SEMUA ARTIKEL

SEMUA ARTIKEL

Mengenal DY (Dividend Yield) untuk Analisa Fundamental Saham, Pengertian, Rumus, dan Kelebihannya

Story by : Hadi J
Category at: Analisa Fundamental
Published : March 15, 2023
Dilihat: 501 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

DY (Dividend Yield) adalah rasio yang mengukur seberapa besar dividen yang dibagikan oleh sebuah perusahaan dalam satu tahun terhadap harga sahamnya. Rasio ini adalah salah satu indikator penting dalam analisis investasi saham.

Dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan saham tersebut. 

Dividen dapat dibagikan dalam bentuk tunai atau saham tambahan. Dividen biasanya dibagikan oleh perusahaan yang memiliki posisi keuangan yang sehat dan memiliki proyeksi pertumbuhan yang stabil.

Sementara itu, harga saham adalah harga pasar yang ditetapkan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar. Harga saham dapat berfluktuasi tergantung pada kondisi pasar, kinerja perusahaan, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi nilai perusahaan.

Dilansir dari Investopedia, “The dividend yield, expressed as a percentage, is a financial ratio (dividend/price) that shows how much a company pays out in dividends each year relative to its stock price. The reciprocal of the dividend yield is the total dividends paid/net income which is the dividend payout ratio.”

Poin-poin penting DY (Dividend Yield):

Hasil dividen—ditampilkan sebagai persentase—adalah jumlah uang yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham karena memiliki sahamnya dibagi dengan harga sahamnya saat ini.

Perusahaan dewasa adalah yang paling mungkin untuk membayar dividen.

Perusahaan di industri utilitas dan kebutuhan pokok konsumen seringkali memiliki hasil dividen yang relatif lebih tinggi.

Perwalian investasi real estat (REIT), kemitraan terbatas induk (MLP), dan perusahaan pengembangan bisnis (BDC) membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata; namun, dividen dari perusahaan-perusahaan ini dikenakan pajak dengan tarif yang lebih tinggi.

Penting bagi investor untuk mengingat bahwa hasil dividen yang lebih tinggi tidak selalu menunjukkan peluang investasi yang menarik karena hasil dividen suatu saham dapat meningkat sebagai akibat dari penurunan harga saham.

Cara Menghitung DY (Dividend Yield)

Dividend Yield dihitung dengan membagi dividen per saham dengan harga saham. Rumus untuk menghitung Dividend Yield adalah sebagai berikut:

Dividend Yield = Dividen per Saham / Harga Pasar Saham per Saham x 100%

Di mana Dividen per Saham adalah jumlah dividen yang dibayarkan oleh perusahaan untuk setiap lembar saham.

Sementara Harga Pasar Saham per Saham adalah harga saham terakhir yang diperdagangkan di pasar saham.

Contoh Perhitungan DY (Dividend Yield)

Jika suatu perusahaan membayar dividen sebesar $2 per saham dan harga pasar saham per sahamnya adalah $50, maka Dividend Yield perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Dividend Yield = $2 / $50 x 100% = 4%

Artinya, perusahaan tersebut membayar dividen sebesar 4% dari harga pasar sahamnya. Dividend Yield adalah rasio yang berguna untuk mengevaluasi seberapa besar imbal hasil dividen yang diberikan oleh suatu perusahaan bagi investor dalam hal persentase dari harga pasar saham. 

Semakin tinggi Dividend Yield, semakin besar imbal hasil yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk dividen bagi investor.

Kelebihan dari DY (Dividend Yield):

1.  Pendapatan Pasif yang Stabil

Salah satu kelebihan DY adalah memberikan pendapatan pasif yang stabil bagi investor. Dividen biasanya dibagikan secara berkala oleh perusahaan, sehingga investor dapat mengandalkan pendapatan pasif yang stabil dari investasi saham yang mereka miliki. Pendapatan pasif ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau diinvestasikan kembali ke dalam pasar modal.

2. Memperlihatkan Kesuksesan Perusahaan

Dividen yang dibagikan oleh perusahaan menunjukkan kesuksesan perusahaan dalam menghasilkan laba yang cukup besar untuk membagikan dividen kepada pemegang saham. Dividen yang stabil dan konsisten dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik dan tumbuh secara konsisten.

3. Indikator Kesehatan Keuangan Perusahaan

DY juga dapat menjadi indikator kesehatan keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki DY yang stabil dan tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki keuangan yang sehat dan berkinerja baik. Namun, investor harus memperhatikan juga faktor-faktor lain seperti struktur keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam saham tersebut.

4. Potensi Capital Appreciation

Investor yang berinvestasi dalam saham dengan DY yang tinggi juga dapat memperoleh potensi capital appreciation atau kenaikan harga saham di masa depan. Jika perusahaan terus tumbuh dan memperoleh keuntungan yang baik, maka harga saham perusahaan kemungkinan besar akan meningkat, sehingga investor dapat memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham tersebut.

5. Diversifikasi Portofolio

Investor dapat menggunakan DY sebagai salah satu faktor dalam memilih saham untuk menghasilkan portofolio yang terdiversifikasi. Diversifikasi portofolio dapat membantu investor mengurangi risiko investasi karena dengan memiliki saham dari berbagai sektor dan industri, maka risiko yang dimiliki akan terdistribusi secara merata.

Pro dan Kontra DY (Dividend Yield)

DY (Dividend Yield) memberikan gambaran tentang seberapa besar pengembalian investasi yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk dividen. Semakin tinggi DY, semakin besar pula potensi pengembalian investasi bagi investor. 

Namun, investor harus hati-hati dalam memilih saham dengan DY tinggi karena DY yang tinggi bisa jadi disebabkan oleh harga saham yang turun drastis, yang artinya risiko investasi juga semakin tinggi.

Selain itu, DY juga bergantung pada industri dan sektor perusahaan. Beberapa industri cenderung memiliki DY yang lebih tinggi, seperti industri utilitas atau real estate investment trust (REIT). 

Sebaliknya, beberapa industri seperti teknologi biasanya memiliki DY yang lebih rendah karena perusahaan cenderung lebih fokus pada pertumbuhan dan pengembangan daripada membagikan dividen.

Dalam melakukan analisis investasi saham, DY dapat menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan, namun tidak boleh menjadi satu-satunya faktor. Investor juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kinerja perusahaan, struktur keuangan, tren industri, dan persaingan pasar.

Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, DY adalah rasio yang penting dalam analisis investasi saham karena memberikan gambaran tentang seberapa besar pengembalian investasi yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk dividen. Namun, investor harus hati-hati dalam memilih saham dengan DY tinggi dan tidak boleh menggunakan DY sebagai satu-satunya faktor dalam mengambil keputusan investasi.

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.

CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait