Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.
Perbedaan investor sukses dan investor gagal terletak pada kedisiplinan yang mereka terapkan dalam hidup dan aturan investasi yang mereka ikuti.
Menjadi seorang investor yang sukses berarti Anda harus membiasakan diri dengan berbagai aturan dan tips-tips investasi tertentu yang akan terus menunjang kesuksesan Anda. Jika ditelaah, ada banyak sekali aturan dalam berinvestasi yang pada akhirnya bisa dikelompokkan dalam beberapa kategori berikut ini agar lebih mudah dipahami dan diingat.
Sebelum Anda memutuskan untuk menginvestasikan uang Anda, sebaiknya Anda menentukan tujuan Anda untuk berinvestasi. Dari survey yang didapat, berbagai alasan mengapa orang berinvestasi adalah keinginan untuk mencapai kebebasan finansial, keinginan untuk pensiun dini, sebagai dana tambahan bagi mereka saat masa pensiun nanti hingga untuk membeli barang modal (capital item). Sebagai info, barang modal atau capital item adalah barang tahan lama yang digunakan dalam produksi barang atau pelayanan, seperti bangunan, mesin, kendaraan dan sebagainya. Tujuan Anda tentunya akan memiliki dampak pada strategi pengelolaan uang Anda, strategi investasi dan juga pada portofolio Anda. Sebagai contoh: bagi investor yang berencana untuk menambah pendapatan pensiun, mereka dapat mengembangkan strategi jangka panjang dan mulai mempertimbangkan untuk menginvestasikan sebagian uang mereka dalam obligasi atau saham dengan jangka waktu 30 tahun. Bagi investor yang ingin berinvestasi dengan tujuan untuk memiliki cukup uang untuk membeli property setelah 10 tahun, menginvestasikan dana dalam obligasi dengan jangka waktu 30 tahun bukanlah suatu investasi yang tepat.
Anda sebaiknya menentukan berapa banyak uang yang akan Anda tanamkan dalam investasi Anda dan investasi seperti apa yang akan Anda ambil (investasi reguler atau investasi satu kali / one-time). Jika Anda menentukan untuk mengambil investasi reguler, maka Anda harus menentukan jumlah yang Anda investasikan setiap bulan, per kuartal atau per tahun. Ketika membuat rencana investasi, Anda bisa menggunakan aturan 50/30/20 di mana Anda harus menabung atau menginvestasikan setidaknya 20% dari pendapatan Anda.
Aturan ini sangat penting sebelum Anda melakukan investasi pertama Anda. Jangan pernah menginvestasikan uang lebih dari jumlah yang bisa Anda terima jika Anda mengalami kegagalan investasi sehingga kegagalan itu tidak akan mempengaruhi gaya hidup Anda. Oleh karena itu, investor sebaiknya berhati-hati ketika menentukan jumlah yang mereka investasikan di mana jumlah itu tidak akan berpengaruh pada rencanan investasi masa depan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Strategi pengelolaan uang sebaiknya ditentunkan sedemikian rupa sehingga Anda akan memiliki cukup uang untuk melanjutkan aktivitas investasi Anda.
Tentunya Anda tak ingin berakhir sebagai investor yang menghasilkan cukup uang hanya untuk menutup biaya-biaya transaksi atau biaya-biaya lainnya, bukan? Ingatlah untuk mencari broker yang menerapkan biaya dan komisi rendah.
Manajemen portofolio merupakan aspek penting lainnya yang harus Anda pertimbangkan saat berinvestasi. Aturan investasi dari kategori ini mempertimbangkan cara Anda dalam mengelola portofolio Anda, yang akan berfungsi sebagai dasar untuk menentukan strategi pengelolaan portofolio Anda. Intinya, investor bisa menggunakan manajemen portofolio aktif atau pasif. Sebagai info, manajemen portofolio adalah kombinasi antara ilmu pengetahuan, analisis, dan seni dalam membaca kondisi pasar, memprediksi perilaku konsumen, serta menemukan peluang investasi yang mungkin tidak disadari oleh orang lain.
Dengan manajemen portofolio aktif, Anda akan terus membeli dan menjual aset dalam upaya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi serta mengalahkan pasar. Oleh karena itu, Anda sebaiknya melakukan analisis dan memantau pergerakan pasar untuk menemukan peluang-peluang yang menguntungkan. Anda akan lebih sering melakukan transaksi, maka biaya-biaya yang muncul pun akan tinggi, begitu juga dengan komisi dan biaya-biaya lainnya.
Jika Anda memutuskan untuk mengambil manajemen portofolio pasif, maka Anda tidak akan melakukan transaksi biasa dan Anda tidak perlu melakukan analisis peluang baru secara rutin.
Ini Dia Penyebab Loss Ini Saat Trading Gold
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Tips Trading Dengan Pivot Point
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Mengenal Apa Itu Gartley Pattern
Seputar Forex
Danuh Nuraga