Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.
Salah satu pertanyaan yang paling umum adalah, time frame berapa yang paling baik digunakan untuk transaksi? Jawaban paling singkat yang tim Seputarforex bisa berikan adalah tidak ada time frame paling baik. Semua bisa digunakan oleh trader sesuai selera masing-masing. Di bawah ini terdapat gambaran perbandingan harga di 4 time frame paling populer (Daily, 4 jam, 1 jam, 5 menit). Dari kesemua ilustrasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa semuanya dapat dimanfaatkan untuk transaksi.
Dalam time frame terdapat gambaran dari chart mengenai harga di masa lalu atau yang sudah terjadi. Sehingga, hanya time frame saja tidak menyediakan informasi apapun mengenai kriteria harga di masa yang akan datang. Jadi, bagaimanakah penggunaan time frame yang tepat itu?
Gunakan Time Frame Sesuai Tujuan Anda
Sering kali trader mendapat pandangan dalam analisisnya mengenai masing-masing time frame. Hal ini malah kadang membingungkan trader di saat sinyal pada time frame yang satu memberi indikasi untuk buy, sedangkan time frame yang lain memberi indikasi untuk sell. Misalnya saja pada kasus trading mata uang menggunakan time frame 1 jam dan Daily. Pada time frame 1 jam harga berpotensi memiliki indikasi Uptrend. Namun pada time frame Daily menunjukkan indikasi Downtrend. Lalu Anda akan pilih yang mana? Penggunaan dua time frame dapat memberikan sinyal yang saling bertentangan dan kontra produktif dalam analisis. Untuk alasan ini, penting bagi trader untuk merencanakan frame mana saja yang sesuai dengan strategi andalan.
Macam-Macam Penggunaan Time Frame
Dalam hal ini, Anda pertama-tama perlu mengetahui beragam jenis penggunaan time frame dalam analisa pergerakan harga sebelum trading:
Contoh Analisa Dengan Beragam Time Frame
Misalnya Anda menggunakan time frame Daily dan 4 jam untuk mencoba analisa. Ketika menggunakan time frame tersebut kita dapatkan informasi mengenai pergerakan trend secara keseluruhan dalam tempo harian dan 4 jam. Setelah mengetahui trend harga secara umum di time frame besar, Anda dapat memanfaatkan time frame kecil untuk mulai mencari titik yang tepat untuk entry sesuai arah trend di time frame besar.
Pada grafik di atas , Anda akan melihat tampilan grafik Daily pair USD/JPY pada bulan Februari. Harga terlihat bergerak di bawah garis MA 50, meski sebelumnya sempat berupaya naik menembus garis tersebut. Selain itu, titik jenuh Stochastic telah berada di bawah 20 dengan garis K yang berada di bawah garis D. Berdasarkan pembacaan indikator Stochastic, jelas sekali bahwa perdagangan sedang didominasi sentimen bearish.
Jadi sekarang dari time frame D1, Anda sudah mengetahui bahwa USD/JPY cenderung melemah. Setelah mengetahuinya, maka fokuskan perhatian untuk menunggu momen-momen yang tepat untuk entry sell. Pada gambar time frame H4 di bawah ini, terlihat bagaimana pasangan mata uang USD/JPY juga sedang menunjukkan Downtrend. Saat Stochastics telah berada di daerah 80, maka di situlah Anda bisa bersiap-siap untuk entry.
Intinya, dalam analisa dengan beragam time frame, Anda dapat menggunakan time frame besar sebagai acuan dasar pergerakan trend saat ini. Sedangkan untuk entry yang akan Anda gunakan, cukup lihat pada time frame kecil untuk mencari titik tepat saat Open. Sesudah time frame besar dan kecil selaras, Anda dapat melakukan buka posisi.
RECOMMENDATION FROM EXPERT :