SEMUA ARTIKEL

SEMUA ARTIKEL

SAHAM-SAHAM YANG BERTAHAN SELAMA RESESI (Bagian 2 - habis)

Story by : Debby Lukito Goeyardi
Category at: SEPUTAR FOREX
Published : October 10, 2020
Dilihat: 2011 kali

Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.


zoom

Tahun 2020 ini, resesi kembali melanda hampir seluruh dunia dengan adanya krisis finansial global akibat pandemi covid-19. Ini merupakan krisis ketiga setelah krisis finansial global yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008 lalu. Beberapa saham berikut ini tercatat dalam sejarah sebagai saham yang mampu bertahan selama masa-masa resesi sebelumnya, walaupun beberapa di antaranya tidak mampu bertahan di masa virus corona melanda dunia ini.

 

Anheuser-Busch Inbev (BUD)

Singkatnya, industri tahan resesi sejauh ini berasal dari ritel diskon, hiburan dan produk perawatan kesehatan. Anheuser-Busch Inbev merupakan ‘campuran’ dari ketiganya, yaitu menggabungkan bir murah dengan pengobatan sendiri dan kebutuhan untuk melarikan diri dari kenyataan. Pendapatan Anheuser-Busch tumbuh 5% pada tahun 2008. Bagaimana pun, katalis utama yang mendorong kinerja luar biasa saham selama pasar turun adalah akuisisi Anheuser-Busch di tangan Inbev. Merger dan akuisisi biasanya memberikan premi pada para pemegang saham sebagai reward, dan kesepakatan ini tidak berubah. Namun, 12 tahun kemudian ketahanan BUD telah menghilang serta bernasib buruk di pasar bearish yang diakibatkan oleh pandemi covid-19 ini. 

 

H&R Block (HRB)

H&R Block merupakan perusahaan persiapan pajak Amerika yang beroperasi di Kanada, Amerika Serikat, dan Australia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1955 oleh saudara lelaki Henry W. Bloch dan Richard Bloch. HRB dianggap sebagai perusahaan yang cukup tahan resesi di mana kematian dan pajak dijamin di semua lingkungan ekonomi. Pada tahun 2008, ketika saham-saham blue chip seperti General Electric Co. (GE) bersiap untuk memangkas atau menghilangkan dividen, perusahaan yang membagikan aliran pendapatan yang kokoh kepada pemegang saham umum cukup jarang. HRB adalah salah satunya dengan menawarkan hasil dividen sekitar 4%. HRB tampak tangguh pada awal tahun 2020, menikmati dividen 4,6%, cash flow yang stabil serta pertumbuhan dividen selama empat tahun berturut-turt. Namun, hal itu dengan cepat memberi jalan pada volatilitas yang setara dengan pasar lainnya ketika pasar bearish. Kabarnya, HRB lebih dari mampu menghadapi resesi berikutnya, bahkan jika resesi melanda pada tahun ini.

 

Dollar Tree (DLTR)

Sebelumnya Dollar Tree dikenal sebagai ‘Only $1.00’ yaitu jaringan toko serba ada Amerika yang menjual item seharga $1 atau kurang. Dollar Tree berkantor pusat di Chesapeake, Virginia, serta mengoperasikan 15.115 toko di seluruh 48 negara bagian AS dan Kanada yang berdekatan.  Keputusan perusahaan untuk melebarkan sayap dari menjual bahan-bahan pesta menjadi perlengkapan kebersihan serta bahan makanan begitu cemerlang pada tahun 2008. DLTR juga menggandakan jumlah toko yang menerima kupon makanan. Hal ini membantu DLTR mampu mengungguli pasar dengan hampir 100 poin persentase tahun itu. Sebagai info tambahan, Dollar Tree juga memiliki Family Dollar.

 

Microsoft (MSFT)

Karantina global dalam bentuk WFH (Work From Home) serta SFH (Study From Home) menyebabkan meningkatnya permintaan untuk MSFT, termasuk komputasi dan permainan. Krisis kesehatan yang terjadi selama masa pandemi covid-19 ini juga meningkatkan permintaan layanan Microsoft, seperti software untuk kolaborasi tempat kerja. Selama pandemi, Microsoft juga terus berusaha sekuat tenaga untuk membayar dividen. 

 

McDonald (MCD)

Jejaring makanan cepat saji merupakan salah satu yang bertahan pada resesi atau krisis finansial global di tahun 2008. MCD menjadi pilihan jangka panjang yang baik karena stabilitas dividen-nya.

 

Happy trading!


Artikel Terkait