SEMUA ARTIKEL

SEMUA ARTIKEL

BAGAIMANA INVESTOR MENYIKAPI GENERASI Z?

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : October 14, 2020
Dilihat: 2407 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


Ada berbagai istilah untuk generasi demi generasi yang terlahir di dunia ini, salah satunya adalah generasi Z yang mencakup generasi yang lahir antara tahun 1995 hingga tahun 2010. Generasi yang sudah sangat mengenal teknologi sejak mereka kecil ini menjadi kelompok konsumen terbesar secara global saat ini dan menggusur generasi Milenial yang biasanya menjadi obsesi utama bagi para investor yang mencoba mencari cara untuk memanfaatkan kebiasaan belanja, kebiasaan makan hingga media mereka yang unik. Meskipun generasi Z banyak yang masih bersekolah, namun generasi ini memiliki daya beli hingga USD 143 miliar dan itu baru di Amerika Serikat saja. Tentunya angka ini mampu membuat para pengelola dana sangat ingin memanfaatkan kesempatan untuk meraup keuntungan dari generasi yang jumlahnya 32% dari populasi global ini. 

Para investor selalu tertarik pada generasi muda ini sebagai konsumen dan bagaimana kebiasaan mereka mampu membuka berbagai peluang baru. Generasi Z hidup di dunia dengan internet menjadi arus utama dan segalanya dapat dikirim ke pintu depan rumah mereka hanya dengan satu sapuan jari di toko daring yang mereka pilih. Generasi ini juga tumbuh dengan berbagai platform seperti Snapchat dan Instagram di mana budaya influencer telah berkembang begitu pesat. Ingin mengenalkan dunia trading serta pasar keuangan pada generasi Z ini, para investor bisa mulai mempertimbangkan untuk menggunakan influencer di berbagai media sosial tersebut.

 

Bagi investor yang ingin memasukkan Gen Z ke dalam target pasarnya, berikut beberapa tren umum yang mungkin bisa jadi bahan pertimbangan:

 

Generasi Z bisa dipengaruhi:

Ketika generasi Milenial yang lebih tua lulus kuliah sebelum munculnya Facebook atau bahkan ponsel, generasi Z sebagai konsumen baru ini eksis di Instagram dan platform lainnya. Menurut sebuah survei, 52 persen mengatakan bahwa mereka mencari tahu tentang produk baru terutama dari media sosial. Itu berarti influencer dapat memiliki dampak yang sangat besar dengan generasi Z ini di mana hampir enam dari 10 individu menghabiskan terlalu banyak waktu di ponsel mereka. Sebagai info, influencer adalah selebritas atau orang biasa dengan pengikut media sosial besar yang dibayar untuk mempromosikan suatu produk. Bloomberg membangun portofolio saham hipotetis yang disebut sebagai The Influencer Economy ETF atau ticker GENZ. Sejak awal tahun 2018, dana tersebut mengalami kenaikan sekitar 15 persen hingga melampaui kenaikan Indeks S&P 500 selama periode yang sama. Kepemilikan GENZ termasuk  Nike Inc., T-Mobile US Inc., Electronic Arts Inc., Adidas AG, Coca Cola Co. dan Under Armour Inc. Semua itu berdasarkan pada kemitraan dengan influencer seperti Selena Gomez, Cristiano Ronaldo, Dwayne ‘The Rock’ Johnson dan Ariana Grande. 

 

Belanja tak harus pergi ke toko:

Gen Z bisa jadi merupakan generasi yang benar-benar menikmati serunya berbelanja daring. Hanya dengan satu sapuan jari saja dan tanpa keluar dari rumah, barang-barang yang dibeli pun diantar langsung ke rumah. Amazon merupakan salah satu toko daring favorit Gen Z untuk berbelanja. 

 

 

Peduli lingkungan dan belanja etis:

Gen Z tak hanya melek teknologi, namun mereka juga makin peduli dengan lingkungan hidup. Dengan fakta tersebut, muncullah tren membeli pakaian bekas di mana semua ini merupakan dampak dari minat generasi tersebut yang menguat pada masalah lingkungan serta belanja etis (ethical shopping). Tren ini pun menjadi berita buruk bagi toko-toko ritel seperti Gap Inc. hingga Macy’s Inc. yang bahkan sebelumnya sudah terpukul dengan adanya pergeseran minat konsumen dalam membeli pakaian secara daring. Investor mungkin bisa meraih gen Z dengan mengenalkan mereka pada investasi-investasi berkelanjutan (sustainable investing).


Artikel Terkait