JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

Strategi Jitu Memilih Time Frame Yang Tepat

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Teknikal
Published : November 08, 2022
Dilihat: 514 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Sumber: Freepik

Joey Fundora dari Investopedia mengungkapkan bahwa time frame merupakan komponen penting bagi trader karena dapat membantu mengonfirmasi atau menyangkal pola yang ada hingga menunjukkan tren simultan atau kontradiktif.

Time frame dapat berkisar dari menit, jam, hari, hingga minggu, atau bahkan bulanan. Joey menyebut bahwa pemilihan kerangka waktu dalam trading selalu unik dan berbeda untuk setiap trader karena disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.

Ada beberapa pilihan time frame yang bisa digunakan dalam trading, yaitu:

  • M1 (Minute, atau 1 menit)
  • M5 (5 menit)
  • M15 (15 menit)
  • M30 (30 menit)
  • H1 (Hourly, atau 1 jam)
  • H4 (4 jam)
  • D1 (Daily atau 1 hari)
  • W1 (Weekly, atau 1 minggu)
  • M1 (Monthly, atau 1 bulan)

 

Contohnya M1, artinya grafik harga ditampilkan setiap periode 1 menit. Jadi 1 candle dalam time frame M1 menunjukkan pergerakan harga dalam waktu 1 menit.

Selain time frame standar di atas, beberapa software online trading juga bisa menyediakan time frame kustom, yang bisa kita tentukan sendiri.

 

Konsekuensi Pemilihan Time Frame

Strategi Jitu Memilih Time Frame Yang Tepat 1
Sumber: Freepik

Durasi trading, yaitu berapa lama suatu trading dilakukan. Sebagai contoh jika kita menggunakan time frame H1, berarti setidaknya trading diharapkan berlangsung selama 1 jam sampai beberapa jam, bahkan bisa puluhan jam. Semakin panjang time frame yang dipilih berarti semakin panjang pula durasi trading yang terjadi. Memilih time frame sebenarnya kita memilih mau trading berapa lama.

Frekuensi trading, yaitu berapa banyak seorang trader melakukan trading. Bila trader memilih time frame pendek, tentu saja akan lebih sering keluar masuk pasar

Waktu, yaitu berapa banyak waktu yang perlu disediakan untuk trading. Trader yang ingin santai, sebaiknya memilih time frame yang lebih panjang

Potensi kerugian, yaitu berapa banyak modal di akun trading bisa turun. Trader yang menggunakan time frame lebih panjang akan mengalami floating loss yang lebih besar daripada menggunakan time frame yang lebih pendek. Hal ini dapat dimaklumi karena potensi profitnya juga cenderung lebih besar.

 

Time Frame Mana Yang Paling Menguntungkan

Pada prinsipnya setiap time frame bisa menguntungkan. Peluang trading bisa muncul di time frame mana saja. Jika dilakukan dengan benar dan disiplin, trading yang memberi profit bisa dilakukan di time frame mana pun. Tinggal kita yang menentukan, mau menggunakan time frame yang mana.

 

Time Frame Mana Yang Sebaiknya Dipilih

Strategi Jitu Memilih Time Frame Yang Tepat 2
Sumber: Freepik

Seorang trader sebaiknya memilih time frame yang sesuai dengan gaya tradingnya masing-masing. Jadi sebelum memilih time frame, sebaiknya seorang trader sudah menentukan gaya tradingnya.

Memilih time frame yang sesuai dengan gaya trading akan memperbesar peluang terjadinya kinerja trading yang baik, karena adanya kecocokan. Berikut adalah time frame yang disarankan untuk masing-masing gaya trading:

  • Scalping. Time frame yang disarankan adalah M1-M5
  • Day Trading. Time frame yang disarankan adalah M15 sampai H1
  • Swing Trading. Time frame yang disarankan adalah H4 sampai D1
  • Position Trading. Time frame yang disarankan adalah D1 sampai W1

 

Kesalahan Yang Sering Dilakukan Trader Dalam Menggunakan Time Frame

Ada kesalahan fatal yang sering dilakukan trader, terkait dengan penggunaan time frame, yaitu suka melirik time frame lain. Kondisi trend di tiap time frame bisa berbeda. Hal ini bisa menyebabkan keputusan trading yang salah. Banyak trader mencari pembenaran trading yang rugi di time frame lain. Hal ini bisa menyebabkan kerugian bertambah parah.

Melirik time frame lain juga bisa menyebabkan profit yang didapat tidak maksimal. Misalnya seorang trader membuka posisi di D1, saat harga turun, ia khawatir. Kemudian ia melihat chart di H1 trend sudah patah. Ia buru-buru menutup posisi, padahal trend di D1 belum patah. Ternyata harga kembali rally. Akhirnya ia kehilangan kesempatan untuk mendapatkan profit maksimal

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
  Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan
  ke Sekolah Forex Gatis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait