JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

Sudah Tahu Belum? 6 Indikator Ini Mampu Deteksi Trend Sideways

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Teknikal
Published : April 09, 2020
Dilihat: 5831 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Pada saat tertentu pasti Anda sebagi seorang trader sering menemui kenyataan bahwa pasar bergerak sideways, atau sebagian trader menyebutnya flat. Ada pula yang menyebutnya dengan istilah yang lebih kejam, yaitu pasar mati.

Banyak trader yang menghindari kondisi pasar sideways karena mereka sering mengalami loss pada kondisi seperti itu. Karena itulah, berbagai indikator pendeteksi Sideways diciptakan untuk membantu trader masuk pasar meski volatilitas sedang lemah. Sideways adalah periode pergerakan harga yang lemah dan dapat terjadi pada instrumen perdagangan apapun. 

Secara visual, kondisi Sideways terlihat seperti volatilitas yang lemah, tetapi secara fundamental, artinya hampir tidak ada likuiditas di pasar. Ketika menggunakan indikator volume, kondisi flat 60-100 point mungkin menunjukkan adanya "kehidupan", tapi sebenarnya, volume trading yang riil tidak sebesar itu.

Berikut adalah indikator forex pendeteksi Sideways yang banyak digunakan.  

Indikator Overlay

1. Bollinger Band

Jika Indikator Bollinger Bands pada chart berbentuk horizontal dengan kisaran yang sempit, maka pasar sedang Sideways. Semakin sempit channel yang terbentuk, semakin kuat pula tren yang akan terjadi. Trader perlu menunggu hingga Bollinger Bands melebar dan mengambil kesempatan masuk pasar dari batas atas atau bawah.

2. Indikator Williams' Alligator Williams'

Alligator adalah contoh paling sederhana dari indikator pendeteksi Sideways dan terdiri dari serangkaian Moving Averages. Jika garisnya bergerak berlawanan, artinya ada tren yang terbentuk. Sebaliknya, jika garisnya saling bertumpukan atau paralel, maka pasar sedang Sideways. Apabila Alligator "membuka mulut", pembentukan tren baru dimulai.  

3. Parabolic SAR

Parabolic SAR juga menjadi salah satu indikator favorit saat pasar sedang Sideways. Semakin dekat dan halus titik sinyal dengan grafik harga, semakin dapat dikonfirmasikan bahwa pasar sedang flat.

Selain 3 indikator overlay di atas, ada juga golongan Oscillator yang bisa diandalkan sebagai indikator pendeteksi Sideways. Indikator Oscillator ini mampu menunjukkan level Overbought/Oversold berdasarkan histori harga. Semakin dekat garis ke level nol, Sideways akan semakin sempit dan lebih tahan lama. Sebagian besar indikator yang akan disebutkan di bawah ini adalah modifikasi Stochastic Oscillator atau Williams% R, cara membacanya adalah dengan memperhatikan satu atau dua garis sinyal dalam rentang dari 0 hingga 100.  

Indikator Oscillator

1. Relative Strenght Index (RSI)

Berbicara soal Oscillator pendektesi Sideways, RSI tentu layak masuk daftar. Indikator ini menunjukkan rasio rata-rata kenaikan harga penutupan dengan rata-rata harga penutupan. Absennya kondisi divergen yang sering menjadi sinyal trading pada RSI, menjadi pertanda bahwa market sedang Sideways.  

2. Accelerator Oscillator (AO)

Melalui optimasi yang cermat, Accelerator Oscillator (AC) adalah indikator yang cocok untuk pasar Sideways. Ketika volatilitas rendah tengah terjadi, bilah histogram akan mengecil dan berfluktuasi di sekitar garis dasar.  

3. Average Directional Index Movement (ADX) Indikator ADX berfungsi untuk identifikasi arah dan kekuatan tren. Algoritma perhitungannya yang canggih telah terbukti minim delay dan memprediksi pergerakan lebih lanjut. Parameter yang digunakan adalah pergerakan garis utama ADX di level 20. Apabila sinyal ADX di bawah level tersebut, maka trend terindikasi melemah dan harga cenderung bergerak Sideways. Sayangnya, sinyal ADX kurang optimal sebagai indikator pendeteksi Sideways untuk entry. Indikator gubahan Welles Wilder ini lebih ideal jika dimanfaatkan sebagai sinyal exit ketika pasar memasuki kondisi Sideways.  


Artikel Terkait