Debby Lukito Goeyardi adalah seorang penulis yang sudah menerbitkan belasan buku. Dengan bekal ilmu dari jurusan Business Administration di Kennedy-Western University, Debby siap memasuki dunia pasar keuangan bersama PT. Astronacci International.
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, ada lima generasi yang muncul di dunia saat ini dan dikenal oleh masyarakat sebagai berikut:
• Generasi Baby Boomers (1946 – 1960)
• Generasi X (1961 – 1980)
• Generasi Y atau generasi Millenial (1981 – 1994)
• Generasi Z (1995 – 2010)
• Generasi Alpha (2011 – sekarang)
Tak hanya memiliki karakteristik dan keunikan masing-masing, namun setiap generasi ternyata punya gaya serta kebiasaan tersendiri dalam berinvestasi. Faktanya, setiap generasi tumbuh dewasa dalam keadaan ekonomi yang berbeda. Hal ini tentu saja berdampak besar pada kebiasaan mereka dalam mengelola uang di kemudian hari.
Kebiasaan investasi generasi Baby Boomers:
Mereka yang lahir antara tahun 1946 hingga tahun 1960 merupakan generasi Baby Boomers yang saat ini tentunya sebagian besar mendekati masa pensiun atau bahkan sudah pensiun dari bekerja. Di Amerika Serikat, penasihat keuangan sering merekomendasikan pemindahan dana pensiun dari aset berisiko seperti saham dan menjadi obligasi atau dana pasar uang. Namun, tak banyak generasi Baby Boomers yang mengindahkan nasihat tersebut. Faktanya, 8% dari generasi Baby Boomers menginvestasikan seluruh dana yang dimilikinya dalam saham, sementara setengah dari seluruh generasi Baby Boomers memiliki alokasi yang lebih berisiko daripada yang direkomendasikan oleh penasihat keuangan.
Kebiasaan investasi Generasi X:
Generasi X sering dijuluki sebagai ‘Generasi yang Terlupakan’ karena sering kali diabaikan dalam diskusi tentang investasi atau kekayaan pribadi. Mereka yang lahir antara tahun 1961 hingga tahun 1980 masuk dalam Generasi X ini. Faktanya, para investor dari generasi X ini sebenarnya lebih konservatif daripada generasi Baby Boomers dalam hal pilihan dana. Banyak Generasi X mulai berinvestasi pada akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an. Mereka menemukan bahwa pasar saham yang merosot berarti saldo mereka hampir tidak bergerak dalam satu dekade kemudian. Generasi X cenderung suka mencari bantuan penasihat keuangan daripada generasi Milenial. Namun, karena saat ini mereka berada pada tahun-tahun di mana mereka masih berpenghasilan, dengan beberapa kelompok Generasi X yang lebih tua mulai mendekati pensiun dini, mereka mengharapkan jawaban yang cepat dan akurat dari para penasihat keuangan atau pihak-pihak yang mengelola keuangan mereka.
Kebiasaan investasi Generasi Milenial:
Mereka yang lahir antara tahun 1981 hingga tahun 1994 masuk dalam kategori Generasi Milenial. Yang tertua dari Generasi Milenial ini sudah mendekati usia 40 tahun di mana masa ini merupakan tahun-tahun penghasilan utama mereka. Yang termuda dari Generasi Milenial ini mungkin masih berada di bangku kuliah. Seperti Generasi X sebelumnya, Generasi Milenial merupakan investor yang lebih konservatif daripada yang Anda kira. Dalam suatu survei, 30% dari Generasi Milenial yang disurvei menjawab bahwa investasi favorit mereka adalah ‘uang tunai’ dan bukan saham, real estat atau obligasi. Sebagian besar Generasi Milenial bertanggung jawab atas peningkatan investasi yang bertanggung jawab secara sosial tersebut mencari dana serta perusahaan yang memiliki lingkungan tertentu, tata kelola atau tujuan sosial. Generasi Milenial cenderung menggunakan cara-cara buatan mereka sendiri dalam hal mengarahkan dana pensiun mereka serta dengan fokus pada investasi sederhana seperti reksa dana dengan target tanggal tertentu serta ETF (Exchange-traded funds) atau dana yang diperdagangkan di bursa.
Cara meningkatkan efisiensi portofolio:
Terlepas dari generasi mana Anda dilahirkan, Anda dapat memperoleh inspirasi dari beberapa strategi investasi yang digunakan selama bertahun-tahun oleh tiap generasi. Milenial dapat memanfaatkan rentang waktu investasi mereka yang panjang dengan mencari dana saham yang lebih agresif. Baby Boomers ingin memindahkan aset menjadi uang tunai untuk melindungi dari penurunan pasar. Generasi X dapat menunjukkan kepada Generasi Baby Boomers dan generasi Milenial ini mengenai pentingnya memiliki penasihat keuangan yang responsif.
Happy investing!
Ini Dia Penyebab Loss Ini Saat Trading Gold
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Tips Trading Dengan Pivot Point
Seputar Forex
Danuh Nuraga
Mengenal Apa Itu Gartley Pattern
Seputar Forex
Danuh Nuraga