EXCHANGE RATE

‘Exchange rate’ atau nilai tukar merupakan jumlah satu mata uang yang diperlukan untuk membeli satu unit mata uang lainnya. Sebagai contoh: nilai tukar GBP/USD adalah 1,20. Artinya: dibutuhkan 1,20 Dolar AS untuk membeli 1 Pound sterling Inggris. Nilai tukar juga dipergunakan saat pembelian di luar negeri. Sebagai contoh: jika perusahaan perlu membeli inventaris dari luar negeri, mereka sering kali harus menukar mata uang mereka sendiri dengan mata uang penjual di luar negeri untuk melakukan pembayaran. Nilai tukar berperan secara langsung untuk menentukan kuantitas mata uang lokal yang diperlukan demi memenuhi harga mata uang penjual. Secara manunggal, nilai tukar tidak stabil dan rentan terhadap risiko. Ada dua jenis nilai tukar atau exchange rate, yaitu: Fixed exchange rate atau nilai tukar tetap Floating exchange rate atau nilai tukar mengambang Fixed exchange rate atau nila tukar tetap adalah ketika mata uang suatu negara ‘dipatok’ ke mata uang yang lebih kuat dengan tujuan untuk menjaga nilai mata uang yang lebih lemah dalam kisaran yang ketat untuk melindungi mata uang dari fluktuasi tak terkendali. Nilai tukar tetap melindungi penilaian mata uang yang lebih lemah dengan mengurangi ketidakpastian terkait harga impor dan ekspor. Nilai tukar membantu bank sentral dalam mempertahankan suku bunga rendah sehingga tingkat inflasi pun rendah dengan tujuan untuk merangsang perdagangan dan perekonomian suatu negara secara keseluruhan. Secara tradisional, negara-negara mematok mata uang mereka dengan mata uang mitra dagang terbesar mereka. Sebagai contoh: banyak negara Afrika yang mematok mata uang mereka pada Euro. Juga, banyak negara Amerika Latin yang mematok mata uang mereka ke Dolar As. Floating exchange rate atau nilai tukar mengambang merupakan pasangan mata uang yang harganya terus berubah. Perdagangan global banyak menggunakan mata uang mengambang bebas (free-floating currencies) yang banyak digunakan di hampir semua tempat di negara maju. Nilai tukar mengambang dapat berubah setiap detik, sebagai hasil dari faktor variabel yang terus berubah yang memengaruhi kekuatan mata uang. Kekuatan suatu mata uang diukur dari perbandingannya dengan mata uang lain melalui nilai tukar yang berfluktuasi karena nilai mata uang ditentukan oleh serangkaian faktor penawaran dan permintaan, termasuk arus perdagangan, pariwisata, suku bunga, tingkat inflasi, stabilitas politik serta spekulasi. Sebagai contoh: jika suku bunga dinaikkan secara substansial di Jepang, maka permintaan Yen Jepang akan meningkat karena orang-orang akan menginvestasikan uangnya dalam mata uang Jepang untuk memanfaatkan kenaikan suku bunga dan menghasilkan uang. Jika suku bunga turun, konsekuensi sebaliknya sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk mengontrol berbagai faktor untuk memastikan nilai tukar berada pada tingkat yang akan membantu pertumbuhan ekonomi masing-masing.


FOREXPEDIA

EXCHANGE RATE

‘Exchange rate’ atau nilai tukar merupakan jumlah satu mata uang yang diperlukan untuk membeli satu unit mata uang lainnya. Sebagai contoh: nilai tukar GBP/USD adalah 1,20. Artinya: dibutuhkan 1,20 Dolar AS untuk membeli 1 Pound sterling Inggris. Nilai tukar juga dipergunakan saat pembelian di luar negeri. Sebagai contoh: jika perusahaan perlu membeli inventaris dari luar negeri, mereka sering kali harus menukar mata uang mereka sendiri dengan mata uang penjual di luar negeri untuk melakukan pembayaran. Nilai tukar berperan secara langsung untuk menentukan kuantitas mata uang lokal yang diperlukan demi memenuhi harga mata uang penjual. Secara manunggal, nilai tukar tidak stabil dan rentan terhadap risiko. Ada dua jenis nilai tukar atau exchange rate, yaitu: Fixed exchange rate atau nilai tukar tetap Floating exchange rate atau nilai tukar mengambang Fixed exchange rate atau nila tukar tetap adalah ketika mata uang suatu negara ‘dipatok’ ke mata uang yang lebih kuat dengan tujuan untuk menjaga nilai mata uang yang lebih lemah dalam kisaran yang ketat untuk melindungi mata uang dari fluktuasi tak terkendali. Nilai tukar tetap melindungi penilaian mata uang yang lebih lemah dengan mengurangi ketidakpastian terkait harga impor dan ekspor. Nilai tukar membantu bank sentral dalam mempertahankan suku bunga rendah sehingga tingkat inflasi pun rendah dengan tujuan untuk merangsang perdagangan dan perekonomian suatu negara secara keseluruhan. Secara tradisional, negara-negara mematok mata uang mereka dengan mata uang mitra dagang terbesar mereka. Sebagai contoh: banyak negara Afrika yang mematok mata uang mereka pada Euro. Juga, banyak negara Amerika Latin yang mematok mata uang mereka ke Dolar As. Floating exchange rate atau nilai tukar mengambang merupakan pasangan mata uang yang harganya terus berubah. Perdagangan global banyak menggunakan mata uang mengambang bebas (free-floating currencies) yang banyak digunakan di hampir semua tempat di negara maju. Nilai tukar mengambang dapat berubah setiap detik, sebagai hasil dari faktor variabel yang terus berubah yang memengaruhi kekuatan mata uang. Kekuatan suatu mata uang diukur dari perbandingannya dengan mata uang lain melalui nilai tukar yang berfluktuasi karena nilai mata uang ditentukan oleh serangkaian faktor penawaran dan permintaan, termasuk arus perdagangan, pariwisata, suku bunga, tingkat inflasi, stabilitas politik serta spekulasi. Sebagai contoh: jika suku bunga dinaikkan secara substansial di Jepang, maka permintaan Yen Jepang akan meningkat karena orang-orang akan menginvestasikan uangnya dalam mata uang Jepang untuk memanfaatkan kenaikan suku bunga dan menghasilkan uang. Jika suku bunga turun, konsekuensi sebaliknya sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk mengontrol berbagai faktor untuk memastikan nilai tukar berada pada tingkat yang akan membantu pertumbuhan ekonomi masing-masing.