Geraldo Kofit adalah Seorang Profesional Trader yang sudah lama berkecimpung di dunia trading kurang lebih 2 tahun. Dengan 2 teknik sederhana Trend Line dan Moving Average, Gerald siap untuk membantu anda sebagai Trading Advisor handal..
Scalping adalah trading yang dilakukan dalam waktu singkat dan berfokus mencari cuan dari jual beli aset secara cepat.
Untuk meningkatkan strategi trading saat scalping, trader perlu melakukan beberapa hal berikut:
1. Susun jurnal trading
Jurnal trading sangat berguna untuk menuntun trader dalam menemukan strategi trading terbaik. Setiap kali melakukan transaksi, trader akan mencatat kesalahan-kesalahan apa yang telah terjadi supaya tak terulang kembali di transaksi berikutnya. Selain itu, trader juga dapat mencatat rekor trading terbaik, dengan harapan kondisi tersebut dapat terulang kembali di masa depan.
Trader juga dapat mencatat trading rules apa saja yang harus terpenuhi agar setiap posisi benar-benar mencapai profit maksimal.
2. Belajar Mengontrol Resiko
Trader pemula seringkali meremehkan pentingnya manajemen resiko, padahal untuk mendapat profit konsisten trader dituntut untuk dapat mempertahankan keuntungan dari pergerakan harga pasar yang terkadang berfluktuasi di luar prediksi.
Salah satu bentuk dari manajemen resiko adalah mengontrol banyaknya leverage terhadap modal awal (deposit). Misalkan trader hanya mendepositkan USD 100, gunakanlah akun mini saja, dimana pergerakan 1 pipnya bernilai 1 USD. Memang potensi profitnya lebih kecil, tapi resikonya juga jauh lebih kecil.
Kedua, rasio risk:reward juga berguna untuk menjaga agar total keuntungan selalu lebih besar dari total kerugian. Usahakan agar rasio tersebut setidaknya di kisaran 1:2, yang artinya target keuntungan adalah 2 kali lipat dari kerugiannya. Jadi, semisal dalam satu posisi targetnya profit 20 pip, maka batasi kerugian sebesar 10 pip saja.
3. Kontrol Emosi
Dalam bertrading, musuh terbesar trader sebenarnya bukanlah trader lain, melainkan diri trader sendiri. Pasar hanya akan bergerak sesuai dengan dinamika permintaan dan persediaan, dan sebagai trader kita harus berpikir secara objektif kapan sebaiknya masuk atau keluar dari pasar ketika peluang muncul.
Dengan kata lain, jangan sampai keputusan trading terbawa emosi (termasuk euforia). Jernihkan pikiran sebelum bertrading, dan patuhi semua trading rules dalam mengeksekusi setiap market order.