Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.
Menurut WHO (World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia), yang masuk kategori remaja adalah mereka yang berada dalam tahap transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa dengan batasan usia antara 12 tahun hingga 24 tahun. Di Indonesia, Menteri Kesehatan RI tahun 2010 memberi batas usia remaja antara 10 tahun hingga 19 tahun dan belum kawin. Tidak ada salahnya orang tua mulai mengajarkan anak berinvestasi sejak usia remaja.
Begitu mendengar kata ‘investasi’, Anda mungkin langsung berpikir pada suatu bisnis besar. Padahal berinvestasi tidak harus serumit itu, apalagi berinvestasi untuk remaja. Tidak ada yang menuntut seorang remaja menjadi manajer keuangan atau miliarder sebelum mereka menginjak usia 20 tahun, bukan? Pada titik tertentu, sebagian besar remaja memang sudah mencapai titik ketika mereka berhenti mengandalkan uang saku pada orang tua dan mulai menghasilkan uang sendiri. Gaji pertama bisa menjadi ajang bagi orang tua untuk mengenalkan remaja pada dunia investasi. Ketika seseorang mulai berinvestasi saat remaja, mereka dapat belajar tentang uang yang nantinya pasti berguna saat mereka tumbuh dewasa. Apa saja yang bisa dilakukan oleh remaja dan orang tua mereka untuk memulai investasi?
Satu hal yang paling penting ketika Anda memperkenalkan remaja pada investasi adalah membuat mereka memahami manfaat waktu di pasar keuangan. Untuk membantu remaja memahami betapa kuatnya pengaruh waktu pada pasar, salah satu cara adalah dengan menggunakan kalkulator daring yang dapat memberikan simulasi berbagai skenario investasi. Di dalam kalkulator ini, Anda bisa menyesuaikan variabel seperti jumlah yang Anda rencanakan untuk diinvestasikan setiap bulan, jumlah tahun yang Anda rencanakan untuk berinvestasi serta tingkat pengembalian yang diharapkan. Latihan dan pembiasaan ini sangat penting untuk remaja karena jelas hal ini merupakan cara terbaik untuk mengumpulkan uang dalam jumlah besar dengan memulai berinvestasi lebih awal.
Saham bisa menjadi pendidikan keuangan yang bagus bagi remaja yang baru memulainya. Memilih saham individu dan mengawasi pergerakannya selama beberapa bulan dapat membantu remaja untuk belajar banyak tentang cara kerja pasar keuangan. Pelajaran dan pengalaman ini jauh lebih berharga daripada keuntungan relatif yang akan diperoleh dengan menggunakan layanan investasi otomatis. Biarkan remaja Anda membeli saham di perusahaan yang mereka pilih, mintalah mereka memeriksa kinerja saham tersebut di waktu sekarang dan nanti, lalu Anda bisa membantu mereka untuk memahami mengapa saham tersebut memperoleh keuntungan atau malah kehilangan nilainya. Banyak broker saham yang mengijinkan investor untuk membeli sebagian saham di perusahaan. Hal ini tentunya meringankan bagi remaja yang ingin berinvestasi dalam saham tanpa perlu mengambil risiko terhadap uang sebanyak itu untuk pilihan mereka. Sebagai catatan, sebagian besar broker mengharuskan investor berusia minimal 18 tahun. Untuk mereka yang berusia di bawah 18 tahun, maka orang tua yang harus membuka akun saham tersebut atau membuat akun custodian. Sebagai info, akun kustodian akan menjaga aset tetap aman hingga anak yang masih di bawah umur ketika akun tersebut dibuat mencapai usia mayoritas. Para remaja harus memahami bahwa investasi saham artinya memiliki bagian dari sebuah perusahaan. Ketika remaja membeli saham Disney atau McDonald, tentunya menjadi suatu keseruan tersendiri ketika mereka mengatakan bahwa mereka merupakan pemilik sebagian dari perusahaan-perusahaan ternama tersebut. Bahkan, lebih menarik lagi jika kepemilikan sebagian itu benar-benar menghasilkan keuntungan bagi mereka.