SEMUA ARTIKEL

SEMUA ARTIKEL

DOLLAR MELEMAH, EMAS MENANJAK!

Story by : satrio
Category at: Berita
Published : January 31, 2024
Dilihat: 334 kali

Konsultan Perdagangan yang sudah berkiprah di dunia trading selama lebih dari 5 tahun di Pasar Modal yang membantu Trader dan Investor professional mendapatkan layanan, rekomendasi, dan strategi handal. Ia lulus dari Universitas Brawijaya dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen Bisnis. Selain itu, juga memiliki pengetahuan dalam pasar forex dan cryptocurrency..


zoom

Sumber: Market Bisnis

       Harga emas pada market CFD (Contract For Difference) pada Rabu pagi ini naik pagi ini sebanyak 54 pips dengan level terendahnya di US$2,033 per troy ons dan tertingginya di US$2038 per troy ons. Namun tepat pada Selasa kemarin, harga emas terpantau reli hingga US$2048 per troy ons, namun kembali melemah hingga ditutup menembus harga terendah sebelumnya di hari itu. Namun selama seminggu terakhir, emas telah membuat kenaikan signifikan hingga 1,9%. Penguatan harga emas ini tidak jauh-jauh dari pelemahan nilai mata uang dollar Amerika Serikat (AS).

 

INDEKS DXY POTENSI MELEMAH

 

Sumber: Tradingview

       Jika melihat chart indeks dollar (DXY) pada timeframe Daily, tampak bahwa dollar mulai menunjukkan pelemahan. Namun indikator momentum menunjukkan bahwa indeks sudah berada pada area overbought sehingga berpotensi untuk melemah ke level 102,07 di area classic supportnya. Chart DXY ini dapat menjadi referensu traders untuk melihat outlook gold ke depan. Indeks DXY ini memiliki korelasi dengan sentimen pada emas dan juga mata uang dollar Amerika Serikat itu sendiri.

 

KORELASI DXY, EMAS, DAN PAIR USD

Sumber: Investing.com

       Emas atau logam mulia merupakan investasi andalan masyarakat dunia di saat krisis terjadi. Biasanya emas digunakan sebagai sarana lindung nilai ketika tingkat inflasi tinggi, terjadi resesi mata uang, serta faktor lain yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi. Harga emas sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya mata uang AS (USD). Walaupun USD juga bisa dijadikan sebagai sarana lindung nilai, tetapi hubungannya justru berkebalikan. Jika harga emas turun, maka investor akan beralih ke uang tunai (USD). Begitu pun sebaliknya. Indeks USD (DXY) adalah indeks yang mencerminkan dan mengukur nilai serta kekuatan USD terhadap beberapa mata uang mayor lainnya seperti Euro, Yen, dan Pound Sterling. The Federal Reserves dan pelaku pasar terus memantau indeks USD. Apabila indeks USD naik, maka mengindikasikan bahwa mata uang AS cenderung lebih kuat daripada mata uang lainnya. Yang perlu kamu ketahui, perdagangan emas menggunakan mata uang USD. Jadi, jika indeks USD melemah, maka harga emas diperkirakan akan meningkat. Sebaliknya, jika indeks USD menguat maka harga emas akan menurun. Namun korelasi antara USD dan emas bisa negatif atau positif. Negatif, ketika investor mengincar emas sebagai aset alternatif untuk melindungi kekayaan mereka. Positif, ketika terjadi krisis keuangan dalam suatu negara. Selain itu juga dipengaruhi oleh outlook ekonomi Amerika Serikat jika dibandingkan dengan negara lain dan kebijakan moneter serta tingkat inflasi.

 

FAKTOR KENAIKAN HARGA EMAS

Foto: Militan Houthi menembakan rudal ke kapal AS

Sumber: CNBC Indonesia

       Tensi geopolitik yang memanas di timur tengah juga mendorong kenaikan harga emas. Ada dasar yang kuat mengapa perang antara Israel dan militan Houthi memicu harga emas reli. Faktor tersebut adalah karena di tengah ketidakstabilan ekonomi, investor memilih untuk menjadikan emas sebagai safe-haven untuk melindungi kekayaan mereka. Selain itu, pelemahan indeks dollar (DXY) menjadi faktor kedua. Hal ini disebabkan karena korelasi negatifnya dengan XAU/USD. Jika indes DXY menurun, maka emas berpotensi naik.  Jadi, kamu bisa memiliki kesempatan profit dengan trading futures emas (XAU/USD) di Orbi Trade. Yuk! Trading bersama Orbi Trade. Orbi Trade “Trading with Guarantee”.

 

REKOMENDASI TRADING

Gambar XAUUSD H4 Chart

Sumber: Orbi Trade

       Halo traders! Price Action XAU/USD pada timeframe H4 hari ini terlihat telah membentuk pola Descending Broadening Wedge, yang didukung dengan adanya rejection pada area support dan middle band dari indikator Bollinger Band serta histogram MACD yang mengarah ke atas, karenanya harga berpotensi menguat sampai area Classic Resistance. Maka peluang untuk melakukan order entry Buy bisa dilakukan.

Trading yang disarankan bisa mencari entry saat breakout atau pullback pada timeframe yang lebih kecil.

 

KESIMPULAN:

       Melihat dari tensi geopolitik di timur tengah yang bukannya mereda, namun memanas dapat memicu spekulasi bahwa emas berpotensi naik hingga waktu yang tidak dapat ditentukan. Untuk itu traders perlu terus membaca berita yang erat kaitannya dengan pergerakan harga emas seperti perang timur tengah dan indeks dollar DXY. Selalu implementasikan money management yang baik dalam melakukan perdagangan di pasar XAU/USD karena volatilitasnya yang sangat sensitif akan sentimen eksternal (kondisi ekonomi global).

 

DISCLAIMER

       Pendapat, penelitian, analisis, atau informasi lain apa pun yang diberikan hanya untuk tujuan pendidikan dan bukan merupakan nasihat investasi atau keuangan, dan tidak dapat ditafsirkan sebagai rekomendasi untuk tindakan tertentu. Tidak ada pernyataan yang dibuat bahwa siapa pun yang menggunakan layanan ORBI TRADE akan mendapat untung atau tidak akan mengalami kerugian. ORBI TRADE tidak menjanjikan atau menjamin pendapatan atau hasil tertentu apa pun dari penggunaan Anda atas informasi yang terkandung di sini. Kinerja masa lalu belum tentu menunjukkan hasil di masa depan. Perdagangan dan investasi pada dasarnya adalah aktivitas yang berisiko dan hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang mampu menerima risiko tersebut dan kemungkinan kehilangan seluruh modal yang mereka investasikan untuk aktivitas tersebut, dan dalam beberapa kasus bahkan lebih besar lagi. Jangan berdagang dengan uang yang Anda tidak mampu kehilangannya. Anda bertanggung jawab penuh atas setiap keputusan investasi yang Anda buat, dan keputusan tersebut akan didasarkan sepenuhnya pada evaluasi Anda terhadap keadaan keuangan Anda, tujuan investasi, toleransi risiko, dan kebutuhan likuiditas.

 

 

 


Artikel Terkait