Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..
Tidak seperti transaksi di bursa saham yang hanya dapat terlaksana pada jam kerja, kita bisa mengeksekusi trading forex kapan saja. Tapi, itu juga tidak berarti kita perlu memelototi layar ponsel atau laptop terus menerus selama 24 jam nonstop.
Trader sebaiknya memprioritaskan “kerja pintar” daripada “kerja keras”. Memantau platform trading forex terus menerus hanya akan membuat kita lelah dan kemudian melakukan kesalahan-kesalahan yang seharusnya bisa dihindari dengan mudah. Daripada begitu, trader lebih baik berfokus untuk open posisi pada waktu yang tepat untuk trading forex saja.
Pertanyaannya, kapan kah waktu-waktu itu tiba? Kali ini kita akan mengulas tiga waktu terbaik untuk trading forex. Pertama, pada jam-jam overlap antar sesi. Kedua, sesi London. Ketiga, sekitar waktu rilis berita penting.
1. Periode Overlap Antar Sesi
Jam perdagangan di pasar forex terbagi menjadi empat sesi, yakni sesi New York, sesi Tokyo, sesi Sydney, dan sesi London. Antara keempat sesi ini, terjadi tiga kali overlap. Overlap adalah waktu-waktu ketika ada dua sesi yang terbuka dalam satu waktu, sehingga lebih banyak trader yang ikut meramaikan pasar.
Dalam kondisi pasar ramai, pergerakan pasar akan lebih cepat. Trader pun bisa menemuka lebih banyak peluang trading pada momen-momen overlap. Berikut ini tiga overlap yang dapat dimanfaatkan oleh trader:
Overlap sesi London/New York (jam 20.00-23.00 WIB): Ini merupakan periode paling ramai di pasar forex. Lebih dari 70 persen transaksi harian terjadi dalam periode overlap London/New York, karena dolar AS dan euro merupakan dua mata uang terpopuler di dunia.
Oleh sebab itu, overlap sesi London/New York merupakan waktu yang paling tepat untuk trading forex. Khususnya apabila ingin trading EUR/USD atau GBP/USD, maka wajib sekali untuk menyoroti sesi ini.
Overlap Sydney/Tokyo (jam 7.00-13.00 WIB): Periode ini tak seramai overlap London/New York, tetapi menawarkan lebih banyak peluang trading daripada awal pembukaan sesi Sydney. Pasangan mata uang yang cukup banyak diperdagangkan antara lain AUD/USD, USD/JPY, NZD/USD, dan AUD/JPY.
Yuan juga sering jadi pilihan favorit trader, meski tak banyak broker yang memfasilitasi perdagangan mata uang China tersebut.
Overlap Tokyo/London (jam 14.00-15.00 WIB): Periode ini sangat singkat dan lebih sepi dibanding kedua overlap lain, karena para trader Asia mulai tutup buku dan para trader Eropa baru buka laptop.
Namun, pergerakan harga pada periode overlap Tokyo/London sering dipantau secara khusus karena bisa jadi ada perubahan tren dari sesi Asia. Perubahan tren yang terjadi pada semua pair forex selama overlap Tokyo/London punya potensi berlanjut hingga pembukaan sesi New York.
2. Sesi London
Setiap trader profesional pasti punya pilihan berbeda-beda ketika ditanya tentang kapan waktu trading forex terbaik baginya. Hal ini karena setiap periode waktu akan cocok dengan gaya trading yang berbeda. Seandainya ia lebih suka news-trading, maka mungkin akan suka trading pada sesi New York. Sedangkan kalau suka scalping dan day-trading, maka pilihannya adalah sesi London.
Sesi London merupakan pilihan waktu trading favorit sebagian besar trader di dunia. Sekitar 43 persen perdagangan harian terjadi pada sesi ini (sisanya dibagi antara ketiga sesi lain). Hal ini karena London merupakan pusat perdagangan dan pusat keuangan dunia sejak era revolusi industri.
Transaksi forex yang melewati London bukan hanya berkaitan dengan perdagangan luar negeri Inggris saja. Konglomerasi bank-bank multinasional yang berpusat di London juga melayani transaksi pembayaran antar negara lain dalam sesi ini.
3. Periode Seputar Rilis Berita Yang Akan Berdampak Besar
Pelaku pasar forex seringkali open posisi karena merespons kabar tertentu. Umpama bank sentral mengumumkan kenaikan suku bunga, maka orang-orang akan ramai membeli mata uangnya dengan harapan akan memperoleh imbal hasil bunga lebih tinggi.
Sebaliknya, ketika bank sentral mengumumkan penurunan suku bunga, orang-orang akan ramai melepas mata uangnya untuk ditukar dengan mata uang lain yang memberikan bunga lebih baik.
Situasi seperti ini menimbulkan pergolakan harga yang cukup besar pada periode seputar rilis berita-berita berdampak besar. Pergerakan harga bisa jadi datar-datar saja sebelum rilis berita tersebut, tetapi kemudian langsung melonjak atau merosot setelah berita terkait dipublikasikan.
Pengumuman suku bunga bank sentral (Interest Rates): Trader lebih menyukai suku bunga lebih tinggi daripada suku bunga lebih rendah. Data inflasi konsumen (CPI): Inflasi lebih tinggi berpotensi mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga. Alhasil, trader cenderung lebih bullish pada mata uang negara yang mencatat kenaikan inflasi.
Data penjualan ritel (retail sales): Belanja masyarakat yang tinggi berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, data penjualan ritel yang lebih tinggi berpotensi menaikkan nilai tukar mata uangnya.
Data Produk Domestik Bruto (GDP): Data ini memuat informasi pertumbuhan produksi barang dan jasa keseluruhan di sebuah negara. Pertumbuhan yang tinggi menandakan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan berpotensi mendorong kenaikan nilai tukar mata uangnya.
Non-farm Payroll dan tingkat pengangguran: Non-farm Payroll menunjukkan jumlah pertambahan pekerjaan baru di luar sektor pertanian dan PNS di Amerika Serikat. Ini merupakan berita berdampak paling besar di pasar forex, berpotensi memicu fluktuasi antara 50-250 pips dalam tempo beberapa menit saja pada pair-pair forex mayor. Selain itu, data tingkat pengangguran juga akan berpengaruh besar bagi mata uang negara penerbitnya.
Agar dapat memanfaatkan peluang trading yang muncul, trader cukup mencatat tanggal dan jam penerbitan kelima berita ini saja. Bukalah kalender forex, atur setting waktu hingga seminggu atau sebulan ke depan, kemudian pilih berita-berita terkait. Catat juga data sebelumnya (previous) dan prakiraan (estimate), karena mata uang sering bereaksi tergantung pada apakah rilis data terbaru lebih baik atau lebih buruk dari previous dan estimate.
RECOMMENDATION FROM EXPERT :
- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan
ke Sekolah Forex Gratis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI