JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

SEJARAH ANALISA TEKNIKAL

Story by : Hadi J
Category at: Analisa Teknikal
Published : December 23, 2020
Dilihat: 2696 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Belakangan ini, analisa teknikal sebagai model analisa makin dikenal dan digemari para trader. Hal ini tentu saja karena analisa teknikal dianggap mudah dan sederhana untuk digunakan, tentu tak mengherankan jika analisa satu ini masih menjadi pilihan utama para trader. Jika Anda membandingkannya dengan analisa fundamental, analisa teknikal memang menawarkan lebih banyak kemudahan dan kesederhanaan. Ternyata, analisa teknikal yang kita kenal sekarang ini merupakan hasil dari kerjasama lima orang pelopor analisa teknikal pada akhir 1800-an. Dimulai dari teori seorang Charles Dow, kemudian dikembangkan dengan penelitian dari William Hamilton, didukung dengan tangan-tangan dingin para peneliti lainnya, sehingga terciptalah analisa teknikal sebagaimana yang kita kenal saat ini. 

Meski analisa ini banyak sekali dipuja-puja oleh para penggemarnya, tetapi ada sisi lain yang perlu diwaspadai. Karena kerap dianggap mudah dan sederhana, para trader pemula cenderung menggunakan analisa ini secara sembarangan untuk memulai perburuan di pasar forex. Padahal, kesuksesan saat trading tak cukup hanya dengan berbekal analisa teknikal saja. Terlepas dari beragam kemudahan hingga mitos-mitos analisa teknikal, ada baiknya Anda juga mengetahui sejarah terciptanya analisa satu ini. Siapa sajakah beberapa orang pelopor analisa teknikal tersebut?

  • Charles Dow

    Cikal bakal analisa teknikal dimulai pada akhir abad ke-19. Saat itu, Charles Henry Dow, yang juga dikenal sebagai Bapak analisis teknikal, mengeluarkan beberapa panduan prediksi harga menggunakan histori pergerakan saham di masa lalu. Ia mencatat semua pergerakan harga saham baik itu harian, mingguan, maupun bulanan. Kemudian, ia mengkorelasikannya dengan pola pasang surut dan aliran pasar. Dari situlah Dow kemudian menyatakan jika pola-pola harga yang terbentuk di pasar cenderung berulang dan bisa diprediksi dari peristiwa sebelumnya.

    Sebelum dikenal sebagai Bapak pelopor analisa teknikal pertama, Charles Dow banyak belajar seputar finansial dan saham. Karirnya pertama kali dimulai saat menjadi reporter majalah finansial di New York tahun 1879. Tiga tahun berselang, Dow kemudian mendirikan majalah sendiri bersama dengan Edward D Jones. Ketertarikannya pada dunia saham pun kian terlihat pada tahun 1884. Kala itu, Dow memperkenalkan indeks bursa saham pertama, yaitu Railroad Average. Kemudian pada tahun 1896, dia menerbitkan indeks baru yang disebut Industrial Average, terdiri dari saham yang paling spekulatif di bursa. Indeks inilah yang kemudian dikenal dengan nama Dow Jones Industrial Average (DJIA).
     
  • Robert Rhea

    Selanjutnya adalah ialah Robert Rhea. Tak hanya sekedar mempelajari Teori Dow, Rhea rupanya menciptakan sebuah inovasi baru; mengubah Teori Dow menjadi indikator praktis guna membantu trader saat entry. Dalam praktiknya, Rhea berhasil menggunakan teori ini untuk mengidentifikasi Top dan Bottom, hingga akhirnya mendapatkan keuntungan. Robert Rhea berhasil memprediksikan level Bottom pasar pada tahun 1932, sementara level Top berhasil dianalisa pada tahun 1937. Berita keberhasilannya dalam mengembangkan Teori Dow itu pun lantas berpengaruh terhadap jumlah subscriber newsletter investasi Rhea, Dow Theory Comments. Sayang, baru dua tahun berselang dari keberhasilannya mengidentifikasi Top, Robert Rhea dikabarkan tutup usia.
     
  • John Magee

    Pelopor analisa teknikal terakhir sekaligus chartist yaitu John Magee. Ia adalah satu-satunya pelopor analisa teknikal yang nekat bertransaksi hanya mengandalkan pergerakan harga saham serta pola harga. Ia tidak membaca surat kabar sama sekali alias mengabaikan analisa fundamental, guna menghindari serangkaian berita yang dianggapnya mampu merusak analisa. Meski hanya berbekal chart dan pola chart, Magee nyatanya berhasil menjadi seorang trader teknikal sukses selama empat dekade. Bagi trader jaman now, strategi trading seperti ini kerap disebut sebagai Naked Trading.

    Dalam sejarah analisa teknikal, Magee dianggap sebagai pelopor yang paling berperan. Pasalnya, pola-pola chart yang ia temukan terdiri atas berbagai bentuk, misalnya segitiga, bendera, badan, bahu, dan sebagainya. Secara berurutan, "bentuk-bentuk" yang ditemukan Gould itu merupakan cikal bakal pola Triangle, pola Flag, serta Head and Shoulders. Agar hasil analisanya banyak dibaca oleh trader lain, Gould menulisnya dalam buku berjudul "Technical Analysis of Stock Trends" yang diterbitkan pada tahun 1948.

Berdasarkan kisah beberapa pelopor analisa teknikal di atas, maka kita semua tahu bahwa perjalanannya tidaklah instan. Butuh waktu selama hampir setengah abad untuk menciptakan model analisa yang kini menjadi favorit para trader. Trader masa kini sangat beruntung karena hanya tinggal menikmati "buah" dari "pohon yang ditanam" oleh para tokoh pelopor tersebut.

RECCOMENDATION FROM EXPERT :

  • Jadi, diharapkan artikel ini dapat memberikan kemudahan anda dalam trading. Temukan informasi lain yang mudah dan cocok untuk anda dalam segala kondisi market.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TRADING ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait