Moving Average 10 artinya rata-rata pergerakan aset dalam 10 hari ke belakang.

Adapun Moving Average terbagi menjadi:

  • Simple Moving Average
  • Weighted Moving Average
  • Exponential Moving Average

Fungsi dari Moving Average:

1. Mendeteksi tren

Moving Average dapat membantu mendeteksi tren dengan lebih mudah. Ada dua cara untuk mendeteksi tren. 

Pertama, melihat garis Moving Average yang sloping. Garis yang mengarah ke atas menunjukkan harga dalam tren naik (uptrend). 

Sebaliknya, garis Moving Average yang mengarah ke bawah menunjukkan harga dalam tren turun (downtrend).

Kedua, melihat posisi garisMoving Averagepada grafik. Grafik harga yang bergerak di atas garis Moving Average menunjukkan uptrend. Sebaliknya, grafik harga yang bergerak di bawah garis Moving Average berarti downtrend.

2. Sebagai Alat Identifikasi Harga

Indikator ini efektif untuk menentukan suatu harga aset berdasarkan data historis. Jadi fundamental perusahaan atau aset terlihat dari range harga selama periode tertentu.

3. Antisipasi Pembalikan Arah Tren

Indikator Moving Average membantu kamu untuk melihat potensi pembalikan arah tren. 

Indikator ini melengkapi pengetahuan seorang trader dalam membuat analisa sehingga kamu bisa membaca tren pergerakan pasar. 

4. Menentukan level support dan resistance

Garis Moving Averageyang terpasang pada grafik bisa dijadikan patokan support dan resisten. Bila garis Moving Average di bawah harga, maka garis tersebut bisa dijadikan level support. Dan bila garis Moving Average di atas harga, maka garis tersebut bisa dijadikan level resistance. 

5. Sebagai sinyal buy atau sell

Setelah arah pergerakan garis Moving Average terlihat, setiap trader bisa membuka posisi yang sesuai dengan pergerakan garis Moving Average. Garis Moving Average bisa dijadikan sebagai patokan pembukaan posisi. 

Sebagai contoh jika garis Moving Average mengarah ke bawah dan harga berada di bawah garis Moving Average, maka kamu bisa membuka posisi sell pada saat harga mendekati garis Moving Average.


Artikel Terkait