JURUS TEKNIKAL

JURUS TEKNIKAL

Yuk Kenalan Dengan Teknik Scalping Hit And Run

Story by : Danuh Nuraga
Category at: Analisa Teknikal
Published : November 03, 2020
Dilihat: 2514 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Teknik Scalping Terbaik yang banyak kita jumpai saat ini adalah dengan menggunakan minimal 3 indikator, bahkan ada yang menggunakan hingga 7-10 indikator sekaligus. Nah sebenarnya apa sih Scalping Hit And Run itu?

Sesuai namanya, metode Scalping Hit and Run secara literal berarti "pukul dan lari". Artinya, begitu sudah ada tanda-tanda harga membentuk peluang entry, saat itulah Anda bersiap untuk "melakukan pukulan". Pun, posisi yang dibuka biasanya cukup singkat, sesingkat ketika Anda tengah "berlari". Selain itu, metode ini tak bisa dilakukan oleh semua trader.

Hanya mereka-mereka yang siap menghabiskan waktu di depan layar komputer seharian penuhlah yang bisa dikatakan siap menjadi Scalper. Memiliki mental kuat dan cepat tanggap agar mampu melakukan entry-exit yang tepat sesuai kondisi pasar juga termasuk komponen penting yang harus dimiliki oleh para penikmat Scalping.

 

Tips Sukses Trading Scalping Hit And Run

  1. Buatlah Target Profit Harian Yang Realistis Bagi seorang Scalper, target profit tak perlu muluk-muluk. Meski sedikit, asalkan sering; begitulah asasnya. Oleh karena itu, tak heran jika profit yang ditargetkan hanya sekitar 5-15 pips tiap kali entry, tetapi dengan frekuensi yang bisa dibilang cukup tinggi. Namun satu hal yang perlu diwaspadai saat trading Scalping Hit and Run adalah potensi melakukan overtrading tanpa sadar. Katakanlah target harian Anda sebagai seorang Scalper sebesar 30 pips, dengan target per entry hanya 5 pips. Saat itu, harga seolah-olah bergerak sesuai prediksi dan tampak menggiurkan. Alhasil, Anda pun melanggar rencana trading yang sudah ditentukan dengan melakukan entry di luar rencana. Kondisi yang demikian amat tidak dibenarkan, karena secara psikologis, Anda telah terjebak untuk trading berlebihan (overtrading) didukung oleh rasa percaya diri yang berlebihan pula (overconfidence).
  2.  Pilih Waktu Trading Yang Tepat Memilih waktu trading yang tepat juga turut berkontribusi atas keberhasil strategi Scalping Hit and Run. Biasanya, para Scalper akan mencari cuan menjelang pembukaan pasar Eropa (sekitar pukul 12:00 s/d 15:00 WIB) dan Amerika Serikat (sekitar pukul 20:00 s/d 22:00 GMT). Pada saat-saat itu, volume perdagangan yang terjadi di pasar forex biasanya cukup besar, sehingga likuiditas menjadi sangat tinggi dan volatilitas menjadi lebih menguntungkan.
  3. Gunakan Pair Forex Dengan Likuiditas Tinggi Ada banyak jenis pasangan mata uang dalam forex yang bisa ditradingkan. Namun dalam kaitannya dengan strategi Scalping Hit and Run, Anda sebaiknya memilih Pair Mayor karena memiliki tingkat likuiditas tinggi. Selain itu, sifat kedua dari Pair Mayor adalah respon yang relatif stabil terhadap gejolak pasar. Karena alasan inilah, Pair Mayor banyak pula ditradingkan oleh hampir semua bank dan institusi penting di seluruh dunia. Pair Mayor Dalam Trading Forex Meskipun saat sesi Eropa semua pasangan mata uang menjadi sangat menarik untuk ditradingkan, tetapi pergerakan paling menguntungkan utamanya diperoleh dari EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan USD/CHF. Beberapa Cross Pair seperti EUR/JPY dan GBP/JPY juga dapat dilirik karena pergerakannya cukup besar.
  4. Pilih Broker Yang Memperbolehkan Scalping Poin penting lainnya sebelum menggunakan strategi Scalping Hit and Run adalah pastikan Anda trading di broker yang memperbolehkan Scalping. Teknik Scalping yang membuka-tutup posisi dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat menjadi tidak efisien bagi broker. Menurut mereka, kondisi tersebut dapat memberatkan server broker serta memperumit manajemen risiko broker itu sendiri. Oleh karena itu, beberapa broker yang cenderung tidak menyukai metode ini akan memperlambat akses ke sistemnya, atau bahkan melarang teknik ini sama sekali.

 

Jika Anda menginginkan trading di broker yang memperbolehkan Scalping, sebaiknya broker tersebut berjenis ECN atau menggratiskan biaya komisi, dengan Floating Spread mulai dari 0 pips. Selain itu, broker dengan kuotasi 5 digit juga menawarkan eksekusi lebih akurat dan spread lebih ketat daripada broker dengan kuotasi 4 digit. Dengan demikian, risiko trading Scalping jelas akan jauh lebih berkurang bobotnya.

Meskipun sudah terbukti bahwa Scalping Hit and Run dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan, tetapi belum tentu semua trader bisa match dengan strategi satu ini. Teknik ini cenderung cocok untuk trader dengan konsentrasi tinggi dan cepat membuat keputusan. Selain itu, Scalper juga harus betah mengawasi proses trading mengingat teknik ini membutuhkan eksekusi yang serba cepat.


Artikel Terkait