JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

Tips Sederhana Menentukan Support Dan Resistance

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Teknikal
Published : October 28, 2020
Dilihat: 2097 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Salam para traders. Kali ini kita akan membahas bagaimana menentukan Support dan Resistance dengan mudah. Menentukan Support dan Resistance merupakan perkara krusial bagi setiap trader forex, karena keduanya menandai lokasi-lokasi dimana harga paling mungkin untuk mengalami pergerakan signifikan.

Jika tujuan kita ingin menemukan level Support atau Resistance yang benar-benar kuat, sebaiknya pertama-tama kita melihat apabila ada titik-titik harga tertinggi dan terendah yang dapat ditarik sedemikian rupa hingga membentuk garis horizontal. Secara lebih terperinci, dalam cara menentukan Support dan Resistance, secara sederhana kebanyakan trader menggunakan tiga opsi, yaitu level psikologis, level swing high dan swing low, serta level yang dihitung berdasarkan Pivot Point.

Selain itu, perlu diingat bahwa ada aturan yang tidak dinyatakan dengan tegas, tetapi dipercaya dan diikuti oleh hampir semua trader menyangkut perubahan level Support menjadi level Resistance, dan sebaliknya. Aturan ini bisa dibaca dengan garis horizontal level Support akan berubah fungsi sebagai garis level Resistance bila berhasil ditembus (break); dan sebaliknya, garis horisontal level Resistance akan berubah fungsi sebagai garis Support, bila berhasil ditembus.

1. Menentukan Support Dan Resistance Berdasar Level Psikologis

Level psikologis biasanya diinterpretasikan sebagai level angka bulat yang mudah diingat, misalnya 1.3000, 104.00 dan lainnya. Angka bulat secara umum selalu digunakan sebagai acuan pada banyak aspek, termasuk dalam trading forex. Misalkan jika trader memperkirakan level EUR/USD untuk 3 bulan mendatang, biasanya tidak mengatakan level 1.4276 atau 1.3049, melainkan dibulatkan ke angka yang lebih sederhana dan mudah, seperti 1.4300 atau 1.3000.

Demikian pula jika kita tengok tumpukan Pending Order yang ada di broker, kebanyakan bergerombol pada sekitar level angka bulat, menunggu terjadinya break. Oleh karena itu, ketika harga benar-benar menembus angka-angka seperti ini, maka pergerakannya akan sangat cepat. Pada level-level psikologis, sangat mungkin terjadi break ataupun pullback (harga yang berbalik arah), tidak peduli pada time frame mana yang digunakan saat trading forex.

Level psikologis yang paling sering dijumpai adalah yang berakhir dengan 2 nol (untuk sistem harga 4 digit), misalnya 1.6400 atau 102.00. Akan lebih kuat (powerful) lagi jika berakhir dengan 3 nol seperti 1.3000 atau 120.00. Namun, yang paling powerful tentu saja angka-angka berakhiran 4 nol seperti 1.0000 atau 100.00. Berikut contoh level-level psikologis USD/JPY pada time frame 1 jam (H1). Perhatikan perilaku pergerakan harganya pada level-level tersebut.

2. Menentukan Support Dan Resistance Berdasarkan Swing High - Swing Low

Cara sederhana kedua yang sering digunakan untuk menentukan Support dan Resistance adalah memberi tanda pada level-level harga tertinggi (High) atau harga terendah (Low) yang baru terbentuk (pada time frame trading manapun). Aturannya:

Jika harga gagal menembus suatu level tertinggi yang baru terbentuk, maka level tersebut adalah swing high dan berlaku sebagai Resistance. Jika harga gagal menembus suatu level terendah yang baru terbentuk, maka level tersebut adalah swing low dan berlaku sebagai Support. Jika diperhatikan, harga akan bereaksi dengan berbalik arah setiap kali kembali pada level-level swing high atau swing low tersebut (perhatikan lingkaran-lingkaran warna ungu pada gambar di atas). Semakin sering level tersebut "dikunjungi", maka akan semakin kuat level Resistance atau Support tersebut.

Trader yang ingin memanfaatkan kondisi pasar sideways (harga naik-turun dalam kisaran terbatas), biasanya akan melakukan buy di dekat level Support, kemudian sell di sekitar Resistance.

3. Menentukan Support Dan Resistance Berdasarkan Pivot Point

Seperti diketahui, Pivot Point banyak digunakan oleh para trader harian yang trading dengan time frame lebih rendah dari Daily. Tujuannya adalah memperoleh level-level Support dan Resistance (untuk menghitung level Support dan Resistance berdasarkan Pivot Point bisa dibaca disini atau dengan menggunakan kalkulator Pivot Point).

Pivot Point biasanya dihitung berdasarkan harga penutupan dan pembukaan dalam basis harian (Daily Pivot), meski ada juga Pivot Mingguan (Weekly Pivot). Meski kadang bisa sesuai ekspektasi, tetapi akurasi Support dan Resistance berdasarkan Pivot Point ini lebih rendah dibandingkan level psikologis ataupun level swing low dan swing high.

Ketika terjadi gejolak pergerakan harga yang cukup signifikan, pasar cenderung mengabaikan level-level Pivot, sementara cenderung melihat pada level psikologis atau swing low dan swing high.

 


Artikel Terkait