SEMUA ARTIKEL

SEMUA ARTIKEL

MINYAK MENTAH BRENT VERSUS WTI

Story by : Indri Dwi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : October 01, 2020
Dilihat: 888 kali

Indri Dwi adalah Seorang Trading Coach dan Profesional trader yang memiliki lebih dari 8 tahun pengalaman dalam perdagangan Emas & Forex. Keahliannya dalam trading khususnya saat menggunakan Exponential Moving Average. Indri ada disini untuk membimbing Anda dalam trading dan membantu Anda menemukan broker yang tepat dan terpercaya..


zoom

Ada yang pernah menyebutkan bahwa minyak bagaikan darah yang mengalir melalui pembuluh darah dunia, seperti yang diungkapkan oleh Marc Rich sebagai salah satu trader komoditas paling berpengaruh dan kontroversial. Minyak mentah adalah sumber energi fundamental bagi perekonomian dunia. Harga minyak mentah sangat sensitif terhadap peristiwa geopolitik dan perubahan cuaca. Hal tersebut memicu minyak mentah untuk menjadi salah satu komoditas yang paling aktif diperdagangkan. 

Jenis Minyak Mentah

Ada beberapa perbedaan tingkatan dalam hal minyak secara fisik. Nilai yang paling populer diperdagangkan adalah Brent North Sea Crude (umumnya dikenal sebagai minyak mentah Brent atau Brent crude) dan West Texas Intermediate (umumnya dikenal sebagai WTI). Brent mengacu pada minyak yang diproduksi di ladang minyak Brent dan lokasi lain di Laut Utara.

Harga minyak mentah Brent atau Brent crude menjadi patokan untuk harga minyak mentah Afrika, Eropa serta Timur Tengah. Mekanisme penetapan harga Brent menentukan nilai sekitar dua pertiga dari produksi minyak mentah dunia.

Minyak mengandung sulfur. Persentase sulfur dalam minyak mentah menentukan jumlah pemrosesan yang diperlukan untuk memurnikan minyak tersebut menjadi produk energi. "Minyak mentah manis" atau sweet crude merupakan istilah yang mengacu pada minyak mentah yang memiliki kandungan sulfur kurang dari 1%.

Kandungan sulfur pada Brent crude dan WTI jauh di bawah 1% sehingga membuat keduanya "manis". Mereka juga kurang padat atau lebih ringan dibandingkan minyak mentah yang diekstraksi di tempat lain. Kedua karakteristik ini membuat minyak lebih mudah diolah dan lebih menarik bagi produsen produk minyak bumi.

Tolok Ukur dan Pasar Perdagangan

WTI merupakan minyak mentah patokan untuk Amerika Utara. Divisi NYMEX (New York Mercantile Exchange) dari CME (Chicago Mercantile Exchange) mencantumkan kontrak berjangka minyak mentah WTI. Pengiriman untuk minyak mentah berjangka WTI terjadi di Cushing, Oklahoma.

Perdagangan berjangka minyak mentah Brent di Intercontinental Exchange (ICE) karena minyak mentah Brent diperdagangkan secara internasional, maka lokasi pengiriman akan berbeda-beda di setiap negara.

Karena kedua jenis minyak tersebut digunakan sebagai tolok ukur, maka negara yang berbeda akan menggunakannya dengan cara yang berbeda. Negara-negara Asia cenderung menggunakan campuran harga patokan Brent dan WTI untuk menilai minyak mentah mereka.

Faktor Yang Mempengaruhi Harga Tolok Ukur

Minyak mentah Brent dan WTI memiliki sifat yang berbeda, yang menghasilkan perbedaan harga yang disebut sebagai quality spread atau sebaran kualitas. Minyak mentah tersebut juga berada di berbagai belahan dunia, yaitu Brent di Eropa dan WTI di Amerika Utara. Hal ini disebut sebagai penyebaran lokasi. Harga nominal minyak mentah hanyalah salah satu faktor yang terlibat dalam memahami pasar minyak mentah.

Menurut CME Group yang menjalankan pasar komoditas NYMEX, penyebaran WTI atau Brent dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu:

  • Tingkat produksi minyak mentah Amerika Serikat
  • Pasokan minyak mentah dan keseimbangan permintaan di Amerika Serikat
  • Operasi minyak mentah Laut Utara
  • Masalah geopolitik di pasar minyak mentah internasional

Harga minyak mentah dan peristiwa dunia

Pergeseran politik, peristiwa cuaca serta krisis kesehatan global telah menjadi beberapa faktor kejutan terbesar di pasar minyak. Karena wabah virus korona, Badan Energi Internasional (IEA atau The International Energy Agency) memangkas perkiraan permintaan minyak global pada bulan Maret 2020 serta memprediksi penurunan permintaan dari tahun ke tahun pertama sejak 2009. Dalam laporannya pada bulan April 2020, IEA menyatakan bahwa permintaan akan mungkin masih turun pada Desember 2020. 

 Happy trading!

 

 


Artikel Terkait