JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

Tips Trading Teknikal Sukses Ala John Murphy

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Teknikal
Published : August 18, 2020
Dilihat: 2951 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Untuk para trader yang menfokuskan diri pada teknikal analisis untuk megambil keputusan transaksi,tentunya sangat familiar dengan sosok John Murphy. John Murphy adalah penulis, kolumnis serta pembicara tentang analisa teknikal.

Sepuluh Aturan dalam teknikal trading, adalah kumpulan rekomendasi yang paling sering diberikan oleh John Murphy kepada orang-orang yang baru dalam dunia teknikal analisis. Susunan aturan ini didasarkan pada pertanyaan dan komentar yang diterimanya selama bertahun-tahun setelah berbicara kepada berbagai jenis peserta.

Jika anda bingung bagaimana cara menggunakan teknikal analisis dalam praktek anda, tips ini mungkin dapat membantu anda.

 

1. Memetakan Trend

Pelajarilah Chart Jangka Panjang. Mulailah menganalisa chart dengan Timeframe Monthly dan Weekly yang mencakup data beberapa tahun. Peta Market skala besar (Timeframe besar) lebih mudah digunakan untuk menentukan perpektif pasar jangka panjang.

Ini berguna untuk menemukan tanda-tanda trend pergerakan harga saat ini. jika trend jangka panjang sudah anda temukan, selanjutnya lihatlah arah pergerakan harga pada timeframe yang lebih pendek, yaitu daily chart.

2. Temukan arah trend dan ikutilah trend tersebut

Tentukan arah trend dan ikutilah arah trend. trend pasar terdiri dalam berbagai ukuran – jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Pertama-tama tentukanlah pilihan anda untuk melakukan trading (long,medium, atau short) dan gunakanlah grafik (timeframe) yang sesuai dengan pilihan anda.

Selanjutnya anda hanya perlu memastikan diri anda bertransaksi searah dengan trend. ambilah posisi buy jika trend up, dan sell saat trend down. Jika anda memilih untuk trading pada trend menengah, gunakanlah chart daily dan chart weekly.

3. Temukan Level Harga Tertinggi dan Terendah

Carilah level support dan resistance. Tempat terbaik untuk mengambil posisi buy adalah saat harga berada dekat dengan level support terakhir. Dan begitu juga sebaliknya, tempat terbaik untuk mengambil posisi sell adalah saat harga berada dekat dengan level resistance terakhir. Jika level resistance telah ditembus oleh harga, maka selanjutunya support terakhir yang digunakan adalah level resistance tersebut.

Begitu juga berlaku saat level support tertembus oleh harga. Maka level support itu menjadi level resistance terakhir yang digunakan di masa depan. Dengan kata lain. High (level resistance) yang lama telah menjadi new low (level support).

4. Seberapa jauh harga akan bergerak dan berbalik

Ukurlah persentasi retracement atau koreksi. Retracement atau koreksi di dalam pasar yang sedang naik atau turun biasanya ditinjau dari trend pasar sebelumnya. Anda dapat mengukur koreksi dalam trend yang ada dalam presentasi sederhana.

Retracement 50% (dari trend) adalah angka yang paling umum. Namun John Murphy menjelaskan bahwa sebuah Retracement minimum biasanya adalah sepertiga dari trend sebelumnya, dan retracement maksimum biasanya adalah dua pertiga. Dalam angka Fibonacci, Murphy menyarankan angak 39% dan 61.8% layak untuk ditunggu.

5. Tariklah garis pada level penting

Menggambar Trendline adalah salah satu alat charting paling sederhana dan paling efektif.Yang anda butuhkan hanyalah dua titik support, maupun resistance dalam chart. Pada trend up garis ditarik pada dua titik low price berturut-turut yang sedang menaik / meninggi. Sebaliknya pada trend down. Garis ditarik pada dua titik high price yang menurun / semakin rendah. Harga akan sering menguji level-level garis tersebut jika sedang melanjutkan trend. dan jika garis ini ditembus oleh harga, itu merupakan tanda-tanda perubahan trend. sebuah garis trend yang valid harus disentuh setidaknya tiga kali. Semakin lama garis trend itu valid dan diuji, maka garis itu semakin penting.

 

6. Ikuti garis moving average

Moving average adalah garis yang terdiri dari hasil perhitungan harga rata-rata dalam chart anda. Moving average menyediakan tanda-tanda untuk melakukan buy dan sell secara objektif. Indikator ini memberikan informasi kepada anda jika trend masih bergerak rally sekaligus membantu anda mengetahui tanda-tanda konfirmasi saat trend berbalik arah.

Mungkin moving average tidak memberikan sinyal kepada anda secara cepat, namun dua moving average adalah cara paling populer untuk mendapatkan sinyal perdagangan. Beberapa trader mungkin menggunakan kombinasi 4 dan 9 MA. 9 dan 18 serta 5 dan 20 dalam chart daily. Sinyal diberikan saat MA yang lebih pendek melintasi MA yang lebih panjang. Ini bekerja baik dalam pasar yang sedang trend.

7. Pelajarilah tanda-tanda pembalikan arah.

Gunakanlah Oscillator untuk membantu mengidentifikasi apakah pasar sudah overbought atau oversold. Jika sebelumnya MA memberikan konfirmasi tentang pembalikan atau kelanjutan trend, oscillator sering membantu anda secara khusus untuk mengetahui pasar akan melanjutkan trend atau akan berbalik arah.

Oscillator paling populer adalah RSI dan Stochastic Oscilator. Dua indikator ini terdiri dari data 0 sampai 100. Dengan RSI, saat garis melebihi angka 70 memberikan informasi overbought, dan dibawah nilai 30 berarti oversold. Nilai overbought dan oversold pada stochastic adalah 80 dan 20.

Pada umumnya para trader menggunakan jangka waktu 14 hari ataupun 14 minggu. Dan pada stochastic, mereka menggunakan 9 hari ataupun 14 hari. Selain titik jenuh, oscillator juga menyediakan divergensi yang memperingatkan arah tujuan pasar.

Oscillator sangat bekerja baik pada pasar sideway. Sinyal pada chart mingguan dapat digunakan pada sinyal harian. Sinyal harian dapat memberikan filter untuk chart intraday h4 maupun h1.

8. Mengetahui tanda-tanda perubahan trend

Perdagangan indikator MACD. Moving Average Convergence Divergence (MACD) indikator (yang dikembangkan oleh Gerald Appel) menggabungkan sistem moving average yang crossover dengan / elemen oversold overbought dari oscillator. sinyal buy ditunjukkan ketika garis Slow MA (MA 12) menyilang ke atas atas garis Fast MA (MA 26) dan kedua berada di bawah nol.

Sinyal sell terjadi ketika garis Slow MA menyilang ke bawah garis Fast MA dari atas garis nol. Diprioritaskan sinyal di mingguan daripada sinyal harian. Histogram memiliki plot yang sedikit berbeda dari sinyal garis ma.

Divergensi histogram dapat memberikan sinyal yang lebih awal, namun tetap dikonfirmasi oleh MA. perubahan trend juga dapat dilihat dengan divergensi histogram MACD dengan pergerakan harga.

9. Trend atau Bukan Trend

Gunakan indikator ADX. The Average Directional Movement Index (ADX) adalah indicator yang digunakan untuk menentukan apakah pasar berada dalam fase trend atau fase sideway. Untuk mengukur tingkat kecenderungan atau kekuatan trend pasar. Saat garis ADX naik berarti menunjukkan adanya penguatan trend.

Sebuah garis ADX yang turun menunjukkan adanya pelemahan trend. Dengan memplot arah garis ADX, trader dapat menentukan trading style dan memilih seperangkat indikator yang paling cocok untuk keadaan pasar saat ini.

10. Mengetahui sinyal konfimasi

Janganlah abaikan volume. Volume adalah indiKator yang sangat penting untuk mengkonfirmasi transaksi. Hal yang terpenting adalah memastikan volume sinkron dengan arah trend yang berlaku. Semakin besar volume berarti semakin kuat trend yang sedang terjadi. Penurunan volume menandakan bahwa trend tersebut hampir selesai atau pelemahan trend sedang terjadi. (sayangnya volume dalam instrument Forex sangat terbatas validtas datanya.


Artikel Terkait